3

139 21 0
                                    

Masih baru, mohon dimakumi, guys😣

Happy reading😊

~~~~~~~~~~~~~~

Sepulang dari berbelanja, Yuta tampak lesu dan terus diam. Y/n merasa canggung dengan keadaan ini. Yuta memang pendiam tapi itu jika didepan orang lain bukan didepan y/n.

" Ini bahan-bahannya" kata Yuta dengan sangat datar kepada teman-temannya.

Yuta langsung pergi setelah memberikan bahan makanan. Y/n Hanya memandang kepergian Yuta.

" Huffttt" hela y/n. Bukan reaksi ini yang diharapkannya.

" Kak, aku nyusul bang utay dulu ya" kata y/n kepada teman-teman Yuta sembari melangkah menjauh.

Y/n berusaha mencari keberadaan Yuta dirumah. Namun, y/n tak kunjung menemukan keberadaan Yuta. Akhirnya Y/n menyerah, ia merasa lebih baik segera menghampiri teman-teman Yuta. Di perjalannya, y/n mendengar ada percakapan seseorang di dapur.

" Yut, lo gak bisa giniin gue terus. Gua sayang sama elo, Yut. Seenggaknya hargain perasaan gue" kata Sabrina dengan nada sedikit marah.

" Gua gak suka sama elo" kata Yuta to the point.

" Gua sayang sama orang lain" tambah Yuta dengan nada santai sambil meminum air di gelasnya.

" Jadi, lebih baik lo kubur rasa sayang lo buat gue. Gue gak akan pernah suka sama eli, baik itu untuk saat ini atau besok dan seterusnya" kata Yuta. Kali ini Yuta mengatakan dengan nada tegas dan jelas.

Y/n yang melihat dan mendengar percakapan Sabrina dan Yuta merasa senang dan kecewa. Senang karena Yuta ternyata menganggap Sabrina hanya seorang teman dan kecewa karena Yuta ternyata memiliki orang yang disukai. Y/n masih setia mendengarkan percakapan keduanya, sampai hal yang tak di duga terjadi. Sabrina menarik kerah baju Yuta dan menciumnya paksa. Yuta yang terkejut menjatuhkan gelasnya. Y/n yang melihat hal itu tanpa sadar meneteskan air mata. Y/n tak kuat melihat hal yang didepan matanya, dia berbalik dan menabrak seseorang.

" Aww, Y/n gak papa?, Maaf, kak Taeyong gak tahu kamu disitu" tanya Taeyong dengan cemas.

Kehadiran Taeyong membuat Yuta sadar akan keberadaan Y/n.

" Gakpapa, kak. Permisi, y/n harus pulang udah malem" kata Y/n sambil tersenyum dan menyembunyikan air matanya.

" Y/n!!!! " teriak Yuta sambil mendorong Sabrina. Yuta langsung mengejar y/n. Dia yakin y/n melihat kejadian tadi dan sekarang y/n sedang salah paham terhadap dirinya dan Sabrina. Yuta harus menjelaskan semua yang terjadi. Tapi, tangannya masih ditahan oleh Sabrina.

" Kalau gue gak bisa sama elo, dia juga gak bisa" kata Sabrina. Sejujurnya, dia memang sudah menyadari keberadaan y/n sedari tadi. Sabrina sengaja mencium Yuta untuk membuat Y/n membenci Yuta.

" LEPAS!!! " bentak Yuta pada Sabrina. Yuta tak pernah semarah ini sebelumya. Yuta menyentak tangan Sabrina kemudian berlari.

Taeyong yang sedari tadi diam akhirnya menghampiri Sabrina.

" Cara lu licik" kata Taeyong dengan nada sinis.

" Mending lu pergi sekarang, disini gak nerima cewek picik kaya elu" usir Taeyong.

Taeyong melihat semua kejadian tadi karena dirinya berdiri tak jauh dari y/n. Bahkan Taeyong menyadari tatapan licik Sabrina pada y/n.

" Loh, y/n mau kemana?" tanya Doyoung.

" Pulang, kak. Udah malem" y/n menjawab sambil tersenyum sekilas dan tetap berjalan.

" Gak mau dianterin aja?" tawar Jungwoo.

" Gak perlu, kak. Takut ngerepotin. Permisi" jawab y/n sambil berjalan cepat.

Semua orang yang ada di halaman saling bertatapan dan bingung.

" Y/n mana?" tanya Yuta.

" Udah pulang" jawab Taeil.

Yuta langsung berlari mengejar y/n. Yuta yakin y/n belum terlalu jauh. Yuta melihat y/n sedang menaiki taksi, dia berusaha memanggil y/n untuk berhenti.

" Y/N!!!!, Berhenti!!!! " teriak Yuta.

Y/n sebenarnya mendengarnya namun dia tak mau berhenti.

" Jalan, pak" kata Y/n pada sopir taksi. Yuta berusaha menyusulnya tapi gagal.

" Sial!!!! " kata Yuta frustasi sambil mengacak rambutnya. Yuta berjalan kembali kerumah dengan wajah masam.

" Sab, mau kemana lo?" tanya Doyoung heran.

" Pulang" jawab Sabrina dengan dingin.

Di halaman Sabrina berpapasan dengan Yuta yang terlihat kelelahan.

" Yut,,,," panggil Sabrina.

Yuta hanya melirik Sabrina dengan sinis.  Yuta terus berjalan masuk ke rumah. Sabrina hanya bisa mengepalkan tangannya.

" Pulang, Sab" kata Taeyong dari kejauhan.

Sabrina yang mendengarnya langsung berjalan dengan cepat.

Semua yang ada di halaman terdiam. Masih bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi.

" Taeyong, ada apa sih?" tanya Doyoung yang penasaran.

" Masalah hati. Nanti kalau masalahnya udah beres, kalian juga bakal tahu" jawab Taeyong.

Mereka hanya bisa mengangguk paham dan melanjutkan acara barbeque tanpa sang tuan rumah. Mereka belum mau memanggil Yuta. Mereka tahu bahwa Yuta butuh waktu untuk sendiri.

Say it! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang