BAB 7

615 45 1
                                    

@ Rumah Om Louis 08.00 pm

Alex datang kerumah saat aku sedang membereskan beberapa peralatan makan malam. Tante Melissa yang membukakan Alex pintu.

"Alaa.. siapa ya?"

"Maaf ganggu waktunya Tante..ada.."

"Oh.. Jessica. Iya ada. Tunggu ya." Tante Melissa memotong perkataan Alex dengan cepat. Alex yang ingin mencegah mendadak menurunkan niatnya saat dilihatnya Tante Melissa sudah menghilang. Jessica dengan semangat menemui Alex dan wajahnya menunjukkan kegembiraan yang sangat.

"Lex..ada apa? Mi, kenalin ini yang namanya Alex." Jessica berusaha memeluk lengan Alex tetapi dengan cekatan Alex menghindar.

"Ini ya. Nak Alex ini ganteng sekali. Ayo masuk dulu. Mau minum apa? Panas? Dingin?" Tante Melissa dan Febby mempersilahkan Alex masuk.

"Begini Tante, saya mau cari.."

"Ah iya. Cari gue kan? Ada apa?" Jessica langsung memotong perkataan Alex karena Jessica tahu pasti yang dicari Alex adalah aku. Alex memandang tajam Jessica dan Jessica memalingkan muka berlagak tidak mengetahui maksud kedatangan Alex kerumahnya. Tante Melissa memanggilku untuk membawakan Alex minuman dingin. Aku sangat terkejut saat melihat Alex sudah duduk manis diantara Tante Melissa dan Jessica. Dengan sedikit tertatih aku menghampiri meja dihadapan Alex dan menyajikan minumannnya disana. Mata Alex terus menerus mengikuti gerakanku dan ketika aku kembali kedapur Alex mengikutiku dengan cepat.

"Feb.." tahan Alex. Aku memandang Alex sekilas dan melepaskan cengkramannya dilengan kananku. "Lo baik-baik aja?" tanya Alex kuatir. Mendengar pertanyaan Alex, aku hanya menuduk. "Ayo kita bicara." Alex menarikku menuju taman samping rumah dengan paksa. Begitu melihatku jalan terpincang-pincang, Alex langsung menyentuh paha kiriku. Aku mengaduh kesakitan. "Jadi ini perbuatan mereka." Alex menginterogasiku dengan mata tajamnya. "Iya kan?"

"Gue lelah. Lo mending pulang sekarang."

"Gue kuatir. Sepanjang hari gue cari cara gimana caranya gue bisa ketemu lo."

"Gue baik-baik aja. Jessica sudah menunggu lo di dalam." Aku melangkah pergi.

"Maksud lo?" Alex berdiri kaku dan mengepalkan tangan dengan kuat.

"Gue lelah, Lex. Sebaiknya.. kita sudahi sampai disini." Kataku pelan. Aku memegang dadaku yang sakit saat mengatakan hal itu kepada Alex.

"Jadi.." Suara Alex parau, "Cuma segini aja cinta lo ke gue?" Alex mendekatiku yang berdiri membelakanginya. "Sekarang lo oper gue ke Jessica?"

"Bukan itu maksud gue, Lex. Lo akan lebih bahagia dengan Jessica. Gue enggak punya apa-apa untuk bisa berdiri disamping lo. Gue anak seorang kriminal. Gue numpang dirumah orang, meminta sisa makanan mereka untuk hidup. Gue.." airmataku mengalir dengan deras. "Gue sudah sangat lelah dengan semua ini. Gue mohon lepaskan gue, Lex. Gue mohon." Aku berbalik dan memandang wajah Alex dengan suara putus-putus. Alex yang melihatku menangis tersedu-sedu menundukkan kepalanya dan ikut menangis.

"Enggak akan pernah." Jawab Alex tegas. "Lo enggak akan pernah gue lepas sampai kapanpun. Apapun yang terjadi, lo akan tetap menjadi cewek gue. Enggak peduli selelah apa dan bagaimana masa lalu yang lo takutkan itu. Gue hanya butuh Febby yang ada dihadapan gue sekarang terlepas dari semua masa lalunya." Alex meninggalkanku dengan menundukkan kepala, aku tahu Alex juga menangis.

'Gue akan mempertahankan alasan gue untuk hidup lebih lama lagi yaitu lo, Febby' bisik Alex dalam hati dengan lirih dan pergi meninggalkan rumah Om Louis.

Satu minggu setelah kejadian itu Alex memperlakukanku seperti biasa dan Alex tampak lebih perhatian dari sebelumnya, Alex pun sudah mulai mengurangi aktifitas bolosnya dalam mengikuti pelajaran disekolah begitupula dengan perkelahian-perkelahian yang sering melibatkan namanya sebagai sumber masalah. Aku pun semakin menyukai Alex yang seperti ini sementara Nico semakin sering berkunjung dirumah Om Louis untuk mengetahui keadaanku. Suatu ketika saat aku berada dirumah Nico tanpa sengaja aku menemukan sebuah album foto sewaktu Nico masih kecil dan disana seorang anak kecil lain selalu berfoto dengan Nico dengan pandangan malu-malu.

FENNEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang