"Gak usah, gue gak sukak ngerepotin" Jawab yura judes
"Kalau gitu gue pergi, terserah lo aja" Haruto melaju mobilnya"Iss, gue telpon nayra aja" Yura menelpon nayra
Gimana mau telpon pulsa gue aja habis
Telpon line aja deh
1 panggilan gak bisa
2 gak bisa
3 gak bisa
4 gak bisa"Anjir gimana nih!!!? " Yura cemberut
"Yeni deh" Yura
1 panggilan gak bisa
2 gak bisa
3 gak bisa
4 gak bisa"Aaa gimana nih? " Yura
Tiba-tiba
"Naik, dah mau malem" Haruto again
"Gue bilang gak" Yura pengen sih tapi... Takut aja
"Yakin? Yaudh kalau ada preman gue gak ngurus" Haruto ingin pergi"Gue ikut" Yura
"Apa? " Canda haruto
"Gu-gue ikut" Yura
"Yaudah naik" Haruto
"Tapi.. Gue malu" Ucap gue nunduk
"Kenapa? " Ucap haruto memperhatikan
"Ooo peka, lo bawak hoodie? " Haruto
"Bawak" Yura
"Pakai itu nanti bakal dingin lo soalnya di motor bukan mobil" Haruto
"Tapi nanti.. " Yura
"Gue punya jaket" Haruto mendekat dan mengikat jaketnya di pinggang yura
Yura baper jelas, tapi maaf untuk sukak dia belum bisa apalagi cinta hatinya masih ditutup rapat
"Mobil gue? " Yura
"Gue suruh bengkel paman gue kok, tenang aja" Haruto
"Janji? " Yura ajukan jari kelingking
"Janji" Haruto tersenyumYura pun naik
Yura dapat lihat haruto sangat kedinginan
"Modus kalik ya? " Guman yura
"R-rumah ll-lo di-dimana? " Tanya dia menggigik duh yura kasian jadinya apalagi dia udah ngerepotin"Dia perumahan mawar no 12" Yura
"Kasian banget" Guman yura
"O-oke" HarutoYura pun memberanikan diri
"Duh gimana nih" Yura
"Ayo yura kamu udah buat dia repot" Yura
Yura pun memeluk harutoHaruto kaget
"Lo ng-ngapain? " Tanyak dia
"Gue kasian sama lo gue peluk aja, kasian lo kedinginan" Yura
"Thanks, lo pengertian" Haruto
"Hahaha sans aja, gue juga ngerepotin lo " YuraHaruto masih tersenyum lebar di balik helmnya menatap yura yang kepalanya bersender di punggungnya
10 menit kemudian
"Udah sampai" Haruto
"Thanks haruto" Yura
"Besok gue jemput ya,anter lo sekolah" Haruto
"Jangan gue bisa telpon temen gue" Yura
"Santai aja lagipula satu arah sekolah kita " Haruto
"Emm gue udah banyak ngerepotin lo" Yura
"Gak apa, besok gue jemput besok gue chat kalau gue mau otw" Haruto
"Oke deh" Yura tersenyum
"Gak mampir? " Yura
"Jangan dulu deh, gue pulang ya" Haruto
"Ni jaket lo maaci" Ucap yura tersenyum
"Bye" Haruto
"Bye" YuraSementara yedam
"Lu yakin? Dia cantik bertalenta"
"Dia gak baik buat lo""Fuck! " Umpat yedam
"Gue gak boleh berpaling, sakura selama ini baik" Yedam
"Gue yakin, dia gak nyakitin gue" Yedam
"Dia cuma sibuk sekolah diluar negeri" Yedam
"Dan gue cuma jadiin yena pelampiasan" Yedam
"Gue janji gak bakal sayang dia" YedamYena pov
Gue bingung sama dia deket gue mulu, dia pikir gue kagak risih apa
"Dasar playboy" Guman yena
"Gue capek, tidur ah" Yena pun mengecek handphonenya
"Hah? Ngapain sih yura telpon gue banyak lagi telponya"yena pun menghubungi yura" Hallo "suara yura
" Kenapa telpon gue? "Gue
" Tadi gue mau minta tolong anter pulang, eh lo gak jawab "yura
" Terus siapa anter lo? "Tanyak gue
" Haruto " Yura
"Temen yedam?! " Ngegas gue
"Aduh jangan keras-keras sakit telinga gue" Yura
"Jawab" Gue
"Iya" Jawab yura lesu
"Hati-hati lo sama cowok kek dia, gue gak mau lo kayak dulu ya" Yena
"Iya yen gue hati-hati, gue mau mandi night" Yura
"To" Gue matiinSumpah gue gak mau temen gue jadi mangsa
End yena pov
Keesokan harinya
Nayra berangkat dengan sopirnya karna mobilnya masih di servis dan yena bawak mobil sendiri"Yura mana sih? " Nayra
"Perasaan selalu aja dia lebih awal" Yena
"Iya tuh" NayraSampai
Depan pagar
"Haruto makasih ya, gue duluan hati-hati " Gue
"Oke, daaa" Gue masuk semua mata siswa liatin gue"Omg kak yura sama kak haruto pacaran? " Gadis 1
"Pasti kak hyunjin kecewa" Gadis 2
"Cocok tau" Gadis 3
"Lo gak tau kak chaeryoung sukak dia? " Gadis 3
"Hah? Anak dancer yang dikalahin sama kak yura itu? " Gadis 2
"Iya, katanya pembully keras" Gadis 3"Chaeryoung? Sukak haruto? " Pikir yura tapi dia tetap biasa aja
"Siapa yang anter kamu? " Hyujin tiba-tiba
"Bukan urusan lo" Yura
"Urusan gue, karna yang boleh sama lo gue" Hyujin"stop gak usah ngatur gue"setelah bicara gitu yura meninggal hyujin"Yena, nayra! " Yura
"Lama banget" Nayra
"Iya.. Maaf" Yura
"Siapa nganter? " Yena"Aduh mampus" Batin yura
"Kenapa gak Jawab lu tong? " Nayra
"Anu... Gue tadi sama haruto" Ucap gue nunduk" Lo? Yura gue udah bilang ke lo hati-hati yura, kita temen lo, bisa minta tolong ma kita "yena marah
" Maaf, tapi dia maksa"yura
"Iss lo tu sekarang gue mohon lo hati-hati " Yena
"Udah yen, jangan marah disini kasian yura diliatin gara-gara lo" Nayra
"Oke" Yena pun pergi
"Yura sabar ya, gue paham kok, sebenarnya lo gak mau, tapi dia maksa gue tau lo orangya susah nolak" Nayra
"Iya nay maaci ya" Yura
"Yuk ke kelas" Nayra
Yura cuma senyumBeli pun berbunyi dan terdapat guru vocal
"Kim yena bisa kita bicara? " Vocal
"Bisa buk" Yena
"Pasti dipilih wakilin sekolah nih" Nayra
"Bener lo" Yura
"Mangat" Yura , nayra
Yena senyumSEOUL INTERNASIONAL HIGH SCHOOL
"Yujin kamu mewakili sekolah kita lomba bernyanyi solo" Guru
"Baik" Ucapnya dengan sombong
"Saya percaya kamu" Guru
"Baik, kalau begitu saya keluar terimakasih" Yujin
"Silahkan" Guru itu pun mempersilahkan yujin keluar"Sekarang gue bakal buat lo jatuh yena"
PLISS VOTE
PLISSS

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FINE {END}
Teen Fiction"Bahkan aku sangat bodoh menerima dirimu " "Bisakan kamu denger penjelasan ku " Setiap hubungan pasti ada rintangan yang harus dilewati bersama, tunggu, bersama? bahkan saat ak membutuhkan dia, dia tidak ada, menyakitkan bukan