Salam Untukmu

5 1 0
                                    

Salam untukmu,
insan yang masih sudi membaca
sebelum memutuskan untuk mencerca
atau berkaca.

Perihal kesemrawutan dunia di luar dirimu yang sangat melelahkan, mari tinggalkan sejenak dan fokus pada satu hal yang lebih penting sebab kini keadaannya sedang genting.

Semua yang ada di dalam dirimu.
Dirimu sendiri.

Kau sedang berjuang dengan hidupmu.
Dengan segala rasa sakit yang pernah dirasakan, bahkan yang akan kau rasakan. Bertahan bersama luka lama yang kian pudar juga luka baru yang kian menganga. Semua telah berhasil mendorongmu jatuh sampai runtuh, roboh. Hingga akhirnya dirimu sendiri yang menarikmu untuk bangkit dan berubah menjadi lebih tangguh.

Kau sedang bertahan dengan hidupmu.
Menjadi lebih baik dari dirimu sendiri sebelumnya. Mengandalkan sisa-sisa asa yang kau miliki, kekuatanmu sedang diisi penuh dengan kasih dan syukur dari dalam dirimu. Sebelum berkat serta rahmat semesta menghujanimu secara intens. Menyelimuti sekaligus merekatkan semua yang retak dalam dirimu, agar kau kembali menjadi utuh.

Kau sedang berdamai dengan hidupmu.
Perlahan mulai paham bahwa kau dapat memilih nilai kebahagianmu sendiri. Sebab, di antara semua tawa dan senyum yang kau berikan pada sekitarmu dengan tulus, ada dirimu sendiri yang perlu semua dukungan itu dengan porsi yang lebih besar secara halus. Segala kasih yang kau titipkan sedang kau ambil satu-satu, kau ramu sampai jadi semesta. Apapun yang kau rasa, kau berjanji untuk tidak lagi berdusta pada dirimu sendri. Dengan waktu yang terus menimbun kisah, kau berdamai dengan hidupmu untuk tidak lagi merasa gelisah.

Bersuara di balik sepi,
berdebat dengan sunyi.
"Apakah diriku sendiri sudah layak untuk aku cintai?"

A.M

 A.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang