"Lelah Hujan"

9 1 0
                                    

Dalam setiap hujan rintik yang kutuliskan pada lembaran putih yang kelabu tentang masa itu.

Air menetes di sudut matamu, menjatuhkan kedukaan di atas embun pagi di dalam harapan setiap dedaunan.

Air sungai pun mengalir takkalah derasnya tatkala bibirmu merekahkah keheningan malam dalam secangkir rindu yang takmungkin terbantahkan.

Mungkin rindu ini akan membawaku melayang hingga tak mengenal kembali arah kepulangan atau justru akan membawaku kembali pulang?

Dalam setiap sinar matahari yang membias dalam kerlingan matamu, aku bersumpah bahwa cintamu pun takakan dapat mengobarkan kembali sisa api yang pernah membara, jika bahkan kau mencoba untuk membakarnya.

Karena, api itu sejatinya takpernah padam, ia hanya berpindah, dalam relung hatiku menuju relung hatimu.

Lalu ke mana kau selama ini?
A.M

 A.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang