NISA duduk di birai katil . Dia menilik dirinya di hadapan cermin . Baju kurung cotton yang tersarung dibadannya dibetulkan . Kalau tak sebab mak , nak saja dia sarungkan palazzo dan t-shirt muslimah . Mudah . Tapi bak kata mak , Nanti tak manis pula di hadapan mak mertua . Hurmm ...
Bunyi riuh rendah diluar diendahkan . Jantungnya berdegup dengan pantas . Nafas ditarik dan hembus .
" Boleh ke aku terima bakal suami yang aku sendiri tak pernah kenal ? Tapi , bukan itu ke yang kau nak ? Bercinta lepas nikah . Haihh ..." Soal Nisa pada dirinya . Dia meraup wajah . Buntu . Tak pasti dengan keputusan yang dibuat .
" Hari ni kamu bertunang . Sebulan lepastu nikah . Terpaksa buat cepat sebab along kena balik tempat kerja dia . Boleh ? "
Terngiang - ngiang kata yang diungkapkan mak pagi tadi . Keluhan dilepaskan . Kalau katakan tidak , nanti kecewakan mak .
" Nisa berkenalanlah dengan dia esok . Taklah kekok sangat nanti ."
Memang mudah diungkapkan tapi tak mudah untuk Nisa lakukan . Lelaki lalu pun dia menunduk inikan pula nak berbual . Melainkan kalau lelaki itu tegur dulu .
Tok ! Tok !
Pintu diketuk dari luar .
" Nisa , tetamu dah sampai ni . Keluarlah ," bisik Puan Khairiah dimuka pintu .
" Sekejap ... ,"
Nisa menarik nafas sedalamnya dan hembus . Nisa memaut tiang katil untuk bangun . Kakinya yang berbalut itu dipandang . Semua sebab mamat - mamat yang cuba nak ragut dia semalam . Kalau tidak , mungkin tak jadi sampai macam ini . Nasib baiklah doktor kata terseliuh sahaja .
" It ' s okay ,Nisa . Kau boleh . Ikut cakap mak . Kenal dulu dengan dia ," omelnya sendirian lalu melangkah keluar dari bilik . Terhinjut - hinjut dia jalan menghampiri tetamu .
" Kenapa ni ?! Macam mana boleh jadi macam ni ? " Seorang wanita tua bertudung labuh menerpa ke arahnya . Nisa terkedu . Cuba mengukir senyum .
" Takde apelah , mak cik . Sikit je ni ," jawab Nisa menyedapkan hati . Segan pula . Wanita itu memapahnya sampai ke ruang tamu . Nisa melabuhkan punggung di sofa diantara Puan Khairiah dan wanita itu .
" Sikit ape macam tu . Sampai berbalut tu ," ujar wanita itu lagi , risau . Nisa hanya tersengih malu .
" Semalam nyaris - nyaris si Nisa ni nak kena ragut . Nasib baik takde yang serius . Kaki sajalah yang terseliuh . " Ramah Puan Khairiah bercerita .
" Baguslah kalau takde apa - apa . Zaman sekarang ni banyak kes jenayah yang terjadi . Macam - macam boleh jadi . Lagi - lagi anak dara . Memang kena awasi . Kalau tidak ... " Panjang hujah wanita itu dengan memek muka seolah pembaca berita .
" Puan Aqilah , kita datang sini nak meminang Nisa bukan nak dengar awak berceramah , " gurau Encik Rafiq yang duduk bertentangan dengan mereka . Puan Aqilah mencebik .
" Ish ! Abang ni ."
Tergelak mereka dengan aksi spontan Puan Khairiah .
Saat Nisa angkat muka , dia terkedu melihat seorang pemuda bersebelahan dengan Encik Rafiq yang tekun memandang ke arahnya . Nisa berdehem halus .
Sekejap ! Macam kenal sahaja pemuda yang berada dihadapannya . Mata dibulatkan teringatkan sesuatu .
Ya , pemuda inilah yang Nisa jumpa sewaktu di dalam pasaraya semalam dan dia juga yang menolong Nisa daripada diragut . Small world . Pusing - pusing dia juga ?
YOU ARE READING
My 'CINTA HATI' , Tuan Raykal
Short StoryDisebalik keperitan pasti ada kemanisan . Setiap kali ujian mendatang , Allah hadirkan dia untuk menenangkan . Siapa sangka perkahwinan yang diaturkan oleh keluarga boleh menjamin kebahagiaan .