" Aku terima nikahnya ..... "
Terngiang - ngiang lafaz nikah yang meniti dibibir Raykal beberapa jam yang lalu . Sekelip mata dia sudah bergelar isteri .
Nisa menghempaskan punggung di atas sofa . Pinggangnya yang lenguh itu diurut perlahan . Dari pagi sehingga ke petang melayan tetamu . Macam - macam jenis manusia , pelbagai jenis perangai . Lagi - lagi bila bertemu dengan ahli keluarga Raykal . Tak menang mulut melayan mereka . Ada saja yang ingin dibualkan .
Nasib baiklah sekarang , tetamu mula berkurang . Riuh rendah pun dah tiada . Bolehlah curi tulang rehat sebentar . Tetapi , baru ingin memejam mata untuk beberapa saat ada saja yang datang menganggu . Mak Yam dan Mak Timah datang mendekatinya .
" Nisa ? " Panggil Mak Yam dengan wajah tersengih - sengih seperti kerang busuk . Ini tak lain tak bukan mesti nak 'busy body' .
Nisa hanya senyum tawar . Ikutkan malas nak layan tapi dianggap sombong pula nanti .
" Ye . Kenapa mak Yam ? " Soal Nisa berbasa basi .
" Mak Yam nak tanya , umur kamu bukan baru 19 tahun , kan ? Cepatnya kamu kahwin . Jarang anak muda zaman sekarang nak kahwin awal .Takde angin takde ribut , dapat tahu nak buat majlis . Ada apa - apa ke ? " soal Mak Yam selamba tanpa berlapik . Berkerut dahi Nisa .
" Kenapa tiba - tiba je kamu nak kahwin ? Ke kamu kahwin sebab mak kamu paksa ? Ataupun kena tangkap basah ?! ," belum sempat menjawab Mak Timah mencelah .
Membuntang mata Nisa . Boleh tahan mulut - mulut diorang ini .
" Astaghfirullahaladzim . Mana ada saya kena tangkap basah , Mak Timah . Mungkin dah sampai jodoh , kahwin jelah . Lagipun , boleh elak maksiat , kan ?," Jawab Nisa lembut . Sengih Nisa yang dibuat - buat . Berani betul diajukan soalan begitu tanpa memikirkan perasaan orang lain . Ini kalau mak dengar , habislah kena ceramah nanti .
Mak Yam dan Mak Timah mencebik .
" Baguslah macam tu . Mak Yam tanya je . Kamu jangan terasa pula ," kata Mak Yam endah tak endah .
Nisa hanya mengangguk .
" Haa ! Suami kamu tu orang luar ke ? Mak Timah tak pernah nampak pun dia sebelum ni . Macam mana kamu kenal dengan dia ? Atau mak kamu yang carikan calon ? " Soalnya bertubi - tubi . Terkelip - kelip mata Nisa dengan soalan yang diajukan . Kena jawab ke ? Aduhai !
" Sayang ... " panggil Raykal dari belakangnya . Nisa terkedu . What ?!!!
Bahu Nisa dipeluk erat . Senyuman manis terukir dibibir . Terpinga - pinga Nisa dengan tindakan spontan Raykal .
" Maaf ye mak cik . Nisa bukan kaunter pertanyaan nak ditanya sebegitu . Lagipun , soalan tu tak memberi manfaat pada mak cik pun . Sudah - sudahlah tu jadi wartawan tak bertauliah ." Kata Raykal selamba . Buntang mata Nisa mendengar apa yang diperkatakan Raykal . Pergh ! Setepek .
Mak Timah dan Mak Yam mencebik . Panas telinga mendengar .
" Mak Timah tanye je . Nak berbual dengan Nisa . Takpelah . Mak Timah dengan Mak Yam balik dulu . Assalamualaikum ," ucap Mak Timah bernada geram . Mereka berlalu pergi .
Nisa melepaskan nafas lega . Kalau Raykal tak datang tadi , entah apa pula soalan yang ingin diajukan . Dia menoleh memandang Raykal disisi .
" Awak cari saya ke ?" Soal Nisa , lembut . Tadi , Raykal ada di luar berbual dengan rakan - rakannya . Berborak punya pasal kehadiran Nisa pun dah nampak macam tiang . Itu yang dia minta diri untuk berehat di dalam sebentar .
" Saya nak solat Asar . " Jawab Raykal sambil menyinsing lengan baju melayunya . Raykal senyum dan berlalu ke bilik air .
Air liur ditelan . Senyuman dia ... Cair . Tertunduk malu Nisa dibuatnya .
YOU ARE READING
My 'CINTA HATI' , Tuan Raykal
Short StoryDisebalik keperitan pasti ada kemanisan . Setiap kali ujian mendatang , Allah hadirkan dia untuk menenangkan . Siapa sangka perkahwinan yang diaturkan oleh keluarga boleh menjamin kebahagiaan .