BAB 7

219 8 8
                                    

  Selepas makan malam , Nisa menyibukkan diri menyiapkan kerjanya . Dia duduk di meja belajar yang berada di hujung katil .

  Raykal pula menilik telefon pintarnya sambil bersandar pada kepala katil . Masing - masing buat hal sendiri . Tiada suara kedengaran . Hanya selang seli notifikasi dari telefon mereka .

  Raykal melepaskan keluhan . Dia pandang Nisa . Jam di dinding dipandang sekilas . 9 malam ? Nak lelapkan mata masih awal . Haih ... Tiba - tiba terasa lambat pula jarum jam itu bergerak . Perlahan - lahan dia turun dari katil menuju ke pintu . Sempat dia menjenguk Nisa sebelum berlalu keluar .

Tak sampai beberapa minit , Raykal kembali masuk ke dalam bilik . Nisa seakan terganggu . Hilang fokusnya untuk menyiapkan tugasan . Dia pandang Raykal dengan segaris senyuman .

" Abang nak apa - apa ke ? Kopi ? Teh ?" Soal Nisa berbasa - basi .

Raykal mengeleng . Tiba - tiba dia duduk melutut lalu menyembamkan wajahnya di atas meja belajar Nisa .

Timbul kerutan di dahi Nisa .

" Bosan... " Katanya meleret seakan kanak - kanak . Nisa tergelak .

" Kenapa tak tengok TV ? "

" Takde cerita yang menarik ."

" Telefon awak tu ? ,"

" Abang dah tak tahu nak buat apa dengan telefon tu ," keluh Raykal lagi . Nisa kecilkan mata memandang Raykal . Dia pandang jam di telefon pintarnya sekilas .

" Tak nak keluar lepak dengan kawan abang ? Awal lagi ni . " Soal Nisa dengan cadangan bernas .

Raykal mengeluh .

" Malaslah . Takde mood nak drive ..." Jawab Raykal lalu mencapai buku latihan Nisa . Raykal menyelak satu persatu helaian muka surat . Kemudian , dia menutup buku itu dengan satu keluhan .

  Bukan dia tidak mahu keluar tapi dia sedar yang dia bukannya bujang lagi . Tidak tergamak mahu tinggalkan Nisa berseorangan . Lagipun , kawan - kawannya semua jauh . Takkan dia nak drive dari Pekan ke Kuantan semata - mata nak lepak . Kalau dulu lainlah , masih menetap di sana .

Nisa mengeleng kepala melihat perilaku Raykal . Macam - macam cadangan sudah keluar dari mulutnya tapi satu pun Raykal tidak berminat .

Tiba - tiba Nisa tersenyum penuh makna .

" Kita main game nak ?" Soal Nisa lalu mengaktifkan telefon bimbitnya .

" Game apa ? " Soal Raykal perlahan .

" PUBG !!! " Sorak Nisa riang . Terbit senyuman di wajah Raykal . Dia tahu aplikasi itu ada di dalam telefon pintar Raykal . Baru saja ternampak di dalamnya sebentar tadi .

" Nisa pun ada PUBG ?! " Soal Raykal terkejut . Wow ! Advance .

Nisa pandangnya tidak puas hati .

" Kenapa ? Abang ingat saya tak reti main ke ? " Soal Nisa kedengaran agak terasa hati . Hairan . Apa orang ingat yang bertudung labuh macam dia tak ikut perkembangan semasa ? Huh !

" Okey ! No problem . Jom ! " Sorak Raykal riang dengan pantas mencapai telefon bimbitnya di atas katil . Dia menarik sebuah kerusi di tepi meja Nisa . Pantas dia menekan butang 'ON' di telefon pintar . Aplikasi permainan itu dibuka .

" Kata dah tak tahu nak buat apa dengan telefon tu ? " Soal Nisa seolah memerli sambil jarinya lincah menari di atas permukaan skrin .

" Tadi takde geng nak ajak PUBG . Sekarang , dah ade . Baru seronok !"

Nisa terus tertumpu pada telefon pintarnya . Kerjanya ditangguhkan sebentar untuk melayan karenah si suami . Tidak mengapalah , yang penting bosannya hilang .

My 'CINTA HATI' , Tuan RaykalWhere stories live. Discover now