3. Dia Kembali

50 6 0
                                    

Masalalu tak bisa merubah perasaanku padamu Sastra. Sebab kau ialah alasanku bahagia setelah berduka lara.

📝📝📝

Pagi ini Lara bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ia semangat sebab ingin bertemu Sastra.

"Pagi buu" sapa Lara sambil mengecup pipi ibunya, yang sudah menunggu ia di meja makan.

"Pagi sayang"

"Kak Adhit mana bu? Kok ga sarapan?"

"Udah duluan tadi, dia buru-buru ke kantor. Ada yang harus dikerjakan."

"Sepagi itu? Yasudah."

"Lara berangkat ya bu, assalamualaikum ibu sayang." Katanya sambil berdiri dan menyalimi ibunya setelah ia melahap nasi goreng suapan terakhirnya.

"Waalaikumsallam, hati-hati."

📝📝📝

Lara turun dari angkutan umum, membenarkan rambutnya. Ia rindu Sastra. Ah ini alay katamu, tapi ia benar rindu.

Baru dua langkah ia memasuki gerbang. Ternyata Sastra berlari dan ada disampingnya sekarang. Mereka berjalan berdampingan.

"Siang Kayra"

"Ini masih pagi pak Sastra."

"Apa saja kay, yang penting aku masih bisa melihatmu."

"Tapi aku bosan melihatmu."

"Berarti beda denganku yang tak pernah bosan melihat senyummu."

"Iihh sudah jangan dilihat terus."

"Kay,"

"Heemm"

"Pipimu seperti strawbery yang baru saja ranum."

"Sastraaaaa!" Lara mencubit Sastra. Ia tersipu.

"Aww"

Sastra tertawa, sedangkan Kayra masih dengan pipi merahnya. Tak lama mereka sampai di kelas. Lalu duduk di kursinya masing-masing.

Bel berbunyi. Tetapi bu Sinta belum masuk kelas. Lara memilih menidurkan kepalanya di atas meja. Dan Vina sibuk dengan ponselnya.

"Assalamualaikum anak-anak"

"Waalaikumsalam bu." Jawab mereka kompak. Sedangkan Lara masih belum memilih untuk melihat bu Sinta.

"Ra, ra woi"

"Apaan si vin"

"Ada anak baru"

"Ya terus?biarin ajasih."

"Masalahnya dia mirip banget sama yang lo suka tunjukin kegue raa."

"Siapa?"

"Davin, dia mirip Davin!"

Seketika Lara terkejut dan membenarkan posisi duduknya. Kemudian ia menatap Vina sebentar, lalu mengalihkan pandangannya. Sial! Itu benar Davin.

"Ya silahkan perkenalkan diri" kata bu Sinta kepada Davin.

"Perkenalkan saya Davin Mahardika. Saya pindahan dari Bali. Salam kenal."

Lara masih tidak percaya ini. Bagaimana bisa Davin tiba-tiba kembali dihidupnya lagi?

"Berarti yang semalem gue liat beneran dia?" Gumamnya yang dapat terdengar oleh Vina.

"Lo liat dia ra?"

SastrakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang