Apakah semua pasangan jika satu diantaranya ada yang membuat cemburu, lantas ada niat untuk membalas untuk membuatnya cemburu juga?
📝📝📝Keesokan harinya, Lara sengaja datang telat. Ia terlalu malas hari ini, entah disebabkan apa. Jadi setelah bel masuk, ia baru memasuki kelasnya.
Dirga tidak sadar dengan ketidakhadiran Lara, kau tahu mengapa? Pagi-pagi, Nasha datang setelah Dirga memarkir motornya. Ia melihat Dirga, sedangkan yang dilihat hanya melirik sebentar lalu jalan menuju kelas. Nasha berusaha menyejajarkan langkahnya agar bisa berdampingan dengan Dirga. Ia ingin meminjam buku catatan fisika milik Dirga.
"Dirgaa" Panggilnya. Lalu Dirga berhenti tetapi tidak menoleh kebelakang.
"Hm" balas Dirga. Setelah langkah mereka sejajar, dua manusia itu melanjutkan langkahnya lagi menuju kelas. Dirga juga mengecilkan langkah kakinya.
"Lara gasalah faham kan ga?" Tanya Nasha basa-basi.
"Dikit." Jawabnya singkat.
Nasha mengangguk dan terdiam, ia tidak ingin menanyakan itu lagi. Sepertinya Dirga tidak suka Nasha mencampuri urusannya. Sesampainya di depan pintu kelas Nasha ikut duduk di depan meja Dirga, sedangkan Dirga hanya menaikan satu alisnya.
"Dirga"
"Ya."
"Aku boleh pinjam buku catatan fisika kamu ga?"
"Boleh. Besok gue bawa."
"Buku ku gapapasih, tapi buku kamu lebih lengkap ga, semua penjelasan kamu tulis."
"Iya."
"Oya, aku boleh tanya satu materi lagi ga?"
"Sha, lo pinter."
"Tapi ga, satu lagi aja, aku bingung sama ini. Aku denger penjelasan kamu langsung ngerti, ga muter-muter."
"Emang gue bianglala?" Tanya Dirga, Nasha tertawa lalu diikuti Dirga.
Dirga tidak bisa menolak, lagipula yang ia lakukan hanya membatu Nasha untuk memahami materi. Tidak ada lebih dari itu. Meskipun Lara masih malas berbicara padanya kemarin setelah ia mengantarnya pulang.
Lalu Dirga menjelaskan yang Nasha belum paham. Ia menjelaskan sambil sesekali melihat Nasha, lalu Nasha menatapnya balik sambil tersenyum.
Disamping itu, Lara memasuki kelas dengan tidak semangat. Ia melihat Dirga dan Nasha sedang bertatapan. Kau tahu bagaimana sakitnya kan? Baru datang, sudah disuguhi orang yang dicintai sedang bertatapan dengan masalalunya.
Lalu Vina sengaja menyapa Lara dengan suara dikeras-keraskan.
"LARA TUMBEN DATENG SIANG!" Ucapnya dengan senyum yang dipaksakan.
Dirga dan Nasha menyadari itu langsung tersentak lalu melihat Lara yang dengan malas duduk disamping Vina. Nasha tidak enak dengan Lara, jadi ia putuskan untuk memotong materi yang sedang dijelaskan Dirga.
"Makasih ya ga, biar aku pahami sendiri dulu." Kata Nasha, lalu ia kembali ketempat duduknya dengan Farah. Dirga tidak menjawab.
"Ngapain sih lo berisik tauga." Kata Lara terhadap Vina.
"Biar nyadar." Kata Vina melirik Nasha.
Lara dan Dirga bertatapan sejenak, belum hilang kekesalan Lara terhadapnya kemarin, sekarang ia membuat kesalahan yang sama. Ia benci Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sastraku
RomanceDirgantara Sastra namanya, tetapi Lara lebih memilih memanggilnya Sastra. Katanya supaya berbeda, juga karena Lara memiliki kecintaan kepada sastra. Sastra itu lelaki yang matematis, dan selalu berfikir kritis. Lara Kayra Zeina, perempuan pui...