1. Berkah Sahur Pertama

2.3K 329 39
                                    



Oh jadi begini rasanya nikah? Eum.. sama saja seperti hidup Jeka sebelumnya, hanya saja kini situasinya berbeda. Bedanya, subuh tadi Jeka menjerit dan terjatuh dari ranjang, saat mendapati seorang wanita terlelap dihadapannya. Ia lupa jika sekarang tidurnya sudah ada yang menemani. Sebenarnya jeritan itu sudah berlangsung selama 3 hari, selama 3 hari pernikahan mereka, selama 3 hari itu pula tiap pagi Jeka berteriak heboh.

Berkat teriakan kaget Jeka, lengannya harus rela selalu dicubit oleh Mawar istrinya, luar biasa dahsyat cubitan wanita itu. Membekas hingga kehati, ehe..

Sebenarnya banyak hal baru yang membuat Jeka berdebar bahagia, pertama, saat ia tidur dengan wanita disisinya. Kedua, saat ia menjadi imam shalat, dengan makmum istrinya. Uhuuu, sayangnya Mawar tak bersedia mencium tangannya saat bersalaman, tapi tak apa, begini saja Jeka sudah tersipu-sipu malu. Ketiga, Jeka yang biasanya pemalas, kini menjadi sedikit lebih rajin. Jika dulu dirumah abah dan umi, Jeka memilih tidur lagi selepas subuhan, kini ia malah sibuk memasak nasi beserta sarapannya. Istrinya kembali tidur jika kalian menanyakan keberadaannya.

Namun saat masakan Jeka matang, terdengar langkah kaki dan ternyata sosok Mawarlah yang mendekat.

"Ayo sarapan ma"

"Ma?!" Sungut mawar dengan wajah tak terima.

"Iya, Ma, Mawar kan?"

"Serah kamu deh, aku nggak mau makan masakan kamu! Aku sarapan diluar!"

"Loh..." Jeka mengernyit, ada sepercik kecewa saat Mawar menolak memakan sarapannya.

Tak hanya kecewa, Jeka juga penasaran, kemana Istrinya akan pergi? Padahal masih dimasa cuti menikah. Dan lagi... untuk kedepannya Mawar akan menjadi pengangguran kok, alias menjadi Istri yang berdiam diri dirumah. Itu bukan atas permintaan Jeka, ayah mertua serta abah dan umi lah yang memaksakan kehendak itu.

"Kamu mau keluar ngapain?"

"Kepo banget sih?!"

Jeka duduk dihadapan Mawar, menggeleng dengan wajah menggemaskan.

"Mawar.. kata umi, setiap kali istri akan keluar rumah, harus mendapat izin dari suami. Kalau kamu nggak bilang mau kemana, kamu dosa loh"

Mawar memutar bola matanya malas, menenggak habis air mineralnya lalu berdiri dari duduknya.

"Aku mau ketemu pacarku!"

Pacar?

Oh iya, Jeka lupa, Mawar kan memiliki pacar. Entah mengapa Jeka merasa kecewa, rasanya ia ingin melarang, tapi Jeka tak mau menjadi lelaki jahat yang melarang-larang kehendak, bahkan mengekang hidup mawar yang mungkin sudah apes karena harus menikahi anak ingusan macam Jeka.

"Ohh, begitu ya, yaudah hati-hati" bisik Jeka dengan senyum dipaksakan.

Jeka masih tersenyum saat mengambil nasi goreng kedalam piringnya, ia bahkan masih tersenyum saat mulai berdoa. Dalam hati Jeka mempertanyakan, apakah ia sudah menyukai Mawar secepat ini? Padahal baru beberapa hari mereka menikah. Terlebih... selama ini Mawar bahkan selalu kasar dan cuek.

"Kamu sakit?"

Lagi-lagi Jeka tersenyum, menggeleng menjawab pertanyaan Mawar, karena saat ini mulutnya sedang dipenuhi nasi goreng buatannya. Rasanya asin sekali, padahal Jeka sudah menikah, apa benar ia ingin menikah untuk kedua kalinya? Tck.. pikiran gila.

𝕐𝕠𝕦𝕟𝕘 𝕄𝕒𝕣𝕣𝕚𝕖𝕕 (𝕊𝕡𝕖𝕔𝕚𝕒𝕝 ℝ𝕒𝕞𝕒𝕕𝕙𝕒𝕟) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang