7. Prank

1.4K 283 28
                                    


"Ciee yang kemaren nangis ciee...."

Lagi-lagi Mawar mendengus saja saat Jeka terus menggoda perkara menangisnya Mawar hari kemarin. Sebenarnya Jeka tidak sejahat itu hingga terus mengejek Mawar, tapi bagaimana dong, reaksi Mawar sangat menggemaskan. Jadilah Jeka ketagihan untuk melihat istrinya manyun macam ikan lohan.

Tapi, sepertinya Mawar sudah jengah dengan goadaan Jeka, buktinya kini sudah tidak manyun lagi.

"Coba gimana kemarin marahnya coba..? Hahaha harusnya aku fotoin kamu sih kemarin, wajah kamu ancur banget gara-gara maskernya luntur sama air mata" bahak Jeka seraya berguling-guling diranjang.

Mawar yang sedang sibuk dengan skincare rutin tiap malamnya, hanya melirik saja, tapi lirikan maut dong. Beruntung Jeka sedang fokus ngakak sambil guling-guling, jadi tidak tahu seseram apa tatapan kesal Mawar.

"Oh! Jadi muka aku ancur hah?!"

Jeka masih saja terbahak dengan mengangguk-angguk, saat ini Mawar sudah berpindah. Berdiri disisi ranjang dengan kedua tangan berkecak pinggang macam ibu kontrakan nagih uang. Sayang rambut Mawar tidak digulung dengan rol, dan tidak membawa kipas bambu. Jika kedua hal itu ada, pasti Mawar sangat menjiwai menjadi peran ibu kontrakan yang jahat.

Hahahaha.

"Sumpah nggak kuat lagi aku ketawa, ngakak banget!!" ucap Jeka lantang-lantang, dengan masih berguling-guling terus mengejek Mawar.

"Makkkkkk!!!!! Sakit!!!!!" teriak Jeka setelahnya.

Pasalnya kini pahanya yang terumbar bebas karena hanya mengenakan celana kolor diatas lutut, dicubit tipis oleh Mawar. Gila, sensasinya macam ditusuk oleh gigi semut api, sengatannya membuat mulut Jeka berteriak tanpa pitch control sama sekali.

"Terus aja ejekin aku! Ini paha aku bikin jadi paha bakar mau hah?!"

"Ampoon!!!!! Ampon mak! Aku masih perjaka!!!"

Tuh kan, Jeka jadi ngelantur, Mawar sih pakai segala nyubitin, kan rem di mulut Jeka jadi blong.

"Apa hubungannya sih Marjeka!!!!!"

Hubungannya suami istri kali hehehe, renges Jeka, namun karena Mawar memergoki Jeka merenges, berakhirlah  wanita itu mendesis kesal dan hendak kembali mencubit. Namun Jeka mengindar dong, ya masa diam saja dan kena dua kali, malu atuh. Berakhirlah keduanya bermain kejar-kejaran, dengan Jeka yang tertawa riang gembira, dan Mawar yang terus berteriak histeris.

Duh, indahnya rumah tangga Jeka dan Mawar, penuh dengan tawa.

Mereka asik bertengkar macam kucing dan anjing, hingga lupa, kalau waktu terus berlalu, dan belum masak untuk sahur.

.
.


Dengan lemas lesu Jeka berguling-guling diatas karpet depan televisi. Sahur tadi, ia hanya minum susu sapi bergambar beruang, walau dua kaleng tapi ia tidak makan nasi sama sekali. Semua karena mereka terlalu asik main kejar-kejaran hingga lupa masak untuk sahur. Nasi saja tidak ada, mau makan apa? Niatnya sih mau  puasa, tapi karena Mawar meledek, dan Jeka gengsi, akhirnya puasa saja. Subuh tadi Jeka bersujud memohon ampun pada Allah, ia sempat khilaf mau tidak puasa karena tidak sahur. Lemah sekali kan ia? Makanya Jeka memohon ampun dan akan puasa dengan ikhlas.

Diatas sofa, Mawar duduk dengan asik bermain ponselnya. Hari ini pun Mawar masih saja halangan, Jeka curiga kalau Mawar hanya berbohong agar tidak puasa. Ya kali halangan sampai berhari-hari, kayaknya sudah ada deh 6 hari. Jeka sih lelaki, jadi tidak tahu berapa lama siklus datang bulan akan selesai. Jadilah ia menyimpulkan sendiri.

𝕐𝕠𝕦𝕟𝕘 𝕄𝕒𝕣𝕣𝕚𝕖𝕕 (𝕊𝕡𝕖𝕔𝕚𝕒𝕝 ℝ𝕒𝕞𝕒𝕕𝕙𝕒𝕟) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang