"Apaan nih?!" Sungut Rose begitu menerima bungkusan kecil berwarna pink.
Entah mengapa Jeka merasa dejavu ketika menyerahkan bungkusan kecil macam permen tapi isinya pengaman. Rasa-rasanya ia pernah juga menyodorkan bingkisan ini pada wanita, siapa ya? Ah mungkin itu terjadi dikehidupan Jeka yang lalu. Hahaha halu terosssss.
Bungkusan pengaman itu Jeka dapat dari Ayah mertua, tadi selepas buka bersama Ayah diwarung makan padang-tapi yang masak orang Jawa-milik Ayah, mereka kembali lagi kerumah Ayah untuk mengantar beliau pulang. Awalnya Jeka menunggu dimobil saat Mawar disuruh masuk, katanya ada barang Mawar yang ketinggalan. Saat Mawar didalam rumah tiba-tiba Ayah keluar dengan wajah sumringah. Ayah mertuanya ini memang selalu ceria dan humoris.
Jeka kaget bukan kepalang saat menerima bingkisan itu, Ayah hanya menyesakkannya kedalam kantong celana Jeka seraya berucap.
"Jangan biarkan penolakan menghentikan langkahmu, masih ada jalan tikus" ulang Jeka dengan wajah polosnya.
Tentu ucapan Ayah sangat sukar untuk Jeka cerna, makanya kini ia menyodorkannya pada Mawar dan akan bertenya, siapa tahu Mawar paham maksud Ayah mertua.
"Ayah ngomong begitu?"
Jeka mengangguk mengiyakan.
"Tck! Nggak mau! Aku belum siap punya anak! Mau jalan tikus kek, jalan ninja kek, gorong-gorong kek, aku tetep belum siap!"
Setelah mengatakan itu Mawar berbalik memunggungi Jeka dan menutup diri dengan selimut. Tentu Jeka cengo, Mawar menyangkut perihal anak, seakan otak mungilnya menangkap maksud dari keadaan saat ini, Jeka merengut kecewa.
Percobaan kedua gagal.
.
.Pagi hari sebelum sahur, Jeka dengan sengaja memeluk Mawar. Kalau posisi sedang tidur Mawar tak akan mengamuk, kan keduanya tidak sadar. Walau sebenarnya Jeka sengaja, ya kali, meluk istri sendiri saja tak pernah, kan miris. Pernah sekali Jeka mencoba manja-manja pada Mawar, eh Mawar malah teriak.
"Bukan Mukhrim!"
Hmmm apa Mawar lupa kalau daftar pernikahan, sewa gedung, kebaya, prasmanan dan souvenir memakan banyak biaya? Kok enak sekali main lupa begitu saja kalau mereka sudah sah suami istri!
Tuh kan jadi ngegas...
"Jeka!!! Kalau nafas biasa aja napa?! Ini leher aku panas kena nafasmu!"
Sontak Jeka menjauhkan diri dan mengendus-enduskan nafasnya kearah telapak tangan, emang sepanas itu ya?
"Tuh kan!! Kamu cari kesempatan aja kan?! Nggak mau! Jangan sentuh-sentuh!"
Hmmm... percobaan ketiga gagal.
.
."Apa?!" bentak Mawar saat Jeka mendekat kearah istrinya dengan wajah takut-takut.
Berkali-kali Jeka melangkah mendekat, mupeng dan berakhir kembali bersembunyi dibalik tembok, lalu mengintip, mencoba memberanikan diri, takut lagi, sembunyi lagi. Begitu terus hingga berkali-kali, mungkin karena terusik, akhirnya Mawar membentak, membuat Jeka ciut seketika.
"Anu..."
"Anu?" ulang Mawar dengan nada geram.
Jeka duduk disamping Mawar dan mengusak rambutnya dengan gerogi. Menyenderkan punggungnya pada senderan sofa, mulailah ia berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕐𝕠𝕦𝕟𝕘 𝕄𝕒𝕣𝕣𝕚𝕖𝕕 (𝕊𝕡𝕖𝕔𝕚𝕒𝕝 ℝ𝕒𝕞𝕒𝕕𝕙𝕒𝕟) ✔
RomanceAwalnya Jeka berniat menganggalkan rencana Ta'aruf yang sudah direncanakan oleh kedua orang tuanya. Namun karena calonnya cantik, ya sudah, Jeka mau saja jelas. Namanya Romeesa Nayyara Mawardah, panggil saja Mawar. Wanita yang mengaku memiliki pacar...