05

267 17 0
                                    

-family; markmin-


DOORRRR

Bruk

"A-AYAH!!!"

Gadis kecil itu histeris. Ia turun dari gendongan Jaemin, menghampiri pria yang tergeletak berlumuran darah. Tentu saja, bagaimana tidak. Pria itu menjadikan punggung nya sebagai perisai untuk wanita dan gadis kecil itu

Dor dor dor

Itu suara tembakan lain dari agen SPY yang datang tepat waktu. Tembakan itu berhasil mengenai Jeongin, lebih tepatnya di jantungnya.

"Ayah!!! Ayah bangun"

Gadis kecil itu menguncang tubuh sang ayah yang tergeletak di lantai. Jaemin, Taeyong dan Johnny menyusul Kiara yang menangis histeris.

"Kia! Ayo sama tante, John, Yong angkat Mark masukin mobil" perintah Jaemin. Tak disangka Jaemin juga menangis.

Dengan gerakan cepat kedua lelaki itu membawa Mark kedalam mobil. Sementara, Kiara dan Jaemin menyusul. Diluar Jaemin menyuruh Taeyong dan Johnny duluan, ia ingin berterimakasih pada Hendery.

"Hend, makasih ya udah ngebantuin. Tolong urus dia, aku akan membawa Mark dahulu" pamit jaemin yang dianggukki oleh hendery.

Jaemin memasukkan Kiara kedalam mobil Mark, sementara mobil be em we milik Mark masih dirumah sakit, jadi tadi ke sekolah Kiara, naik mobil Mark yang lamborjini.

Johnny mengatakan Mark dibawa ke rumah sakit tempat nya bekerja, Seoul Hospital. Dengan gercep Jaemin menancapkan gas kesana.

Di mobil Kiara terus menangis tiada henti, sehingga Jaemin sendiri bingung.

"Kia, udah jangan nangis. Ayah baik baik saja kok" jaemin menenangkan kiara

"Ayah, ayah, jangan tinggalin Kiara. Bun, Kia takut"

Jangan katakan jika Kiara barusan memanggil Jaemin dengan sebutan 'bunda'. Ah, itu memang sudah terjadi. Jaemin pun sedikit terkejut awalnya. Tapi, hatinya menghangat. Lantas diusapnya puncak kepala sang gadis.

Sesampainya di rumah sakit, Jaemin menggendong Kiara. Lalu berlari memasuki ruangan kerja Mark dahulu. Ia menitipkan Kiara kepada Johnny dan Taeyong yang sedang duduk di ruangan kerja Mark. Lalu, ia berniat keluar tapi,

"Jaem? Mau kemana? Bagaimana Kiara, ia membutuhkan mu" ucap Taeyong

"Aku ..."

"... akan mengoperasi Mark"

-family; markmin-

"Dokter Na, apa kau yakin akan mengoperasinya sendirian? Maksudku aku akan menemani mu" itu suara dokter Han Seungwoo yang sedang berdebat kecil dengan Na Jaemin di luar ruang operasi

"Sunbae tak perlu cemas, disini banyak perawat (suster)juga. Aku pasti bisa"jaemin meyakinkan Han Seungwoo

"Baiklah, aku akan mengurus pasien kecelakaan tadi" dokter han pergi meninggalkan jaemin

Kemudian, Jaemin kembali memasuki ruangan operasi disusul suster Jeon. Ia membawa bebarapa peralatan untuk persiapan operasi.

Di dalam ruang operasi, semuanya tercengang melihat dokter Na. Tak biasanya ia melakukan operasi sendirian, biasanya bersama dokter Choi atau dokter Han.

"Kita akan mulai, persentasenya?" tanya Jaemin pada salah satu suster

"Karena sepertinya pasien mengalami pendarahan, detak jantungnya terus menurun" ucap si suster

"Baiklah, mari mulai. Pisau bedah"

Kemudian, suster Jeon memberi pisau bedah kepada Jaemin. Dan Jaemin pun menggariskan pisau bedahnya.

"Saya akan menghilangkan adhesi nya dahulu" jaemin

Kemudian, jaemin pun menghilangkan adhesi nya.

"Berikan saya alat itu, untuk mengambil pelurunya" jaemin menunjuk sebuah alat dengan dagunya. Kemudian, sang suster mengambil alat itu dan memberikannya pada Jaemin

"Ini pelurunya" jaemin berhasil mengambil pelurunya. Diletakkan peluru itu di kresek kecil

Namun, ia mengoperasi tak hanya sekedar mengambil peluru, namun juga melihat kerusakan pada organ lainnya

Awal operasi berjalan lancar. Namun, saat Jaemin menekan kantung darah, tak sengaja seorang suster menggeser sebuah alat yang menimbulkan kebocoran pada salah satu organ. Bunyi nyaring alat EKG membuat semua panik

"APA YANG KAU LAKUKAN!" jaemin sedikit mengeraskan volume nya

"Maaf dok" ucap suster tersebut

Jaemin tak mau mengambil resiko. Karena disini ada nyawa yang perlu ia selamatkan.

"24 french- CTD" titah Jaemin

Kemudian suster Jeon yang paling ia kenali memberikan alat yang diperlukan Jaemin

Jaemin terus melakukan operasi. Darah terus memancar, sehingga baju nya sedikit berlumuran darah.

Bunyi alat EKG yang kelihatan nya semakin parah, membuat Jaemin semakin panik.

"200 clear, shoot"

"350 clear, shoot"

Jaemin kembali melakukan operasi dengan gerakan cepat. Ia terus berdoa dalam hatinya, agar Mark selamat.

Dan sepertinya Tuhan mengabulkan doanya.

"Dokter, detak jantung pasien sudah kembali normal" ucap si suster

Jaemin menghela nafas, "Baiklah, saya akan menjahit ini dahulu"

Jaemin mulai menjahit. Ia sudah menyelamatkan orang yang begitu ia cintai.

Setelah selesai, para suster membawa bangsal Mark untuk diletakkan di ruang inap VIP. Sementara Jaemin, ia meletakkan sarung tangan dan baju operasinya di tong sampah yang disediakan untuk meletakkan barang barang medis bekas operasi.

Ia menggunakan hand sanitaizer untuk menjaga kesterillan. Setelah menggunakan hand sanitaizer, ia mengambil jas dokternya.

Ia berjalan kearah ruangan Mark. Ia tidak masuk, ia melihat dari kaca luar. Melihat pria itu sedang tertidur.

Usahanya selama berjam-jam akhirnya membuahkan hasil. Tak sia sia ia membuktikkan pada dokter Han kerja kerasnya.

"Terimakasih untuk tetap bertahan"

-family; markmin-

family; markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang