07

253 18 0
                                    

-family; markmin-

Sudah sekitar 3 hari, professor Lee berada di ruangan dengan bau mematikan atau bisa disebut 'obat'. Kini ia sudah berada dirumah. Namun, direktur Song tidak mengijinkan nya bekerja terlebih dahulu, karena kondisinya yang belum sepenuhnya pulih.

Kiara sudah diantar Jaemin kesekolah.

Sekarang Jaemin mengambil jas dokternya digantungan dekat pintu

"Na?" suara berat itu menusuk indra pendengaran jaemin yang sedang bersiap untuk bekerja.

Jaemin pun berbalik, melihat sosok pria yang berjalan kearahnya.

"Ih dasar bawel ya Mark, istirahat dulu. Mana turun tangga juga, nanti capek. Istirahat ayo"  jaemin sedikit mendorong tubuh Mark agar ia kembali ke kamarnya

Tapi, Mark langsung memegang pergelangan Jaemin. Sehingga Jaemin bertabrakan dengan dada bidang sang professor. Netra mereka saling bertemu saat itu juga

Oh? Jantungku bagaimana ya, berdegup kencang sekali gumam Jaemin dalam hatinya

"Papa nanti malam akan kesini"

-family; markmin-

Kiara sedang duduk sendirian di kelas. Padahal ini jamnya istirahat. Ia tidak mood makan. Padahal, ia membawa bekal roti lapis keju kesukaan nya yang dibuat oleh Jaemin. Teman Kiara, Jenhyuck dan Taeony (Rebecca Taeony Seo anak Seo Johnny dan Moon Taeil) menghampiri Kiara yang sedang sendirian.

"Kia kenapa? Kok murung terus sih dari tadi" ujar jenhyuck yang duduk di dekat Kiara

"Hmm, tidak ada apa apa Jenhyuck, Kiara tidak sedih" ujar kiara

"Jujur lah Kiara, kita kan teman" kata taeony

Kiara menghela nafas, "Kiara iri sama Jenhyuck"

Ucapan itu membuat dua temannya terdiam sesaat. "K-kenapa sama Jenhyuck ?"

"Kiara iri liat Jenhyuck yang selalu dianter sama om Jeno dan tante Haechan. Kiara itu j-juga pengen dianter sama seorang bunda. Di Busan juga, Chisun sering dianter sama om Jisung dan tante Chenle. K-kiara pengen gitu loh, ngerasain dianter oleh seorang ibu" kiara terisak

Kemudian Taeony dan Jenhyuck lekas memeluk Kiara erat, menepuk punggungnya lembut

"Kan Kiara punya tante Jaemin" ujar Taeony

"Dia belum nikah sama ayah" kiara masih dengan nada sesengukkan

Jenhyuck tersenyum kecil, "Suatu saat nanti juga, om Mark sama tante tante Jaemin, pasti nikah. Jenhyuck janji. Kalau ngga nikah, Kiara bisa bunuh Jenhyuck"

-family; markmin-

Sekarang sudah sore, Jaemin sudah pulang dari rumah sakit. Ia begitu lelah, ada operasi besar oleh pasien VIP tadi yang membuat ia gemetar.

Kiara sedang dikamarnya, ia menggambar. Sementara Mark, juga dikamarnya. Jaemin lekas kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Ya, tentunya mereka pisah kamar.

family; markminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang