-family; markmin-
"Jaemin, bangun"
Seorang pria baru saja membangunkannya. Lantas, Jaemin yang merasa terusik pun bangun. Sosok yang pertama ia lihat adalah dokter Kang Daniel.
"Eoh? Iya sunbae, wae?" tanya Jaemin bangkit dari posisinya
"Ah tidak ada, aku hanya membangunkan mu karena sudah dari semalam kau tidur di depan ruang inap ini" jelas dokter Kang
Jaemin tersadar. Semalam ia menunggui Mark diluar, menunggu pria itu sadar. Dan alhasil ia pun terlelap karena lelah
"Aku duluan Jaem" pamit dokter Kang seraya meninggalkan Jaemin
"Ne sunbae!" jaemin membungkuk sopan
Ia melirik sekilas Mark yang masih belum sadar. Ia tidak bergerak sama sekali dari bangsal nya.
Jaemin teringat akan Kiara, bukankah anak itu harus sekolah?. Jaemin pun tak ambil pusing, ia berjalan ke ruangan kerja Mark. Ruangan dimana professor itu mengerjakan berkas berkasnya.
Di ruangan Mark, ia melihat Taeyong dan Johnny yang tengah terlelap di sofa, sementara Kiara yang tertidur di kursi kerja Mark.
"Taeyong, Johnny?" jaemin berusaha membangunkan mereka.
Taeyong dan Johnny lantas terbangun dan mendapati Jaemin yang berdiri di depan mereka
"Kalian pulanglah, kalian nanti lelah disini seharian. Lagian Jaehyun dan Taeil juga sendirian" jelas jaemin mengenai maksudnya membangunkan mereka
"Ah iya, bagaimana Mark? Operasinya lancar kan?" taeyong mulai cerewet lagi
Jaemin mengangguk
"Syukurlah, ya sudah kami pamit dulu ya, Jaem" ucap johnny sembari mengambil jaket kulitnya
"Iya John, terimakasih untuk segalanya, luang waktu kita bisa minum secangkir teh" ujar jaemin menampilkan deretan giginya
"No prob Jaem" ucap taeyong dan johnny bersamaan
Setelah mengucapkan hal tersebut, kedua makhluk itu menghilang dibalik pintu tersebut.
Jaemin menghampiri Kiara yang masih terlelap. Ia merapikan rambut gadis itu, wajah Kiara masih memerah selepas menangis tiada henti kemarin.
"Kiara? Ayo bangun" jaemin mengelus surai kecoklatan gadis di depannya ini
Kiara perlahan membuka matanya, mendapati Jaemin yang berada di depannya.
"Oh tante? Bagaimana kondisi ayah sekarang?" tanya kiara
Jaemin tersenyum, "Ayah mu baik baik saja, ayo pulang dulu. Kita mandi dan sarapan" jaemin mengajak. Namun, Kiara menggeleng kuat
"Tidak, aku akan menemui ayah dulu tante" kiara bersikeras
"Kiara, setelah itu kita dapat mengunjungi ayah lagi. Ayah sedang tidur" bujuk jaemin
"Ada syaratnya tante" kiara menyilangkan tangan di depan dadanya
"Apa hm" jaemin bingung
"Tante harus janji untuk menikah dengan ayah"
-family; markmin-
Sekarang sudah agak siang. Jaemin dan Kiara sudah bersih dan rapi. Mereka duduk di ruangan kerja Jaemin. Kiara sibuk menggambar dipangkuannya
"Bunda?"
Jaemin yang sedang mengecek data pasien pun terhenti dengan sebuah nama panggilan. 'Bunda'
"Iya Kia? Tumben manggil bunda?"
Kiara ketawa, "Kan tante Jaemin mau jadi bundanya Kiara"
Kalimat itu cukup membuat Jaemin bungkam seribu bahasa. Namun, ada seorang suster yang masuk kedalam ruangannya,
"Dokter Na?" suster byun masuk, ia tidak mengetuk pintu. Mungkin saja lupa?
"Biasakan mengetuk pintu sus" ujar Jaemin
"I-iya dokter Na maaf, professor sudah sadar" kata suster byun
Jaemin langsung menurunkan Kiara. Dan menggandengnya menuju ruangan Mark.
"Bunda? Kita mau kemana?" sedari tadi gadis itu bingung. Ia akan kemana. "Menemui ayah" kata jaemin
Sampailah mereka diruang inap Mark. Dilihatnya Mark yang duduk di bangsal sambil bermain dengan i-Pad nya.
"Ayah!!" gadis itu girang. Mark meletakkan i-Pad nya di nakas.
Tak lupa ia memberi senyum secerah mentari untuk putri kecilnya itu. Lalu, ia menggendong putrinya, mendudukkanya di bangsal dan memeluknya
"Ayah! Kiara rindu loh" ia memeluk Mark erat seperti enggan kehilangan
"Ayah juga, oh ya dokter Na terimakasih telah menyelamatkanku dan sudah menjaga putriku" serak Mark
Jaemin mendudukkan dirinya di sofa dekat bangsal, "Hei! Jelas jelas suara masih serak, jangan banyak bicara. Panggil Jaemin saja tidak perlu terlalu formal" jaemin mulai ngoceh
Oh ya, Kiara tidak sekolah hari ini. Johnny sudah mengizinkannya.
Jaemin yang melihat interaksi keduanya pun tersenyum. Ia jadi teringat masa lalunya yang tak seindah ini. Ia memudarkan senyumnya. Lalu, bangkit dari tempatnya
"Detak jantungmu kembali normal, ah iya jangan banyak bergerak. Banyak bergerak kau akan ku operasi lagi, itu mengerikan" jaemin memasang wajah ketakutan
Sementara Mark dan Kiara hanya tertawa. "Iya Na, dasar dokternya suka mengomel ya Kiara" mark menoel noel pipi gembul anaknya
"Ayah? Kiara mau ke kamar mandi dulu, pup" kiara ngebirit ke kamar mandi
Suasana kembali canggung antara Mark dan Jaemin. Ah, Mark benci situasi ini. Namun, ia sendiri tak tahu harus bicara apa pada Jaemin.
"Na, t-tentang waktu itu"
"Jangan membahas nya" potong jaemin cepat. Ia benar benar tidak menyukai nostalgia masa lalu
"Maaf" suara Mark terdengar pilu
"Apa yang perlu kumaafkan, semua sudah terjadi Mark. Sekarang kita hanya perlu hidup mencari kesenangan, benarkan? Kita juga tak berharap itu akan terjadi bukan? Ini sudah direncanakan" ucap jaemin panjang lebar
Mark menghelas nafas, "Kalau begitu ayo kita mencari kesenangan bersama?"
"Hng?" jaemin bingung. Ia susah mecerna kata kata Mark kali ini. Apa yang ia maksud
Mencari kesenangan bersama? Kalimat itu sukses membuat otak seorang Na Jaemin berfikir keras sehingga ia terdiam beberapa saat. Dan pada akhirnya,
"Ayo kita menikah Na Jaemin"
-family; markmin-
KAMU SEDANG MEMBACA
family; markmin
RomanceꜥꜤ₊𖤐🐻ᵕ̈ ೫˚ʚĭɞ﹆ ╰═➜ ˗ˏˋfamily; markmin🍼 ─ׅ─ׅ──ׅ─ׅ─ׅ─ׅׅׅ──ׅ─ׅ───ׅׅ─ׅ─ׅׅ─ ፧⿴⃟᎒⃟֍۪۪̣̣۪۪۪⏜⏜፞⏜❟❪𖣘⃓⃘̸⃓⃘۪۪۪۪⃖⃗❫❟⏜፞⏜⏜፞֍۪۪̣̣۪۪۪⃟᎒⃟⿴፧ ▭⎼▭⎼▭⬚۪۪᭢₍⁾۪᭢⬚▭⎼▭⎼▭ " 🍯 that i need just you 🍯 " 🪂 ▭⎼▭⎼▭⬚۪۪᭢₍⁾۪۪᭢⬚▭⎼▭⎼▭ ፧⿴⃟...