Cerita Malam

66 2 0
                                    

/1/
Hembusan angin tak pernah megubris

Kilauan permata bulan

Namun terus saja ia mencoba mencari

perhatian sang rembulan

Hingga pada suatu malam yang ramai

dengan hiruk pikuk bintang

Sang rembulan menunggu dan terus

menunggu :Kemana perginya ia?

Hingga datanglah kabar dari
burung-burung camar

kami lari terbirit-birit! Angin kencang menghabisi rumah kami!

/2/
Kau terlalu banyak termenung angin,

Hingga kau lupa bahwa aku selalu

Menunggu Hembusanmu yang tak pernah
buruk

Kamus Ego & Prasangka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang