Thirty Eight ❤

412 91 42
                                    

"Gimana yang?, ada yang perlu aku bantu gak?."
Tanya seungwoo sambil duduk disebelah seungsik yang sibuk dengan laptopnya.

"Engga kok, ini aku udah mau selesai. Tinggal perbaiki sedikit aja."
Jawab seungsik.

"Udahan dulu ya yang ngerjainnya, besok lagi dilanjut."
Ucap seungwoo sambil mensave pekerjaan seungsik.

Seungwoo bersandar kesofa dibelakangnya, dan menarik seungsik kedalam dekapannya.

"Yang."
Panggil seungwoo.

"Kenapa hmm?."
Tanya seungsik sambil mendongakan kepalanya yang sedang bersandar didada seungwoo.

"Setelah kamu lulus, kita langsung nikah ya?."
Ucap seungwoo sambil menatap seungsik, kemudian seungwoo mempererat pelukannya pada seungsik.

"Apa gak terlalu cepet woo?."

"Aku gamau nunggu lebih lama lagi yang, lagipula sekarang aku juga udah punya pekerjaan yang layak. Walaupun penghasilan aku gak sebesar papa atau ayah, tapi aku bisa mencukupi kehidupan kita."

"Kamu gamau nunggu sampe aku dapet pekerjaan dulu?. Kalo aku kerja, aku bisa sambil bantu kamu."

"Boleh gak kalo aku minta kamu untuk fokus urus aku sama anak-anak kita aja nanti?. Urusan bekerja biar jadi tanggungjawab aku."
Ucap seungwoo sambil mengusap lembut kepala seungsik.

"Kenapa kayak gitu?."

"Karna mencari nafkah itu tanggungjawab suami, aku gamau kamu ikut kerja untuk kehidupan kita. Aku mau bertanggungjawab atas kamu sepenuhnya, ayah sama bunda nyerahin kamu keaku untuk aku jaga yang."

Seungsik hanya tersenyum mendengar ucapan seungwoo.

"Bener itu aja?."

"Iya poin utama nya itu, tapi aku juga gamau kamu nanti dideketin sama orang lain yang. Dikampus aja saingan aku banyak, apalagi didunia kerja nantinya."

"Ihh kamu tuh mikirnya yang engga-engga aja. Tapi kalo seandainya nanti ada tawaran pekerjaan yang bagus, terus aku tetap bisa ngurus kamu dan rumah kita. Kamu izinin gak?."

"Bukan mikir engga-engga yang, kenyataannya emang gitu kan. Hmmm, kalo itu nanti aku fikirin lagi, tergantung situasi dan kondisi."

"Dasar, tuan han posesif."
Ucap seungsik sambil memeluk erat seungwoo.

"Aku kayak gini, karna kamunya yang nyebabin aku posesif."
Jawab seungwoo sambil membalas pelukan seungsik.

"Kok aku?."

"Karna kamu bisa bikin orang lain jatuh cinta sama kamu dalam sekali pandang, jadi aku harus waspada. Dan yang aku alamin langsung udah tiga kali loh."

"Apa yang tiga kali?."

"Iya, orang yang terang-terangan naksir kamu didepan aku. Pertama chan, kedua bang shi yoon, ketiga sangyeon. Belum yang gak aku tau, besok-besok siapa lagi?."

"Itu udah lewat woo, gausah dibahas."

"Kalo chan mungkin udah aman, karna dia udah punya subin. Sangyeon sama bang shi yoon masih jadi anceman aku, kamu gatau sih waktu pertama aku ketemu sama bang shi yoon, dia nyuruh aku ajak kamu kesana."

"Tapi kalo aku cuma cinta sama kamu, mereka bisa apa?"
Jawab seungsik tersenyum sambil bangun dan melepaskan pelukannya ditubuh seungwoo.

"Mereka gak bakalan bisa apa-apa yang."
Ucap seungwoo pelan, sambil menarik tengkuk seungsik dan menempelkan bibirnya kebibir seungsik.

Seungsik memukul pelan dada seungwoo.

"Nanti diliat bunda ih."
Ucap seungsik setelah ciuman seungwoo terlepas.

"Dikamar yuk yang, biar gak ketauan."
Ucap seungwoo sambil mengedipkan sebelah matanya.
.
.
.

"Gimana woo?, kapan seungsik lulus?."
Tanya shi yoon pada seungwoo. Mereka sedang makan siang, setelah mengecek project.

"Bulan depan bang."

"Jadi, lu mau langsung nikahin dia?."

"Iya bang, gamau nunggu lama-lama juga gue."

"Gue doain semoga lancar ya woo. Terus nanti setelah nikah, lu bakalan ajak seungsik tinggal dirumah lu?."

"Nah ini yang lagi gue pikirin bang. Gue sih maunya setelah nikah nanti, kita misah dari orang tua kita bang. Karna gimanapun, ketika gue udah berani buat berumahtangga, berarti gue juga harus siap buat mandiri. Mungkin nanti sementara gue bisa sewa apartemen yang cukup buat gue berdua sama seungsik. Sambil pelan-pelan kita cari kalo ada yang jual murah lah bang."

"Nah ini nih yang gue suka dari lu, umur lu jauh lebih muda dari gue padahal woo. Tapi kadang pemikiran lu jauh lebih didepan daripada gue. Gue aja belom tentu bisa ambil keputusan kayak lu gini. Emang deh lu kalo disatuin sama seungsik, udah cocok banget."

"Gue udah pernah bikin seungsik lama nunggu bang, dan sekarang gue gamau ngulangin lagi. Hati gue udah gak bisa kemana-mana soalnya, gue juga gamau dia dilirik orang lain lagi. Apalagi sekarang ada lu, bahaya nanti gue."
Ucap seungwoo sambil tertawa.

"Dasar lu woo. Pokoknya kalo lu perlu bantuan apa-apa, jangan segan ngomong sama gue woo. Selagi gue bisa dan mampu bantu lu, pasti bakalan gue bantu. Gue juga ada beberapa kenalan yang kerja dibidang properti, nanti gue bantu tanyain kemereka juga."

"Iya bang, thanks banget ya."
.
.
.

"Ma, lagi apa?."
Tanya seungwoo pada mama han.

"Nih lagi nonton aja, kenapa woo?."

"Ma, woo mau ngomong."

"Apa?, ngomong aja nak."

"Ma, bulan depan kan seungsik lulus. Niatnya woo mau langsung ajak sik menikah. Mama setuju gak?."

"Mama sih setuju nak, coba nanti mama bicara kepapa kamu dan keluarga kita. Abis itu kita bicarain juga kekeluarga sik, buat nentuin tanggalnya."

Seungwoo menyerahkan buku tabungannya kemama han.

"Ma, ini buku tabungan woo dari SMA dan gaji woo selama beberapa bulan kerja juga masuk kerekening ini. Woo mau mama yang pegang ini ya, buat keperluan woo sama sik nanti."

Mama han membuka buku tabungan anak sematawayangnya. Dan betapa kagetnya mama han melihat nominal tabungan seungwoo yang bisa dibilang tidak sedikit itu.

"Ma, setelah resmi menikah sama sik nanti. Rencananya woo gak bakalan tinggal sama mama atau bunda, woo mau belajar mandiri untuk mengurus rumahtangga woo. Mama gak keberatan kan?."

"Tentu engga dong sayang, mama malah bangga sama kamu. Ini mama pegang ya, nanti mama juga bicarain ini kepapa. Anak mama memang terbaik."
Ucap mama han sambil merangkul putranya itu.

"Makasih ya ma."
Ucap seungwoo sambil memeluk mama han.

"Iya sayang."

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Tigapuluhdelapan...

Duh papa han bisaan banget bikin melting yaaa. Heyya gasabar mau ngehalalin mereka.. wkwkwkwkw

Sampai jumpa dinext chap semuanya. Terimakasih masih setia dibook ini. Jangan lupa vomentnya yaa.

Salam heyya 🙌🙌.

Standing Still || ☆Complete✔☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang