Twenty Three ❤

615 104 139
                                    

Seungyoun berjalan kearah sangyeon, kemudian menepuk pundak sangyeon.

"Gue kira kalian jadian tadi, abis udah kayak drama romantis."
Ucap seungyon sambil terkekeh.

"Lu ngeledek?."
Jawab sangyeon sambil terkekeh juga.

Seungsik sampai ditaman yang tidak jauh dari rumahnya, dia tidak langsung pulang kerumah, karna takut sang bunda melihatnya menangis nanti. Dia duduk dibangku taman yang bisa dibilang cukup sepi untuk menenangkan dirinya.

Seungwoo memarkirkan mobilnya setelah sampai dirumah. Tadi seungwoo sempat mengejar seungsik sampai depan kampus, tapi seungsik sudah tidak ada. Seungwoo berlari kerumah seungsik, tapi sesampainya disana bunda kang bilang kalau seungsik belum sampai rumah.

"Kamu dimana sih sik."
Gumam seungwoo frustasi.

Ya... Seungwoo sangat menyesal atas sikapnya tadi, jujur seungwoo sangat marah karna melihat seungsik dan sangyeon berpelukan ditaman kampus. Sampai-sampai dia tidak bisa mengontrol dirinya.

"Oiya."
Ucap seungwoo, kemudian berlari kesuatu tempat.

Sesampainya ditempat yang dimaksud, seungwoo melihat seseorang yang memang dicarinya sejak tadi. Dia bernafas lega melihat seungsik yang sedang duduk dibangku taman itu. Seungwoo berjalan mendekat kearah seungsik.

Seungsik tidak menyadari kehadiran seungwoo disana, karna sedari tadi seungsik menundukan kepalanya sambil memainkan jari. Dan sesekali masih terdengar isakan dari seungsik. Seungwoo berjongkok didepan seungsik.

"Sik."

Seungsik mendengar namanya disebut, dan seungsik sangat hafal dengan suara itu.

"Kamu marah sama aku?."
Tanya seungwoo.

Seungsik hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu benci sama aku?."

"Engga."
Jawab seungsik pelan.

"Kamu suka sama sangyeon?."

"Engga woo."
Jawab seungsik lagi.

"Kamu suka sama aku?."

"Een~."
Seketika kepala seungsik yang menunduk tadi terangkat. Dan dia dapat melihat seungwoo sedang menatapnya teduh.

"Woo~."

Cupp..

Belum selesai seungsik akan ucapannya seungwoo sudah mempelkan bibirnya kebibir seungsik. Seungsik yang awalnya kaget akan perlakuan seungwoo perlahan ikut memejamkan matanya. Seungwoo melumat lembut bibir seungsik, yang ternyata juga dibalas oleh seungsik. Merasa mendapatkan persetujuan atas perlakuannya, seungwoo perlahan menggerakan tangan kanannya ketengkuk seungsik untuk memperdalam ciuman mereka.

Selang beberapa menit kemudian ciuman itu terlepas.

Seungwoo memandang seungsik sambil menggenggam tangan seungsik.

"Maafin aku, karna kebodohan dan ketakutan aku yang gak beralasan, aku bikin kita berdua sakit. Seandainya aku lebih berani untuk ungkapin ini sejak dulu, mungkin aku gak akan buat kamu terluka kayak gini."

"Aku takut cuma aku yang ngerasain cinta ini, aku takut kamu cuma anggap aku sebagai sahabat kamu. Aku berusaha nahan semua perasaan aku kekamu, karna aku takut kamu pergi dari aku. Tapi sekarang aku udah gabisa nahan ini lagi, aku akan ungkapin semua yang aku rasain."

"Kang seungsik, aku sayang banget sama kamu. Aku cinta sama kamu, apa kamu mau menerima aku sebagai pasangan kamu?."

1 detik...

Standing Still || ☆Complete✔☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang