Part 3

5K 519 47
                                    

Kenapa kamu tersenyum sembarangan seperti itu? Apakah kamu tau kamu akan mati tanpa mengeluarkan suara sedikitpun sekarang?

Coba dipikir, Ini terjadi padanya bahwa anak itu mengikutinya dengan mudah, bahkan saat dia orang yang tidak dikenal.

Tidakkan ada orang yang mengajari anak ini 'Jangan ikuti orang asing.'. Dia mengingat sesuatu beberapa tahun lalu, ada seseorang disamping anak ini yang berani menghadang jalan dihadapannya di istana Ruby.

Saat aku pikir itu, aku menyadari dan aku menatap ke arah Felix, yang ada disana sejak lama.

"Felix!"

"Ya, Yang Mulia."

"Keluar."

Lebih baik hanya ada satu orang asing daripada dua.

Claude perlahan menutup matanya setelah memberikan perintah pada Felix. Jika orang lain melihat apa yang dipikirkannya, mereka pasti akan terkejut mengenai apa yang dia pikirkan.

Felix terpaku selama beberapa saat tapi terpaksa pergi menuju pintu sesuai perintahnya. Lalu Claude bicara di depan anak yang tidak bergerak ini.

"Athy itu nama panggilanmu ya,"

Athanasia, lalu Athy. Itu nama yang lucu yang memiliki arti berbeda dengan nama besarnya

"Athanasia... Athanasia..."

Ibunya yang memberikan nama padanya. Aku dapat mengingat wanita angkuh itu.

'Beraninya dia memberikan nama itu, terlebih kepada anak perempuan. Jika dia masih hidup, tubuhnya ditarik hingga putus pun tidak akan cukup.'

Semua yang bisa aku pikirkan adalah wajah yang samar-samar. Bahkan jika aku mencoba menggali ingatanku, kepalaku sakit.

Terkadang aku pikir ini tidak normal. Namun, tidak peduli seberapa sering aku berpikir tentang itu, ini tidak berguna karena semuanya putih, seakan tertutupi oleh sesuatu. Dan dengan cepat itu menjadi gangguan.

"Apa yang kamu lakukan? cepat makan."

Tiba-tiba anak kecil itu, menatapnya, melihat makanan di depannya dan membuka mulutnya.

"Aku telah memesan apa yang disukai anak-anak, jika kamu tidak makan, aku akan menghukum orang yang membawa ini semua."

"Athy... Athy akan makan."

Claude menatap anak kecil itu yang memegang garpu ditangannya, sepertinya dia makan karena perintahnya.

Aku berpikir mengenai kantong yang aku simpan dengan berlian berharga di dalamnya, tapi bagaimana bisa anak dari keluarga kerajaan yang memilikinya? ini mengerikan.

Itu cukup bahwa pakaian yang digunakan cukup bagus. Cukup mengejutkan bahwa ada yang peduli pada anak ini yang bahkan telah terlupakan bahwa anak ini ada.

"Perut Athy penuh,"

Kata anak itu, pipinya penuh. Ini aneh saat aku melihatnya penyuap kue ke dalam mulutnya seakan-akan ini pertama kalinya dia makan.

"Siapa yang mengajarimu tatakrama?"

"Lily yang mengajariku."

"Ah, maksudmu Lilian York."

Aku pikir, wanita itu tetap berada di samping anak ini.

"Hanya ibumu dan wanita itu yang tidak mati ditanganku. Mereka melindungimu dari hadapanku,"

Saat dia mengingat itu, Claude merasa kasihan.

Lilian York. Dia yang menghadang jalannya, aku tentu tidak mengigat ingatan itu. Tapi kenapa dia mengatakan cerita yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu?

Side Story 4 : I Became A Father [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang