Suatu hari, Claude terdiam tanpa mengetahui apa penyebabnya. Tidak ada perasaan aneh didadanya.
Diwaktu yang bersamaan. Setiap pagi, Claude menutup mulutnya saat anak itu berbicara seperti sekarang dengan menatap wajah anak itu selama beberapa saat.
Bahkan ini kebiasaan aneh yang buram yang selalu terulang, mengundang anak ini hanya untuk mendengarkan sesuatu yang tidak masuk akal dari mulutnya. Claude tidak dapat mengerti dirinya sendiri sekarang.
"Athy bermimpi kemarin malam,"
"Mimpi?"
"Athy, papa, Lily, dan Felix naik sapu terbang bersama. Lalu memetik bintang dan bulan dan bersenang-senang."
"Mimpi aneh apa itu,"
Bahkan jika reaksi Claude tidak baik, anak ini tidak peduli. Ini selalu sama.
"Aku bermain dengan papa dan aku berada di atas awan."
Sebelum dia menyadarinya, Claude tersenyum.
Aku hanya bingung karena aku tidak mengerti apa yang dia katakan, dan aku menemukan bahwa itu menarik saat melihat mata anak itu berkilauan.
Disamping itu, dia berpikir, "Apakah ini yang anak-anak sukai?"
Itu hanya senyuman lemah yang bahkan dia sendiri tidak sadar.
Seorang maid yang menuangkan teh di cup yang kosong merasa terkejut melihatnya seperti itu. Maid itu perlahan memunduran langkahnya setelah mendapat satu tatapan dari anak itu, yang bahkan masih berbicara dengan senang.
Senyuman menghilang dari bibir Claude. lalu dia kembali dengan ekspresi sebelumnya dan menatap anak itu sekaan dia tidak pernah tersenyum.
Aku merasakan kepalaku sedikit, mungkin karena aku memiliki insomnia lagi beberapa waktu lalu. Terkadang, aku merasa lesu seperti aku duduk di bawah sinar matahari yang terik.
"Papa, apakah itu enak?"
Aroma yang familiar merekah keluar dari teko teh yang baru dituangkan beberapa saat lalu. Aku minum ini setiap hari, aku merasa ini seperti kebiasaan.
Claude terdiam mendengar pertanyaan anak itu.
"Ini tidak seperti kau akan menyukai rasanya,"
Tapi anak ini seperti ingin mencoba teh yang sama.
"Rasanya mungkin sedikit kuat untuk dinikmati princess."
"Aku mau itu, aku mau minuman yang sama."
Felix yang berada di samping Claude memperingati, tetapi anak ini tetap pada keputusan awalnya.
"Berikan saja. Jika dia ingin, kamu tidak bisa menghentikannya."
Claude melihatnya dan kemudian anak itu tersenyum.
Sebenarnya, ini bukan karena kepentingan anak itu. Dia memiliki pemikiran lain. Rasa teh ini tidak akan cocok dengan anak ini yang selalu minum susu dan coklat manis yang selalu dia makan setiap hari. Jadi, jika dia mencoba teh ini, anak ini akan menangis dan menyesalinya nanti.
"Athy, juga suka ini."
Tidak terduga, anak ini menyukai teh yang dia minum. Claude yang berekspresi bahwa anak ini akan menangis, merasa tertarik dengan ekspresi yang tidak terduga.
"Ini seperti ada bunga di mulut Athy."
Apa? Saat itu, wajah Claude mengeras saat anak itu tertwa.
'Mungkin Yang Mulia akan menyukai ini juga,'
Wajah cantik seorang wanita tumpang tindih dengan wajah bersinar anak itu.
'Ini seperti musim semi telah dating disini,'
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story 4 : I Became A Father [Suddenly, I Became A Princess]
No FicciónBUKAN FANFICTION! Side Story Suddenly, I Became A Princess Translet pertama pake gugel, cuma karena bahasanya amburadul, jadi diterjemahin sendiri. Mangkannya ngga 100% sama bahasanya kayak novel, ada yang ditambah, diubah, atau dikurangi kata-katan...