Bergenang air mataku
Merembes menuruni lekuk curam
Aku terkapai-kapai di tengah pentas
Melolong bagai orang histeria
Dada yang ditusuk sembilu
Kurobek sepenuh hati
Agar tiada sesiapa
Yang akan merobeknya lagi.Berpusu-pusu atom udara
Pabila kuhembus madah bicara
Bersama segaris senyuman
Aku bentangkan selembar kain
Menutupi pekung di dada
Lalu senyuman itu pudar
Sepudar hari ceriaku.Kuselusuri hutan rimba
Yang penuh onak dan duri
Kaki yang tidak beralas
Bagaikan kapas pabila ia menyentuh
Serangan pilu onak dan duri
Lalu aku lebarkan sayap
Terasa perit datang menyinggah
Singgahsana debu milikku
Hancur berkecai akannya
Tika aku terdiam sepi.Sekeping hati yang terluka
Kuhembuskan roh dan jiwa
Jantung yang terkulai layu
Kubisikkan mutiara cahaya
Aku merenung langit malam
Senyum diukir payah
Malam ini akan hujan lagi
Seperti hari sebelumnya.