"Anasthacius Day"
•
•
•
•
•
•
•'Jika diberi berkat kesempurnaan fisik, hendaknya kau lengkapi dengan kesempurnaan hati'
~Athanasia~-----oOo-----
Athanasia menatap tajam penerus Kekaisaran Mansia itu."Terkutuklah wajah sok polosmu itu, Anast."
Athanasia duduk di rerumputan sambil menatap birunya langit hari ini.
"Em...apa salahku, Ath~~" Anasthacius merengek sembari menelusupkan kepalanya dipangkuan Athi.
"Hn,"
"Em..." rengek Anasthacius yang semakin manja pada Athanasia.
"Aku ingin ke desa lagi," ujar Athanasia tiba-tiba.
"Huh?"
"Kau tahu, terahir kali aku keluar istana adalah saat aku berumur enambelas tahun—saat aku sedang dalam masa pembelajaran penerus Adorradia," jelas Athanasia.
"Lebih baik kita ke perpustakaan. Aku akan mengajarimu beberapa hal mengenai pemerintahan diplomatik," Anasthacius mengandeng tangan Athanasa, namun Athanasia menahannya dan masih kekeuh berdiri mematung ditempatnya.
"Ayo!" ajak Anasthacius. Athi hanya mengembungkan pipinya, dahinya mengkerut, ia mendengus kesal pada Anathacius.
Mungkin ada maunya, batin Anasthacius. "Kau mau kugendong hn?"
Tanpa aba-aba, Anasthacius menggendong Athi ala bridal style yang membuat Athi cepat-cepat lompat dari gendongan Anasthacius. Bibirnya dimajukan dan tangannya berdsedekap.
Anasthacius bingung dengan kelakuan Athi. Lalu sebuah memori terlintas dipikirannya. "Ah...mari," kata Anasthacius sambil berjongkok didepan Athi. "Kau mau kugendong dibelakang kan?"
Athi mengangguk. Lihatlah...betapa manjanya dia sekarang ini.
"Anast, jika seandainya aku jadi Empress...apa kita masih bisa seperti ini?"
"Tentu,"
Athanasia tersenyum lebar. Ia bersenandung kecil dibelakang gendongan Anasthacius.
•••
Mereka sudah sampai di perpustakaan pribadi milik Anasthacius. Anasthacius membuka pintu besar itu. Rak-rak tinggi mulai terlihat. Lampu-lampu kristal bersinar terang di sore itu.
Athanasia masuk dengan kekaguman yang disembunyikannya sedangkan Anasthacius duduk di meja baca megah berwarna pastel. Athanasia sudah terhipnotis dengan banyaknya buku disana.
Athanasia menyusuri rak demi rak di perpustakaan itu. Buku-buku itu hanya dipandangi olehnya. Ternyata ia belum menemukan buku tujuannya.
Sudah sampai 1 jam lamanya dan Athanasia masih mengelilingi perpustakaan itu. Sampai-sampai Anasthacius tertidur karena lelah menunggunya.
Athanasia masih terus berjalan sampai kemudian perhatiannya tertuju pada buku besar dengan permata biru saphire yang mirip dengan matanya. Buku itu diletakkan di dalam pelindung sihir yang sepertinya itu merupakan sihir Anastacius.
Wah...buku itu sungguh indah. Ada permata super langka disana. Pasti sulit mendapatkannya. Karena sudah jatuh cinta pada buku itu, Athanasia mencoba membuka pelindung sihir yang menyelimuti buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiat] Return of the Time
AvventuraWARNING Unfinished story, hard to read bcs it's old stuff. So, read it just for fun. ___ Percayakah kalian pada cerita ini? Seorang putri yang memiliki beban besar yang membuatnya bereinkarnasi dari masa ke masa dan terus berkutat pada permainan per...