Rival?

6.2K 568 52
                                    

Happy reading...



Haechan menatap datar kearah beberapa anak yang tengah bermain sepak bola tidak jauh dari tempat ia duduk. Tak sedikitpun terbesit keinginanya untuk bermain bersama mereka.

Duang!!

Sebuah bola meluncur dengan
Keras dan mengenai kepala haechan ,membuat namja bersurai madu itu terjengkang kebelakang.

"Akh! " haechan memekik tertahan, merasakan sakit yang luar biasa pada punggungnya.

"Haiz!  Bisakah kau tidak duduk disitu huh?!" seru sebuah suara, yang tidak lain adalah rivalnya.. Jaemin. Iya haechan sudah menganggap bocah nakal itu sebagai rivalnya ,mulai dari ia pertama kali menginjakan kakinya ke "NEO SHS".

"Jangan-jangan kau sengaja ya duduk disitu, agar kami dimarahi oleh kepala sekolah huh? Ujar jaemin asal.

Haechan hanya mendesah pelan sembari mengusap darah yang mengalir dari hidungnya. Ia tidak perlu menjawab pertanyaan bocah kekanakan itu, pikirnya. 
Ia tahu pasti jaemin pasti sengaja melemparkan bola itu padanya. Ia sudah terlalu terbiasa dengan perlakuan mereka yang seperti ini.

"Cih!  Kau sudah berani mengacuhkanku huh?!  Kau sudah merasa hebat sekarang, nerd? Ejek jaemin memandangi haechan dari atas sampai bawah.

"Demi tuhan jaemin-ssi, aku disini hanya inggin hidup dengan tenang, lulus dengan nilai terbaik dan sekolah di universitas impianku." sungut haechan berapi-api

Bugh!

Haechan melayangkan pukulan di wajah jaemin dengan cukup keras, membuat namja berambut pink itu tersentak. Kekuatan haechan memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan kekuatan jaemin, oleh karena itulah ia tidak bisa dengan mudah membuat jaemin jatuh. Dan mungkin karena itu juga ia sering menjadi objek pem-bully -an anak-anak yang tinggal di NEO SHS itu. Tubuh kecil, lemah, nerd, dan pendiam sepertinya sudah menjadi alasan yang cukup untuk anak-anak di sana mengerjai haechan habis-habisan.

Jaemin mengusap darah di sudut bibirnya lalu menatap haechan tajam.

"Kau berani memukulku, huh?" seru jaemin marah.

"Apa peduliku huh?!" sahut haechan acuh.

Jaemin semakin marah. Ia langsung mengepalkan tangannya dan memukul wajah haechan.

Haechan langsung tersungkur di tanah langsung melebarkan matanya begitu melihat kaca mata pemberian mendiang ibunya masuk ke dalam kolam renang sekolah mereka.

Tanpa pikir panjang, ia langsung bangkit dan melompat ke dalam kolam itu, membuat jaemin dan anak-anak lain membelalakkan matanya.

"Yah! Jaem-ah, haechan tidak bisa berenang!" seru jeno panik

"Bagaimana kalau dia mati? Daddy pasti akan menghukum kita?!"

Jaemin terlihat panik.

Ia dan teman-temannya masih terlihat bingung ketika tiba-tiba seorang namja terlihat berlari dari kejuahan dan langsung melompat ke dalam kolam. Cukup lama sampai kemudian namja itu kembali muncul dengan membawa haechan yang sepertinya pingsan di tangannya.

"Lebih baik kita lari sebelum kepala sekolah melihat kita!" seru namja tampan yang berdiri di sebelah jaemin "-lucas

"Kau benar! Ayo kita lari!" sahut jeno. Mereka pun kemudian lari meninggalkan tempat itu dengan menarik tangan jaemin.


Namja tadi mengangkat tubuh haechan dan membawanya ke tepian kolam. Ia membaringkan tubuh haechan di atas lantai lalu menepuk-nepuk pipi namja manis itu, mencoba membuatnya bangun.

"Hey! Bangun! Kau tidak apa-apa, kan? Hey!" namja itu berseru seraya terus menepuk pipi haechan  Merasa tidak segera mendapatkan respon, ia mencoba menekan dada haechan dengan kedua telapak tangannya, namun si namja manis tetap tidak memberikan reaksi apapun. Akhirnya ia kembali mengangkat tubuh haechan dan membawanya ke UKS.




Kira-kira siapa ya yang menolong haechan dari pembu-lyan yang dilakukan jaemin dkk?

Masih ada yang nungguin kah??



TBC OR DEL?


✅ AND Tell Me, I Love U ❤️ [JAEMHYUCK] FIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang