+++saat ini korea memasuki musim penghujan di antara bulan juni-juli, awan mendung yang kelam lebih sering datang mengunjungi langit korea hingga tiga minggu lamanya, suhu udarapun menjadi rendah dan lembab.
hal ini terjadi karena sebelum musim hujan datang, korea akan masuk pada musim semi dimana pada saat itu udara dingin di musim salju akan berubah menjadi semakin hangat, bunga-bunga bermekaran dan pohon akan kembali ditumbuhi daun setelah mengugurkannya dibulan september-november di musim gugur.
pada musim hujan warga korea akan selalu membawa payung lipat kemanapun mereka pergi, untuk berjaga-jaga jikalau air dari langit itu turun dengan tiba-tiba.
namun kesialan menimpa dokter psikiater ini, ia melupakan payung lipat birunya di apartemen sementara diatas sana langit telah menunjukan tanda tak bersahabat, awan kelam itu tampak tebal dengan suhu yang mulai terasa dingin.
dari pada mengambil resiko dan berakhir kehujanan, Jungna memilih untuk kembali ke apartemen mengambil payung. padahal ia sudah setengah jalan menuju minimarker disekitar tempat tinggalnya.
yeoja itu memutuskan untuk melewati jalan pintas agar tidak memakan waktu, gang sempit dengan suasana sunyi adalah pilihan satu-satunya saat ini.
awalnya semua tampak biasa saja, gadis itu berjalan dengan santai menikmati suasana siang dengan suhu 14°C itu. masih berada pada taraf normal jika dibandingkan dengan suhu di musim dingin yang bisa mencapai -2°C.
suana yang senyap, membuat gadis itu dapat mendengar derap langkah sepatunya yang beradu dengan jalanan beraspal.
hanya suara gemeletuk sepatunya yang terdengar, tidak ada suara lain.
hingga...
"AAAKKK!"
Jungna berhenti berjalan dan menatap sekitar mencari asal suara, kepalanya berputar kekiri dan kanan bahkan ke belakang.
namun tak menemukan siapapun disana, ia jadi teringat gosip yang beredar mengenai gang kecil berpenghuni.
sadar akan pikirannya yang mulai melantur, gadis itu menggeleng kuat-kuat mencoba mengusir halusinasi tinggi yang tak masuk akal didalam pikirannya.
namun suara berikut membuat perasaan gadis itu semakin tak menentu. kali ini bunyi track! cukup keras terdengar dari arah depan.
tidak ada suara lain setelahnya, hanya senyap dan sunyi.
beberapa menit Jungna hanya berdiri diam ditempat, bergelut dengan hatinya sendiri mengenai ingin memeriksa atau tetap diam dan kembali melakukan tujuan awalnya.
hingga 5 menit ia melakukan pergulatan batin, gadis itu memutuskan untuk tetap melanjutkan tujuannya, namun jika ia kembali mendengar atau menemukan hal lain yang dapat memancing rasa penasaran ia akan melupakan niat awalnya tersebut, mengambil payung.
ia kembali melangkah, menyusuri tangga gang untuk menuruninya, didepan sana ia tinggal belok kanan dan sedikit berjalan hingga sampai di belakang gedung apartemen dan juga jalan utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Case
FanfictionLaki-laki itu menengadahkan kepalanya, menatap langit malam yang pekat tidak berbintang, tampak kelam dan bagai dihuni kejahatan. disampingnya, duduk seorang gadis berjas dokter lengkap dengan stetoskop tergantung dilehernya, ikut mendongak mengikut...