21. salah paham

35 5 0
                                    


+++

Sudah tiga hari sejak Jungkook memutuskan hubungan kerjasama diantara mereka, Jungna tak lagi melihat dan mendengar kabar tentang laki-laki itu.

Pernah sekali Jungna bertemu Yunjung di persimpangan jalan dekat apartement, ketika mereka berpas-pasan laki-laki itu terlihat acuh tak acuh, bahkan dengan santainya mengabaikan sapaan Jungna yang saat itu ingin mengajaknya mengobrol.

Semuanya terlihat asing, dan Jungna benci hal itu, mereka semua bersikap seolah kedekatan yang dulu tidak pernah terjalin, jika memang sudah tak lagi sering bertemu apa juga harus berlagak seperti tak pernah mengenal?

Hari ini Jungna tidak punya janji dengan pasiennya dan mungkin juga besok, maka dari itu ia merasa begitu bosan. Ara tidak mendapat waktu senggang seperti dirinya, bulan ini para idol agensi punya banyak acara, mulai dari award sampai comeback persiapan summer.

Jadinya ia libur seorang diri, mengisi kebosanan seperti layaknya sekarang, duduk seorang diri dikafe hanya ditemani secangkir kopi dan cake coklat, memandangi kesibukan orang lain dari balik kaca jendela.

Berganti dari pemandangan luar, pandangan Jungna beralih menatap handphonenya yang berada diatas meja.

Bukannya apa, tapi sejak kemarin gadis itu mengharapkan panggilan dari Jungkook, begitu menantikan ucapan maaf dan juga ajakan untuk kembali menyelidiki kasus.

Jungna benar-benar dibuat mati penasaran, orang baru yang dikirimkan untuk menjadi pengawalnya pun tak begitu akrab dengannya, tak seperti Yunjung yang ramah dan murah senyum, laki-laki itu lebih terkesan cuek dan juga sering membolos dari tugasnya, seperti hari ini, ia tidak datang untuk mengawal Jungna.

Korea sebentar lagi memasuki musim panas, secara perlahan-lahan suhu udaranya semakin menghangat, orang-orang mengganti style mereka menjadi ala-ala summer, begitu pula dengan Jungna yang hari ini memakai setelan kemeja putih lengan panjang dan rok denim selutut yang sedikit sempit dibagian pinggang dan melebar dibagian bawah. Sangat simple namun tetap terlihat elegan.

Gadis itu menghela napas, rasanya begitu bosan. Dulu sebelum ia masuk dan bergabung dengan Jungkook, duduk dikafe seperti ini bukanlah sesuatu yang monoton, tapi sekarang rasanya berbeda.

Ditengah aktifitasnya itu, tiba-tiba Jungna melihat sosok yang sedari tadi ia tunggu-tunggu menelphone. Siapa lagi kalau bukan Jungkook.

Laki-laki itu tidak sendirian, ia bersama seorang gadis dengan style anggun, menggunakan dres berwarna putih tulang yang dipadukan dengan jaket kulit coklat juga sepatu berhak berwarna senada dengan jaketnya.

Jungna mengenalnya, dia Aerin. Perempuan yang kala itu menatap sinis dirinya secara terang-terangan waktu berkunjung ke kantor polisi.

Mereka berjalan bersisihan sampai berikutnya masuk kedalam toko yang berada tepat diseberang jalan.

Jungna berdecih, hatinya berdenyut dan seolah tak terima dengan fakta yang barusan ia lihat.

"Pantas saja tidak menghubungiku lagi, ternyata dia sudah memiliki partner baru." Ujarnya, sarkasme.

Gadis itu tanpa sadar mulai menghancurkan bentuk potongan cake coklatnya dengan garpu, hingga tak berbentuk. Menahan gejolak aneh dihatinya yang ingin meledakan sesuatu, tapi apa? Dan mengapa?

Cukup lama ia menunggu, sampai kemudian dua orang itu kembali keluar dari toko yang baru Jungna sadari adalah petshop.

Cepat-cepat gadis itu beranjak, membayar pesanannya kemudian pergi keluar kafe.

Tangannya reflek ia arahkan kedepan guna menyetop taxi ketika melihat Jungkook dan Aerin memasuki mobil hitam milik laki-laki itu dan melaju pergi.

Jungna menunjuk mobil itu, mengisyaratkan pada pak sopir untuk mengikutinya. Dan tanpa banyak bicara lagi, taxi mereka sudah melaju.

Mobil Jungkook berada tepat di depan taxi mereka, posisi itu bertahan hingga beberapa menit sampai mereka terpisah dipersimpangan jalan.

Mobil Jungkook lolos dari lampu merah, sementara taxi milik Jungna yang berada dibelakangnya tidak. Jadinya ia kehilangan jejak.

Gadis itu menatap lurus belakang mobil hitam Jungkook hingga benar-benar menghilang dari pandangannya, kemudian menghela napas.

"Ahjushi, antarkan aku ke apartemen sakura saja."

Supir taxi itu mengangguk, kemudian mobil kembali melaju saat lampu berubah warna, dengan tujuan apartemen.

Jungna menyandarkan punggungnya kesandaran kursi, menatap jalanan luar dengan tatapan menerawang.

Percaya atau tidak, ia merasa kecewa. Jungkook benar-benar serius dengan ucapannya kala itu, dan lagi pula Aerin juga seorang aparat, jadi mereka memang sudah seharusnya berpasangan sebagai partner kerja, atau partner dalam hal lain mungkin?

"Seharusnya aku tidak pernah mengubah pola pikir ku mengenai orang baru. Sehingga saat ini hatiku tak perlu merasa kecewa, Jeon Jungkook."

****

Jungkook turun dari mobil diikuti oleh Aerin. Perempuan dengan rambut sebahu itu tersenyum kemudian berjalan menghampiri Jungkook.

"Terimakasih untuk hari ini."

"Hmm."

"Kau akan langsung pulang? Atau pergi kesuatu tempat terlebih dahulu?"

"Aku akan ke kantor."

Aerin mengangguk,"kau akan mengantarkan hasil penyelidikan pada ketua?"

Jungkook mengangguk.
"Aku pergi," kemudian kembali memasuki mobilnya.

Laki-laki itu mengantarkan Aerin kerumahnya setelah sebelumnya pergi bersama untuk mewawancarai dokter hewan yang bekerja di salah satu petshop, tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan berantai yang belakangan terjadi, tapi Jungkook diberi tugas untuk melakukan interogasi oleh Dongho, mengingat ia ahli dalam hal itu.

Aerin melambaikan tangannya saat mobil Jungkook bergerak perlahan meninggalkan daerah rumahnya. Kemudian semakin melebarkan senyum saat kembali mengingat kebersamaan mereka, ia harus berterimakasih pada Dongho yang menyusun keanggotaan dan menyatukan ia dan Jungkook dalam satu kelompok, mulai hari ini ia akan ikut bergabung menyelesaikan kasus, tidak hanya muncul disaat media dan para wartawan butuh berita terbaru seputar perkembangan kasusnya.

"Jungkook kenapa selalu tampak menawan? Akhh! Aku bisa gila jika terus menatap matanya."

+++

TBC

Ket:
-ahjushi= bapak/paman.

The Case Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang