Kalau ketemu typo, tolong kasih tau biar bisa langsung di perbaiki.
Vomentnya jangan lupa.
+++
Jungkook kembali meletakan I-PAD nya, dan mulai fokus menjelaskan pada kedua perempuan dihadapan, mencoba untuk tidak bicara singkat seperti biasa agar dapat dengan mudah di mengerti.
"Han Daeri, korban pertama dari kasus pembunuhan berantai ini, berumur 17 tahun, dan sekolah di SOPA. Dia adalah keponakan dari CEO JW-entertainment, atau lebih di kenal dengan nama Han Sungjo, ayah Daeri adalah adiknya,"
"Lalu korban kedua ,Han Seolgi. Berumur 18 tahun bersekolah di Hanlim. Korban juga adalah keponakan dari Han Sungjo, yang juga adalah putri bungsu dari saudara termudanya,"
"Yang ketiga, Han Gyoul. Berumur 7 tahun. Korban adalah cucu keseyangan Han Sungjo, putri satu-satunya dari putra pertamanya Han Sewol,"
"Sedangkan Min Sera sendiri, adalah wartawan yang membuat berita (skandal) itu dan menyebarkannya, bermodalkan beberapa foto yang di jadikan bukti untuk memperkuat, ia segera menuliskan artikel mengenai Kim Seorin yang saat itu sedang berada di puncak ketenaran."
"Lalu, hubungan dengan pelaku pembunuhnya apa?" Tanya Ara.
"Selain karena dia memiliki hubungan dengan Kim Seorin, mungkin karena hal itu pula dia ingin membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyebabkan Seorin-ssi depresi hingga berakhir bunuh diri. Karena tak mungkin mencari dan membunuh orang-orang yang mencaci dan mencemooh Seorin-ssi, maka pelaku menaruh target pada CEO JW-entertainment dan juga Min Sera, selaku wartawan yang menyebarkan berita itu."
Jungna mengangguk mengerti.
"Tapi, berhubung Han Sungjo sudah meninggal dua tahun lalu, jadi pelaku memilih untuk menuntaskannya pada orang-orang terdekat Sungjo-ssi, seperti keponakan juga cucu kesayangannya, meskipun tidak langsung menyentuh Han Sungjo, hal ini cukup membuat keluarga besar Han terguncang dan merasa terancam. Pembalasan dendam pun berjalan sesuai rencana."
"Itu artinya, Han Sungjo benar-benar menutupi kebenarannya dan sengaja menjatuhkan nama Kim Seorin-ssi, mengingat perempuan itu sudah meninggal dan tidak akan berpengaruh pada kariernya," ujar Jungna menarik kesimpulan.
Jungkook mengangguk,"begitulah, terbukti disaat Han Sungjo meminta para staff tutup mulut dan melarang mereka untuk membicarakan hal ini."
"Jadi ini yang sebenarnya terjadi? Kenapa tidak pernah terpikirkan," ungkap Ara. Kembali merasa prihatin pada seniornya tersebut, Seorin.
"CEO JW-entertainment melakukan pengkambing hitaman antara masyarakat dan aktrisnya sendiri, agar nama baik agensi tidak tercoreng, dengan memberi konfirmasi palsu mengenai skandal tersebut, maka dengan sendirinya para wartawan akan berhenti mencari informasi dan mendesak mereka, dengan begitu pihak agensi akan terbebas dari masalah dan dengan bantuan waktu, insiden ini akan berlalu hingga terlupakan dengan sendirinya oleh masyarakat," jelas Jungkook lagi.
Ara dan Jungna mengangguk paham.
"Aku akan segera mencari tau arti kode tersebut."
"Yaa, kalau menurutmu kode itu yang akan membawa kita pada pelakunya, lakukanlah."
Untuk beberapa menit kedepan, mereka hanya diam tanpa bicara, sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai Ara kembali membuka suara.
"Jadi pekerjaanmu adalah polisi?"
Jungkook tidak langsung mengangguk, tapi melirik Jungna terlebih dahulu.
"Bisa di bilang begitu."
"Pantas saja, aura mu itu terasa mengintimidasiku, cara menatap dan bicaramu tenang namun tegas, terlepas dari keindahan matamu, aku mendukung hubungan kalian," ujar Ara santai, membuat Jungna membolakan matanya.
"Yak! Sudah kubilang kami hanya teman biasa, jangan mengada-ngada."
Ara hanya tersenyum, kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Jungkook, mengundang senyum tipis dari laki-laki itu.
"Aku harus kembali ke kantor, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," ujar Jungkook, berdiri dari duduknya bersiap memakai jaket.
Sejenak ia menoleh kearah Jungna, dan kemudian tersenyum.
"Akan aku kabari jika sudah mendapat hasilnya."
"Nee, hati-hati lah dijalan, jika ingin kembali bicara aku berada di rumah sakit sore sampai besok pagi."
"Aku pergi, dan untukmu nona muda, tolong rahasiakan semua yang kau ketahui hari ini, jika tidak, jeruji besi sudah siap menampungmu."
Ara terkekeh kecil, kemudian mengangguk,"tenang saja tampan, aku bisa di percaya."
Jungkook mengangguk singkat, kemudian pamit pergi, meninggalkan kedua gadis itu di sana dengan tatapan saling menajam.
"Sekarang jelaskan kenapa kau bisa terlibat kasus pembunuhan berantai?" Desak Ara.
"Setelah kau berjanji tidak mengatakan hal-hal aneh lagi dihadapan Jungkook!" Peringat Jungna tak mau kalah.
Keduanya saling berpandangan sinis, dan detik berikutnya sudah melempar senyum manis.
"Baiklah," Kompak keduanya.
+++
TBC
Sorry kalau pendek:)
Sampai sini kalian udah bisa nebak siapa pelakunya belum?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Case
FanfictionLaki-laki itu menengadahkan kepalanya, menatap langit malam yang pekat tidak berbintang, tampak kelam dan bagai dihuni kejahatan. disampingnya, duduk seorang gadis berjas dokter lengkap dengan stetoskop tergantung dilehernya, ikut mendongak mengikut...