Chapter 14

278 35 15
                                    

Sebelum baca, hayu klik vote duyu qaqa

.
.
.

Begitu masuk ia disambut oleh seorang wanita muda, agaknya sepantaran dengan usianya mempersilahkan ia masuk. Namun, begitu masuk mata Chaewon dibuat agak terkejut karena mendapati seorang dengan kemeja putih dan dasi biru tengah duduk disana.

"Oh, Chaewon-shi" panggil Insung begitu menyadari kedatangan Chaewon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Chaewon-shi" panggil Insung begitu menyadari kedatangan Chaewon.

Wanita itu membalas sapannya dengan membungkuk.

Dengan situasi seperti saat ini, akhirnya keduanya duduk bersama. Tentu tidak ada alasan untuk menolak ajakan Insung untuk makan bersama saat ini bukan? Karena mereka saling mengenal dan terlebih mengetahui hubungan Insung dengan ayahnya dulu.

Mereka menyantap makanannya begitu pelayan selesai meletakkan dua porsi kalguksu dihadapan mereka.

"Apa kau sering datang ke sini?" Tanya insung.

Chaewon melirik pria didepannya sembari menyeeuput kuah kalguksu dengan sendoknya.
"Tidak presdir, tadi hanya kebetulan lewat."

"Dulu ayahmu sering mengajakku kesini. Kala cuaca sedang dingin-dinginnya kami maka disini dan membicaraka banyak hal." Lanjut insung.

Chaewon mengangguk mengerti. "Hmm ya kurasa ayahku sangat menyukai makanan disini. Kami juga sering makan disini dulu. Meskipun tempatnya agak berubah tapi rasanya masih tetap sama"

"Seingatku kita pernah bertemu beberapa kali. Saat itu aku ingat kau masih SMA sepertinya. Ahh, mungkin kau sudah lupa. Kita tidak pernah sempat berbicara karena seringkali bertemu denganmu di waktu yang tidak tepat."

Chaewon mencoba mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Insung. "Hhmm, kurasa aku ingat."

Flashback

Chaewon muda berlari dengan seragam sekolahnya sambil menjinjing satu totebag. Ia berlari dengan tergesa sembari melihat jam tangannya.

"Aish aku hampir telat." Gumamnya.

Begitu melihat sekilas toko ayahnya dari kejauhan, gadis itu mempercepat langkahnya.

"Hosh hosh , Appa!" Panggilnya kepada ayahnya yang baru saja mau membuka tokonya.

"Hosh hosh , Appa!" Panggilnya kepada ayahnya yang baru saja mau membuka tokonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang