Chapter 6 -Guilty

1.2K 105 36
                                    

 Suasana kembali hening.

Chaewon membuka suara. "Mulai sekarang saya berjanji tidak akan muncul di depan anda lagi presdir. Saya akan mundur bekerja di sana. Saya berjanji. Kalau begitu aku per,-"

"Sudahlah, begini saja. Kau bekerja sebagai asistenku selama tiga bulan dan hutangmu lunas bagamana?"

"Bagaimana?"

"Iya, bekerjalah sebagai asistenku dan hutangmu lunas. Tak mau?"

Chaewon terdiam. Ia menunduk memikirkan perkataan Joongki. Joongki geram menunnggu jawaban Chaewon. "Baikah kau mulai kerja minggu depan."

"Tunggu- tunggu, tapi," Chaewon kaget Joongki memutuskan sendiri. "Tapi,"

"Kau tidak mau?"

Chaewon menggeleng pelan. "Bukan begitu,"

"Kalau begitu datang ke kantorku minggu depan. Mengerti?"

"Tapi,"

"Anggap saja kau membayarnya dengan kinerjamu."

Chaewon masih terdiam tidak percaya apa yang ia dengar saat ini.

"Dilarang menolak. Kau harus hentikan pekerjaanmu sekarang dan fokuslah bekerja padaku mengerti?"

"Mengerti." Joongki mengulang pertanyaannya.


Chaewon masih mencoba memproses perkataan Joongki. "Ba, baiklah." Ujarnya tanpa sadar.

~~

Ku kembali bertemu dengannya. setelah hari itu. Wanita itu memintaku menandatangani sebuah kontrak konyol. Ia akan mengangsur hutangnya selama 10 tahun. Yang benar saja. kali ini ia kembali membuat keributan.

Beberapa waktu lalu saat ia memintaku menandatangani kontrak konyal itu, ia juga membuat keributan sebelumnya. Aku sempat mendengarnya dimarahi oleh staff hotel saat hendak ke kamar mandi untuk mencuci bercak anggur yang ia tumpahkan. Baiklah anggap saja itu hanya kebetulan semata. Namun ia membuat pertemuan kami yang tidak sengaja intu menjadi perbincangan yang lumayan menguras waktuku. Karenanya aku menandatangani kontrak itu.

Kuturuti kemauannya agar dia bisa berhenti mengikutiku. Namun sebuah kenyataataan kembali mengusikku. Wanita bernama Moon Chaewon itu, aku menemukan kebenaran lain di dalam dirinya. Baru saja aku selesai dengan rasa bersalahku atas kematian ibunya, kini hatiku kembali terbebani dengan sebuah kenyataan yang baru-baru ini ku ketahui.

kemarin, setelah aku menandatangani konrak dengannya. aku berfikir, betapa anehnya wanita ini. kebanyakan orang dengan situasinya pasti akan senang dan mungkin akan melupakan hutang itu dan ya, mungkin ucapan terimakasih itu cukup karena si pemberi dengan suka rela dan tidak memberikan syarat apapun. Namun ia kembali, dengan rasa tanggung jawabnya. Memintaku menerima uang yang akan ia kembalikan sedikit demi sedikit.

Hari itu, aku duduk di ruang kerjaku. Kurenggangkan tubuhku saat kurasa pekerjaanku sudah selesai.tanpa sengaja aku melihat sebuah map tergeletak di ujung mejaku. Bertuliskan Moon Chaewon di halaman depannya. Lenganku bergerak meraih map itu.

Aku membuka dan melihat fotonya tengah mengenakan rompi sebuah minimarket melayani seorang anak kecil dengan senyum lebar di bibirnya. Tak kulihat wajak sedih sedikitpun di sana seperti waktu itu. ujung bibirku terangkat melihat foto itu.. Aku kembali membuka lembar selanjutnya tentang dirinya. Kulewati kembali lembar itu dan menemukan sebuah data diri seseorang. Moon Donghwan. ayah gadis itu. kulihat wajah pria itu. sedikit familiar. Aku membaca riwayatnya. Dia adalah pemilik perusahaan Momo tekstil.

Momo tekstil? Ingatank ukembali ke kejadian beberapa tahun lalu.

Flash back

3 tahun yang lalu

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang