Chapter 13

323 30 8
                                    

Klik vote dulu hayuuk

~~~~

Chaewon pov

Aku merasaka kepalaku berputar, rasanya sangat pening. Aku bahkan belum bisa membuka mataku dengan benar. Tanganku terangkat mengusap mataku yang sulit terbuka ini. Sambil masih dalam posisi tidur aku melirik jam di sebelah meja sebelah kasurku. Masih pukul enam lebih. Aku harus segera bersiap.

Plak

Kilasan adegan berputar diotakku. Aku nenampar Presdir dan Bogum dengan selada.

Tubuhku langsung terduduk.

"Yaaisshh!" aku berdiri dan memarahi Presdir dan Bogum.

" Ya! Kau juga Song joonhki! Bisakah berhenti membuatku kesusahanan tidak mengerti dengan tingkahmu! "

Apa ini?

Moon Chaewon kau sudah gila? Ahh tidak tidak. Moon Chaewon, harusnya kau tidak minum semalam. Hal gila apa lagi yang sudah kulakukan. Aish aku tidak ingat lagi setelah itu.

Aku sibakkan selimut dan keluar dari dalam kamarku. Kurasa diriku masih mengenakan baju semalam kemeja abu dan celana hitam. Kudapati seulgi sudah duduk di meja makan dan menyantap sereal.

"Sudah bangun?"

Aku menyusulnya dan duduk di depannya setelah mengambil segelas air. "Hmm" jawabku.

"Ya, apa aku melakukan hal aneh kemarin?" ujarku kemudian kuteguk air digenggamanku perlahan.

"Eoh, kau menjadi gila semalam."

Benarkan ah sudah kuduga. "Benarkan? Aishh" aku mengacak rambutku frustasi. "Bagaimana aku bisa berhadapan dengan. Bosku seulgi-ah? Aku bahkan memanggil namanya dengan tidak sopan seperti itu."

Seulgi meletakkan sendoknya telah selesai dengab serealnya.

"Aku rasa kau tidak perlu khawatir."

Apa maksudnya? "Kenapa?"

"Presdirmu menyukaimu."

"Uhuk uhuk uhukkk" Aku yang sedang meminum air tersedak begitu mendengar pernyataan Seulgi. Bagaimana itu mungkin.

Kuusap wajahku yang basah. "Hei, kau jangan mengada-ada. Mana mungkin dia menyukaiku."

"Kenapa itu tidak mungkin? Bisa saja kan?. Lagipula kemarin ia bertingkah aneh dan saling merebutkanmu dengan park Bogum. Bukankah itu sudah jelas? Park bogum juga, kau sudah tahu kan?"

"Tidaak, tidak mungkin, mereka berdua itu mungkin hanya sedang kesal saja satu sama lain makanya menggunakanku sebagai alasan. Sudahlah berhenti berspekulasi."

Seulgi terligat heran. "ya, kenapa kau pesimis sekali? Bisa saja itu terjadi. Kau tinggal memilih Moon Chaewon."

Aku menarik mangkoknya dan mengisinya kembali dengan sereal.

"Tidak tidak, sudahlah tak usah dipikirkan. Segera bersiap bukannya kau sudah terlambat?"

"Aku tahu, namun jika aku benar kau harus mentraktirku Moon Chaewon. " Ujarnya selagi berjalan menuju kamarnya.

AKu tidak mau diriku antusias sendiri sementara kenyataannya tidak begitu. Memamang sih sikap presdir akhir akhir ini lebih terbuka. Tetapi kan dia memang sudah membantuku sejak lama, maksudku itu berarti dia memang orang yang baik.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang