Tujuh.

2.2K 221 46
                                    


Setelah Emely resmi menikah, Seulgi hanya tinggal dengan Jimin dan Dream. Tidak kegiatan lain selain mengurus keduanya dan rumah tapi Seulgi tidak sepenuhnya sendirian saat Jimin bekerja karena ada Rose sekarang.

Awalnya Seulgi memang tidak begitu menyukai teman Jimin itu tapi setelah mereka bertetangga Seulgi baru tau jika Rose adalah seseorang yang baik dan dewasa, dia juga pintar buktinya dengan mudahnya Seulgi merasa nyaman jika nerteman dengannya. Seperti dejavu mungkin.

"Dream sekarang sudah bisa makan kan Seul"

"Eum sebulan lagi"

"Wah, bolehkan aku memberinya cake? Sebagai ucapan selamat mungkin"

"Hah?!"

"Aku hanya bercanda!"

"Bagaimana? Kapan kau menulis lagi?"

"Ahh.. Jangan membahasnya, sungguh aku tidak memiliki ide"
"Aku harus menulis apa Seul"

"Kenapa bertanya denganku"
"Asal kau tau aku terkenal tidak pintar dulunya"

"Haha.. Aku tau"

Seulgi melirik sebal ke arah Rose

"Dari Jimin!" jelas Rose

"Sudah kuduga"

"Seulgi"
"

Aku penasaran saja, menurutmu kenapa aku belum menemukan seseorang juga?"

Seulgi tertawa "Ku rasa itu hanya perasaanmu saja"
"Ada. Kau saja yang tidak sadar!"

---------

Seulgi bermain dengan Dream di ruang tamu, Dream sudah berumur lima bulan jadi dia sangat aktif sekarang. Berguling dan banyak tertawa.

Saking gemasnya Seulgi sampai mengendus pipi Dream terus menerus.

"Appa pulang" sahut Jimin yang baru saja pulang bekerja

"Daddy!!" cicit Seulgi

Jimin mencium pipi Dream "Dream belum tidur yaa"

"Jimin. Mandi dulu!"

Seulgi menjauhkan Dream dari Jimin lalu menepuk punggung Jimin pelan

Jimin menghela nafasnya "Arra"
"Sayang, Appa mandi dulu ya"

Baru akan mencium Dream lagi Seulgi sudah melarangnya

"Apa aku sekotor itu, Seul?" protes Jimin yang dibalas anggukan oleh Seulgi dengan santainya

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All to My Wife (SeulMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang