Lima.

2.6K 227 32
                                    

Dream Park.

Nama yang aneh, kebanyakan orang akan menyangka bahwa itu adalah nama sebuah taman atau tempat lain. Ya itulah konsekuensi mereka jika tinggal di negara orang.

Dream, jagoan pertama dari keluarga Park yang sudah pulang setelah seminggu berada di rumah sakit.

"Sudahlah Jim"
"Kenapa minta maaf terus padaku"

Seulgi melewati Jimin yang terus meminta maaf padanya setiap waktu.

Jimin memeluknya dari belakang "Kau melewatinya sendirian, aku masih merasa bersalah"

Seulgi membuang nafasnya "Itu lagi? Aishh"

"Haruskah aku tidak bekerja? Aku tidak ingin meninggalkan kalian berdua"

Seulgi mencoba melepas tangan Jimin yang masih melingkar di pinggangnya "Ck. Dream dimana?"

"Tidur bersama Maria"

"Aku bisa merawatnya. Kenapa harus mencari pengasuh!"
"Kau tidak percaya padaku?"

Jimin tidak menjawabnya, dia semakin mengeratkan pelukkannya dan menenggelamkan kepalanya di leher Seulgi

"Karena dia muda? Cantik? Atau tubuhnya bagus"

"Cemburu?" bisik Jimin

"Haha aku? Tidak. Sama sekali"
"Lepas. Bukankah kau harus bekerja!"
"Kau tidak berangkat?!" Seulgi ketus

"Tidak, kau sedang marah dan aku tidak mau tidur sendirian nanti malam"

"Jimin!! Yak Geli"

Seulgi memberontak karena Jimin sudah nekat mengendus bagai anjing dileher Seulgi. Sedangkan Jimin hanya tertawa melihat sikap Seulgi yang imut menurutnya.

Jimin melepas pelukkannya dan memutar tubuh Seulgi agar menghadap kearahnya.

"Bagaimana?"

"Apa?"

"Kau ingin kembali atau tidak?"
"Emely akan menikah dan kau pasti akan kesepian"

"Disana aku juga tidak punya teman. Semua sama saja"

"Ada Ibuku. Wendy bagaimana dengannya? Kalian masih berkominikasi kan?"
"Dan Aku? Aku akan mengambil jam yang tidak terlalu banyak disana"

Seulgi menggeleng "Aku ingin disini Jim"
"Entah di rumah kita dulu atau rumah baru, saat berada di Seoul aku tidak suka. Aku tidak ingin mengingat apapun disana"

"Aku senang disini, aku bahagia meskipun hanya denganmu dan Dream. Jadi bisakah kita disini saja"

"Baiklah jika itu keputusanmu sayang. Apapun itu"

"Terimakasih Jim" Seulgi memeluk Jimin dengan erat

"Katakan kau mencintaiku"

"Aku mencintaimu Park Jimin"

"Katakan lagi"

"Aku mencintaimu"
"Aku sangat mencintaimu"
"Park Jiminku"

Jimin tersenyum lalu membalas pelukkan Seulgi tak kalah eratnya "Dream sedang tidur"

"Eum.. Lalu?"

"Aku suka pagi yang bergairah. Bolehkah?"
Jimin melepas pelukkannya dan menatap mata Seulgi

"Eum.." Seulgi memutar bola matanya

"Tidak ada penolakan!"

Jimin menggendong Seulgi keatas tempat tidur mereka

"Kyaa!!"
"Jimin" Seulgi menggeleng saat Jimin sudah menindihnya

"Kenapa?"

"Aku baru saja melahirkan. Kau tau maksudku kan?"

All to My Wife (SeulMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang