1. 밤 바람

1.1K 126 2
                                    

Bagian Satu : Angin Malam

- 밤 A Night -

Aku terus membuka dan menutup ponsel. Duduk sembari melihat jalanan yang terhalang oleh dinding kaca. Cahaya kuning lampu di ruang ini seakan menjadi latar belakang. Aku mengedarkan pandangan dengan malas. Hanya ada aku dan suara rintikan hujan malam yang berjatuhan.

"Sungyoon-ah, itu kau?"

"Eung," jawabku singkat.

"Eomma tidak menyuruhmu untuk menunggu, pulanglah!" perkataan itu bersamaan dengan berhentinya hujan.

"Aku memang akan pulang,"

Aku membuka pintu yang ditandai dengan munculnya suara gemericik lonceng kecil diatasnya. Petrichor memaksaku mengirup aromanya yang familiar. Aku sengaja menjulurkan tanganku untuk merasakan sisa air hujan yang jatuh mengalir dari atap kedai.

Lalu berjalan dibawah hamparan langit hitam tanpa bintang maupun rembulan, hanya menyisakan awan kelabu. Jalanan kompleks sangat sepi dan dihiasi beberapa genangan air. Seperdetik kemudian hembusan angin malam mulai menerpa wajahku dengan lembut, surai hitamku juga bisa merasakannya. Dan itu membuat senyuman terukir pada wajah dingin ini.

🎼Gereul dwijjoccneun neoui mam
Neoreul hyanghaneun naui nun.
(Hatimu mengejarnya,
Mataku selalu tertuju ke arahmu)

Tiba-tiba saja bibir tipisku memaksaku bersenandung lirih. Aku terus berjalan perlahan mengamati jalanan beraspal dan mengambil nafas panjang. Sunyi, mungkin itu kata yang cocok untuk menggambarkan keadaan saat ini. Lalu manik mataku tertuju pada sesuatu kecil yang berjarak beberapa meter dari posisiku berdiri, dan aku menghampirinya.

"Kau sendirian?"

Tiba-tiba saja kucing gempal ini berputar di kakiku dan membuatku mengusap rambut oranye yang menyelimuti tubuhnya. Dia terus saja berguling dan menunjukkan betapa menggemaskan dirinya.

"Mian, aku tidak memiliki sesuatu untukmu," aku beranjak dari posisi ini dan meninggalkannya.

🎼Neoegen amu sanggwaneobseul taejiman,
(Meski kau tidak peduli,)

Aku bernyanyi dan mulai berjalan kembali. Menemui persimpangan yang disoroti lampu jalanan yang redup.

"Oh, kau mengikutiku?"

Sebuah perbincangan tiba-tiba terdengar samar. Itu membuatku mencari sumber suara. Aku kembali memandang jalan yang tadi kulalui. Nampak seseorang, lebih tepatnya siluet seseorang. Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena jarak yang cukup jauh. Itu membuatku terdiam sejenak dan lalu melanjutkan perjalanan yang beberapa kali terhambat.

🎼 Meil keojineun naui mam
Aesseo sumgimyeo oneuldo Good bye.
(Setiap hari perasaanku tumbuh,
karena itu aku mencoba menyembunyikannya lagi hari ini, selamat tinggal.)



- 밤 A Night -

a night | Y Golden Child √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang