Kisah Kedua

6.2K 552 222
                                    

Pernahkah kau bertanya..
Seperti apa bentuk air tanpa wadah..
Pernahkah kau mengira..
Seperti apa bentuk CINTAAAAAA... 🎶🎶

"ASTOGE Siapa yang nyanyi sih?" geram Razen terbangun dari tidurnya. ia baru satu jam terlelap dan sekarang di bangunkan dengan tidak elitnya oleh suara yang sangat tidak mengenakan. Bahkan suara Alarm pun kalah nyaringnya dengan suara butut itu. Menurut Razen loh entah kalo menurut orang lain.

Dengan wajah luar biasa bantalnya, Razen mengucek-ngucek matanya Agar penglihatannya kembali sesuai. Lalu berjalan mendekati sumber suara yang sudah mengganggu acara 'mari tidur'nya itu.

Rambut warna warni..
Bagai gulali..
Imut lucu walau tak terlalu tinggi..
Pipi Chubby dan kulit putih..
Senyum manis gigi kelinciiii.. 🎶🎶

Razen mendengkus keras ketika telinganya sudah menempel di daun pintu kamar mandi. Tanpa Razen melihat siapa orang itupun Razen sudah tau siapa pemilik suara kaleng rombeng yang menganggu tidurnya.

"Papa," desis Razen kesal.

Ia dengan membabi-buta langsung menggedor-gedor pintu kamar mandi. Berharap Galen yang mungkin sedang mandi menghentikan acara nyanyiannya itu. Ohh.. ayolah Razen hanya takut jika tetangga-tetangga mereka merasa terganggu dengan suara nyanyian Galen yang tidak ada bagus-bagusnya itu.

"PAPA STOP NYANYINYA. PAPA PIKIR SUARA PAPA ITU BAGUS HAH? HEYY.. ASAL PAPA TAU. SUARA PAPA ITU LEBIH MIRIP KAYAK PETASAN YANG DIMASUKIN KE KALENG KETIMBANG MIRIP SUARA HUSKY NYA KIM TAEHYUNG ATAU SUARA IMUTNYA JENNIE BLACKPINK. PLEASE DEH PA, STOP MALU-MALUIN AKU," teriak Razen membahana. Persetan dengan ia yang akan di Cap sebagai Anak durhaka. Razen BODO AMAT. Tuh kata 'bodo amat' nya aja di capslock. Biar orang-orang pada tau. Terkutuklah Razen yang punya Bapak sengklek seperti Galen.

"Mimpi apa semalem gue punya bokap sedeng kayak papa. Cakep sih cakep tapi sayang otaknya minus." batin Razen berucap.

"BERISIK LO PEDO, BABI, SETAN. SEENAK KAMPRET LO GANGGU KONSER GUE." Sahutan Galen dari dalam dengan nada tinggi menyentak Razen yang sempat terbelenggu dengan lamunannya.

Razen mengepalkan tangannya, matanya memerah dengan bingkai kaca yang menutupi netra hitamnya entah menahan tangis atau emosi. Namun tak lama, ia meregangkan kepalannya. Dan menghembuskan nafas kasar.

"TAPI PAPA BERISIK. KALAU TETANGGA PADA DENGER GIMANA?" Razen kembali berteriak. Tapi kali ini, ada yang berbeda dengan teriakannya. Sedikit terdengar bergetar.

"SABODO TEUING. GUE KAGAK PEDULI. MENDING LO MANDI SONO, KESIANGAN BARU TAU RASA."

Hah..

Lagi, Razen menghela nafas. Ia kemudian memutar arah menuju lemarinya dan mengambil handuk putih tak lupa seragam putih-abunya. Setelah itu tanpa berkata apapun, remaja enam belas tahun keluar dari kamar dia dan orang tuanya menuju kamar mandi yang ada di dapur. 

Jika bertanya kemana mamanya? Maka jawabannya adalah Hana sedang berada di Tiongkok. Dia itu seorang Aktris disana makanya dia jarang pulang Ke Indonesia. Dan meninggalkan Razen bersama Galen.

Sebenarnya, sebelum Razen tinggal di apartement kedua orang tuanya. Ia dulu tinggal bersama om dan tante dari pihak ibunya yang berdomisili di Bandung. Hanya saja, ketika ia masuk jenjang SMA barulah ia pindah ke Jakarta. Itupun atas permintaan kakak dari pihak Ayahnya.

Kembali lagi Pada Razen, selepas kepergiannya dari kamar. Tak berselang lama, pintu kamar mandi terbuka menampilkan Galen yang sudah rapi dengan balutan jaket kulit hitamnya. Tubuhnya wangi semerbak dengan topi hitam yang mencuat di kepalanya menandakan jika laki-laki satu anak itu akan bersiap pergi.

Kisah Razen [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang