《Fourth》

88 67 5
                                    

Rania sedang menunggu bus datang di halte,ya memang rania setiap hari berangkat sekolah menggunakan bus,karna jarak rumah nya ke sekolah lumayan cukup jauh,jangan tanya mengapa rania tidak di antar sang ayah untuk pergi sekolah,sejak dia di bangku SD rania sudah kehilangan kasih sayang dari sang ayah lagi,rania harus bisa meng-ikhlaskan ayah tersayang nya itu di panggil oleh sang maha kuasa,tapi rania bersyukur memiliki bunda seperti wulan yang sudah menjadi sosok ibu sekaligus ayah untuk nya kurang lebih 8 tahun lamanya.

Wanita cantik ini sudah menunggu cukup lama akhirnya bus yang ia tunggu-tunggu pun datang,rania segera memasuki bus karna takut terlambat ke sekolah.

"Ck,aduh penuh lagi tempat duduk nya".kata rania saat melihat semua tempat duduk nya penuh,mau tidak mau dia harus berdiri.

"Duduk".

Suara yang lumayan di kenal di telinga rania,suara perintah itu,ya itu suara davin,rania melihat ke arah davin dengan terkejut,mengapa dimana-mana pasti ada dia?,katanya.

"Sana duduk".perintah davin.

"Ngga usah gw berdiri aja,lo duduk aja lagi".kata rania sambil memalingkan wajah nya dari tatapan davin.

"Cepetan duduk,biar saya yang berdiri".

Sebener nya rania juga sudah pegel,lama-lama kaki nya bisa mati rasa karna berdiri terus.

"Gak apa-apa nih gw duduk?".kata rania memastikan.

"Iya gak apa-apa".

"Makasih".

"Sama-sama".

Rania melihat lamat-lamat davin dari atas sampai bawah,sangat rapih,dan tentu saja... tampan.

"Ada apa?".kata davin yang bertanya karna rania melamun tepat ke arah dirinya.

"Ran-rania,ada apa?".tanya nya sekali lagi.

"Hah ap-apa?".jawab rania yang sudah tersadar kembali.

Davin tersenyum singkat,"kamu kenapa melamun?,ada yang salah sama saya?".

"Eng-engga kok gak ada yang salah".

"Tapi kok liatin saya gitu banget".

Rania melotot,karna lamunan nya tadi ketauan oleh davin,oh tuhan rasa malu apa lagi yang akan wanita ini rasakan.

"Gw gak liatin lo kok,gw liat ke arah jalan, bukan ke lo".

Davin hanya bisa mengangguk dan menepatkan pandangan nya lagi ke arah lain.

***

"Ran".saut salma.

"Hmm".

"Ngelamun mulu,kenapa?".

"Gak apa-apa".jawab rania.

"Bohong banget".

"Emang".

"Ada apa?".

Rania mengubah posisi duduk nya jadi menghadap salma.

"Kenapa?".

"Kenapa dimana-mana pasti ada dia?".

Pertanyaan macam apa yang membuat salma yang melongo kali ini.

"Maksud?".

"Kenapa dia ada dimana-mana?,setiap gw hindarin dia pasti ada,kenapa?!".

"Siapa?,dia siapa?".

"Davin".kata rania,lalu tertunduk.

"Hah?".kata salma yang bingung tidak mengerti. "Davin siapa?".

Make You Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang