Empat

596 64 14
                                    

"Mobil camping kami berada tiga petak dari sini, bunga ini yang menarikku kemari. Jadi.. dimana mobil campingmu, Kim Nam?"

Kinan bertanya sambil berjalan sedikit mendekat kearah danau menuju bangku panjang yang tersedia, dari gesturnya Namjoon menangkap seakan gadis itu mengajaknya untuk mengikuti. Maka dengan naluri yang ia punya, Namjoon mengikuti dari belakang kemudian duduk tepat di samping sang gadis dengan jarak lebar.

Gadis ini benar-benar diluar bayangan Namjoon. Maksudnya, sesuai dengan ilmu yang pernah Namjoon dapatkan bahwa gadis muslim dengan penampilan seperti Kinan ini termasuk ke dalam jenis gadis yang tidak bisa di dekati. Apalagi oleh laki-laki yang baru ditemui, namun melihat Kinan seakan menampik segala presepsi Namjoon dengan sangat keras.

Dari caranya berbicara maupun bertindak, Namjoon sudah dapat menilai bahwa Kinan adalah gadis supel yang ramah serta mudah bergaul dengan orang baru. Ini suatu hal baru bagi Namjoon, terus terang ia semakin tertarik.

Tepat dibelakangmu, adalah mobil kami."

"Benarkah?" Mata Kinan menjadi semakin bulat, sebentar ia menoleh kebelakang melihat posisi mobil kemudian kembali menatap Namjoon.

"Kalian orang yang beruntung bisa mendapatkan tempat itu. Kami datang terlambat, tapi bukan masalah aku tetap menyukai tempat ini. sangat indah."

Itu kalimat yang cukup panjang untuk di utarakan kepada orang yang notabenenya baru berkenalan. Namun hal itu tidak membuat Namjoon keberatan atau enggan menimpali, justru tanpa sadar ia ingin terus mendengar suara lembut yang keluar dari bibir Kinan,

Namjoon tersenyum, menampilkan cekungan dalam di pipi sebelah kirinya dengan sengaja karena ia tahu betul dimana letak sisi menarik dalam diriya dan ia ingin menujukkannya gadis itu.

"Ya, kami sangat beruntung. Dan aku, adalah orang yang paling beruntung."

Sejenak Kinan tak mengerti dengan keberuntungan yang pemuda ini katakan, merasa tak perlu bertanya, ia hanya membalas ucapan Namjoon dengan senyuman sambil mulai mengikat bunganya menjadi sebuah buket dengan pita yang memang sudah ia persiapkan.

Dan dengan pertemuan kedua mereka ini, menjadikan keduanya sebagai teman tanpa perlu di kumandangkan. Namjoon juga mendapatkan beberapa informasi yang memang sangat ingin ia ketahui seperti:

Kinan adalah gadis asal negara Indonesia. Dia bersama ke enam temannya berlibur ke New Zealand karena mereka mendapatkan cuti liburan dihari kerja. Kinan menyukai pemandangan alam sama sepertinya. Kinan menyukai berbagai macam bunga dan kucing. Berbeda dengan dirinya, Kinan gadis yang lembut dan penuh pertimbangan dalam menjawab suatu pertanyaan. Juga Kinan adalah gadis dengan wawasan yang luas serta pemikiran yang unik.

"Beritahu aku satu hal Kinan."

Interupsi Namjoon membuat wajah Kinan berpaling dari danau untuk menatapnya. Sejenak Namjoon menarik napas merangkai kalimat yang pas untuk di ucapkan.

"Bagaimana pendapatmu tentang suatu masalah dalam hidup? Kurasa, aku sedang mendapatkannya akhir-akhir ini."

Kinan mengedipkan matanya lembut, sehingga membuat Namjoon kembali mengagumi betapa lebat dan panjang bulu matanya. Kembali menatap danau, Kinan Nampak sedang memikirkan jawaban.

"Dari sudut pandangku, masalah atau ujian hidup berasal dari diri kita masing-masing Kim Nam. Jika kau merasa sedang mendapatkan ujian, maka sebaiknya kau berterimakasih karena itu membuktikan bahwa Sang Pencipta masih memperhatikanmu. Tuhan masih ingin mengetahui seberapa ingat ciptaan-Nya pada-Nya dengan cara memberi ujian, Tuhan ingin tau bagaimana caramu bertahan juga bagaimana caramu untuk menyelesaikan ujian tersebut. Jika Tuhan tidak memberimu ujian, maka seharusnya kau merasa cemas karena Dia sudah mengabaikanmu." Kinan menoleh cepat kearah Namjoon sambil meringis "Kau pasti bingung."

I Got You [Kim Namjoon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang