Enam

515 66 12
                                    

"Jadi, mereka adalah teman-temanmu?" Tanya Namjoon ketika ia sampai di meja resepsionis dan mendapat selembar kertas yang harus ia isi.

Kinan menoleh kearah segerombol wanita yang tengah bercanda di kiri ruangan kemudian kembali kearah Namjoon sebelum mengangguk sambil tersenyum, lantas ia kembali fokus mengisi lembaran miliknya.

Sekilas pandangan Namjoon teralihkan pada ponsel yang tergeletak di meja, sedikit meringis begitu menyadari betapa berantakannya kondisi layar ponsel.

Dengan kekuatan macam apa Jungkook menyenggol benda itu hingga berakhir semengenaskan ini? Tak terbayang jika gadis mungil ini tak sempat menghindar.

Mencoba mengalihkan fokus untuk kembali mengisi data yang di berikan, Namjoon mulai menulis pada bagian kosong satu persatu. Hingga beberapa waktu kegiatannya harus terusik saat mendengar suara lembut mengalun di sebelah kirinya.

"Namjoon Kim?"

"Ya?" Namjoon mengangkat wajah dan mendapati Kinan yang tampak sudah selesai dengan tugas miliknya kini tengah memandang lekat ke arah lembaran yang sedang Namjoon kerjakan.

"Namamu Kim Namjoon?" Tanya Kinan dengan dahi berkerut. Sedang Namjoon hanya menampilkan raut bingung. Bukannya gadis ini sudah tau?

Namjoon mengalihkan matanya sebentar kearah samping sebelum kemudian mengangguk untuk menjawab pertanyaaan Kinan.

"Astaghfirullah, lalu aku mendapat nama Kim Namu dari mana?" Pekiknya kemudian sambil memukul dahinya pelan.

Tunggu, jadi...

"Maafkan aku, kurasa aku salah mendengar namamu. Kim Namjoon"

Sesuai dugaan.

Sedikit teriris hatinya ketika dugaan panggilan kesayangan untuknya ternyata hanyalah sebuah kesalahan.

Ha, memangnya gadis mana yang tiba-tiba memberi panggilan sayang di pertemuan awal? Salahkan saja pada otaknya yang terlalu lebih berharap serta mulut membernya yang sering melemparinya godaan. Sehingga ia harus ikut menelan sedikit kekecewaan ini tanpa protes.

Namun juga tak memungkiri ada rasa berdesir yang aneh ketika rungunya mendengar Kinan mengucap namanya secara lengkap dan benar.

Bukannya tersinggung dengan kekeliruan Kinan atas namanya, tapi entah kenapa namanya malah bisa jadi indah begini? Iya Namjoon tau bahwa namanya memang sudah indah sejak dari dulu dan layak untuk selalu di ingat. Tapi ia merasakan hal yang berbeda ketika mendengar 'Kim Namjoon' dari bibir Kinan.

Memang kalau sudah kasmaran itu semua serba indah.

"Maafkan aku, akan kubenarkan mulai sekarang."

"Tidak." Sergah Namjoon kelewat cepat membuat Kinan menatapnya bingung. Sadar akan kesalahannya, Namjoon melanjutkan ucapannya dengan nada yang lebih lembut.

"Panggil aku senyaman yang kau mau, Kinan. Dan jika diperbolehkan untuk memilih, panggilan pertama adalah yang paling mengesankan."

Mata Kinan menyipit ragu, "Bolehkah?"

Namjoon tersenyum, menampilkan seraut wajah mempesona tak terelakkan yang ditujukan hanya untuk gadis bermata indahnya. Mengangguk pelan kemudian kembali ia melanjutkan mengisi datanya yang sempat tertunda hingga selesai.

Hingga beberapa saat kemudian.

"Kim Nam."

Ya, terus panggil aku nona. Terus buat aku mengingat bagaimana suaramu memanggil namaku.

Namjoon menyelesaikan kata terakhirnya pada lembaran terlebih dahulu sebelum kembali menengadah untuk menjawab panggilan gadisnya.

Namun yang ia lihat justru fokus Kinan tidak ada padanya, gadis itu tengah memandang lurus kedepan seolah di hadapannya tengah ditanyangkan drama kolosal antara kelinci dan kura-kura yang tengah lomba lari di hutan.

I Got You [Kim Namjoon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang