Part 7

25 4 0
                                    

Comeback!!!!😍

" Yaudah sana mandi bau asem"

" Ihh mamii"

---

Malam ini syeila sangat gabut dirumah bingung mau ngapain setelah berpikir panjang lebih baik syeila ke kamar Abang nya supaya mengurangi kebosanan.

Brakk

"Astagah dragon." Ucap kevan terjelengkang kebelakang.

Syeila membuka pintu kamar Abang kembarnya dengan kasar. Kemudian berlari ke kasur menutupi kepala nya dengan bantal.

Kevan dan kevin menyeringit. Kevin sedang duduk dimeja belajarnya sementara kevan bermain PS.

" Ngapain dek?" Tanya Kevin bingung.

" Bosen"

" Trus?"

Syeila mengubah posisi menjadi duduk.

" Aduh Abang karna bosen mangkannya ila ke sini"

" Hus sana keluar ganggu aja" ucap Kevin

" Awww aduh.. ampun... Vin woiii tolongin gue dari monster betina ini" teriak kevan.

Syeila tidak terima di usir ia menjambak rambut kevan lalu mematikan tv ps tersebut.

" Ila jangan kasar gitu" cegah Kevin frustasi. Pasal nya kembaran dan adik nya ini slalu ribut.

Mendengar ucapan Kevin ia melepaskan jambakan dari kepala kevan. Lumayan rambut kesayangan kevan kecabut haha.

Kevan mengusap kepalanya.

" Gilaaa jambakan lo bikin rambut gue mau botak"

" Rasain tu"

Kevin memijit pelipis nya. Gimana hidup nya akan tenang kalau pasalnya kembarannya dan adik nya selalu ribut.

Terlintas di pikiran Kevin ia teringat kalau kevan ada janji dengan syeila waktu tadi siang.

" Heh dek.. ingat si kevan ada utang sama lo"

Syeila tampak berpikir 1 menit. Kevin tau pasti syeila lupa emang dasar gadis ini pelupa.

" Itu loh kevan kan mau traktir elo beli cemilan"

" Omaigatttt hampir aja. Kuy bg kevan" ia menarik asal Krah baju kevan.

" Sabar woi robek ni baju gue"

" Cepetan dong" ucap syeila berdiri depan pintu.

Kevan dan syeila keluar dari kamar hanya tinggal Kevin sendiri. Untung saja ia ingat, biar kan saja mereka pergi ia ingin butuh ketenangan.

" Abangg!!" Syeila membuka pintu kamar memanggil kevin

Untung Kevin tidak punya riwayat jantung bisa bisa mati di tempat ia melihat syeila sekarang ini. Di pintu syeila hanya memperlihatkan kepalanya saja apalagi rambut panjang nya. Sudah mirip dikatakan setan:v

" Apasi dek bikin kaget"

" Hehe makasih udh ingatin. Muwahhh"

Brak

Syeila menutup kasar lagi pintu kamar si kembar lalu berlari menyusul kevan yang sudah di luar.

Kevin hanya menggeleng. Sungguh ajaib perilaku syeila ingin rasanya Kevin melempar syeila ke Antartika.

Tapi tidak mungkin syeila adalah adik kecil nya yang paling ceria tanpa syeila ia rapuh, sebab ia sangat menyayangi nya.

Sesampai di supermarket kevan dan syeila turun dari mobil. Syeila menyelonong duluan meninggalkan kevan masih berdiri disamping pintu mobil.

" Untung adek" kevan mengelus dadanya sabar

" Mau beli apa lo? Awas ya banyak2 lo gue jual" ancam kevan

" Gak dengerrrr" ucap nya menutup telinga pergi memilih Snack kesukaan nya.

" Abanggg ila mau naik ini" ia membujuk kevan.

Ada2 saja adik nya ini gak ingat umur, pake naik troly pula.

" Yodah naek aja Napa"

" Hem.. gendong"

Kevan geram tapi ia harus sabar gak mungkin ia membanting syeila di depan umum.

" Ck. Dasar pendek lo" Kevin membantu syeila menaiki troly tersebut.

" Abang yang dorongin yaaa"

" Iyaya. Nyusahin sumpah"

Syeila sibuk memilih Snack untuk menemani nya nonton drakor, Berbagai macam makanan ia beli. Sementara kevan terus mengucap sabar gimana nggak esmosi (emosi kali author wkwk) syeila megambil makanan melempar nya kearah kevan, untung kevan siap menangkap.

Saat ia ingin mengambil coklat yang berada di rak paling atas, ia tidak melihat kevan dibelakang. Kemana Abang nya itu? Di telan bumi? Atau jangan2 punya jurus menghilang? Ah ada2 saja.

Demi coklat syeila berusaha mengambil nya padahal masih didalam troly.

Sedikit lagi ia akan mendapatkan coklat tersebut. Tapi keberuntungan tidak memihak dengannya. Roda troly tersebut goyang syeila oleng ia pun terjatuh, tetapi kok rasanya tidak sakit.

Syeila melihat ternyata ia di tangkap oleh seseorang pasti ini bang kevan baru membuka mata syeila terkejut melihat orang yang telah menolong nya.

Mata mereka bertemu. Oke sekian kali nya ia slalu jumpa dengan Dicki.

Emang dicki berada di supermarket karna bundanya meminta tolong untuk membeli susu buat Rara.

Flashback on

" Ki, bunda boleh gak minta tolong ke supermarket beli susu nya Rara soalnya udah habis"

Dicki sedang berkutat dengan laptop nya dikamar tiba2 bundanya menghampirinya.

" Iya bun,"

" Rara mau ikut kamu, dibawak ya dia"

Dicki mengganguk lalu mengendong Rara membawanya kedalam mobil.

Saat memilih makanan ia melihat gadis yg ingin mengambil makanan diatas rak karna tidak seimbang akibatnya gadis itu terjatuh.

" Udah tau pendek ngeyel banget mau ngambil" ketus Dicki.

" Ih apaan sih"

" Lo hampir aja jatuh!! Masih untung di tolongin!" Bentak Dicki.

Syeila menunduk, oke. Kali ini ia akui ia salah untung saja badan nya tidak mencium lantai.

Melihat syeila menunduk Dicki merasa bersalah, ia mengambil coklat yang akan di ambil syeila tadi lalu memberinya ke syeila.

" Lain kali hati2" ucapnya lalu pergi.

" Eh broo" ucap kevan datang menyapa Dicki, ia tadi membeli roti pesanan Sinta(mami) mangkannya ia meninggal kan syeila.

" eh iya bro"

" Tumben banget lo disini"

" Inii gue disuruh bun---" tiba2 ucapan Dicki terpotong.

" Abangg ayoooo Rara mau beli esklim" ucap seorang anak kecil yang berada di dalam troly.

" Adek lo? Yaampun emesh banget" Kevin mencubit pipi chubby Rara.

" Hm, gue duluan bro" lalu dicki meninggal kan kedua kakak beradik tersebut.

Kevan mengalihkan pandangannya ke arah syeila, kenapa gadis itu menunduk? Perasaan tadi ia sangat bahagia.

" Woiiii!!" Teriak kevan ke arah telinga syeila.

" Aduhhhhh. Budeg gue ni"

" Lah elo kenapa melamun"

Syeila mengacuhkan pertanyaan kevan lalu pergi, ia sudah tidak mood.



    ***

SYEILA PUTRI.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang