Part 11

19 4 0
                                    

Jangan lupa dikasi bintang;)

Iya tau, manusia bukan cuma satu. Tapi buat nemuin orang baru, ga segampang itu. Ngerasain kenyamanan, juga gak semudah itu. Buat jatuh hati lagi? Juga harus butuh waktu. Hhh kadang semesta sebercanda itu.

-syeilaputri.a

🥀🥀🥀

Malam ini syeila menyiapkan seluruh perlengkapan nya untuk mendaki gunung. Berbagai makanan yg ila bawa, lalu pakai,dan terlebih penting jaket untuk menutupi tubuh nya diudara dingin.

"Kamu udh siap kan barangnya dek?" Ucap Sinta kepada putri kecil nya itu.

" Eh mami... Udah mi" balasnya tersenyum.

Sinta mengelus rambut syeila, sebenarnya ia tak ingin syeila pergi mendaki gunung, ia sangat khawatir kalau terjadi apa2 dengan putri kecilnya itu.

Flashback

Di meja makan ribut antara anak dan ayah tersebut. Siapa lagi kalau bukan syeila gadis yang keras kepala.

" Boleh ya Papiii." Ucapnya membujuk
Radityo, agar sang papi memperbolehkan mendaki gunung. Seumur2 ini baru pertama kali nya bagi syeila, maka dari itu orang tua nya kurang yakin mengizinkan putri nya itu untuk mendaki.

" Gak sayang... Papi gk mau kamu kenapa2" ucapnya lembut.

" Yah papi..." Syeila menunduk matanya mulai berkaca2 bagaimana mungkin ia tidak ikut mendaki sementara abg dan teman2nya bersenang senang diatas gunung. Apalagi itu momen dimana ia ingin melihat awan lalu menghirup udara gunung.

Radityo pun tidak tega melihat putri kecil nya itu bersedih.

" Papi bakalan izinin, asal kamu nurutt sama kevan Kevin."

Mendengar perkataan sang papi syeila mendongkak. Tidak menyangka bujukannya berhasil.

" Serius pii?" Ucapnya senang.

" Iya papi serius. Ingat slalu kabari papi "

"Huaaaaa.... Papi memang the best" histeris syeila sambil memeluk sang papi.

Flashback of

Syeila yang ngerti maksud mami nya itu menenangkan agar tidak terlalu khawatir.

" Mami... Ila janji, ila bakalan baik2 aja. Kan nanti ada bg kevan Kevin yang jagain ila. Mami gak perlu khawatir." Ucap syeila tersenyum tulus agar maminya itu tidak terlalu mencemaskan dirinya.

" Iyaudah kamu tidur ya banyak2 istirahat. Obatnya jangan lupa ya sayang"

" Iya mamiiku"

Sinta keluar dari kamar syeila dan menutup pintu.

Pagi hari nya seluruh siswa siswi SMA Garuda menunggu absen lalu masuk ke dalam bis sesuai instruksi ketua OSIS.

Tapi syeila tidak sabar ia ingin cepat" sampai diatas gunung. Ia sedang duduk di koridor menunggu teman nya yg lain.

" Hay pacar" ucap Dicky tiba2 duduk disamping syeila tanpa izin.

" Gue lagi gk mau debat ya"

" Siapa yg ajak debat sih pacar?" Tanya Dicky sambil naik turun alis nya.

" Lo tu ya sehari aja gak ganggu gue."

" Gak bisa gitu dong. Kan kamu pacar aku sekarang."

Cukup! Syeila malas berdebat dengan manusia satu ini. Lebih baik ia membuka aplikasi wattpad di handphone nya.

" Kamu pasti belum makan ni aku bawakin roti mau gak?" Tawar Dicky

" Gak perlu"

" Harus dimakan. Gue gak mau juga pacar gue sakit. Yg ada gue yg repot gendong elo pingsan."

" Lah? Gue gk nyuruh Lo gendong gue kalau gue pingsan"

" Kan Lo pacar gue. Makan! Gk ada penolakan!!"

Ni cowok maksa mulu, yaudah gue ambil aja lapar juga. Lalu syeila menggambil roti yg ada ditangan Dicky.

" Gitu dong nurut sama pacar" ucapnya tersenyum sambil mengacak gemas rambut syeila.

Syeila memalingkan wajah nya ke samping. Woii jantung plis diam dulu gue ngk ada obatnya utk berhentiin lo

Cek cek

Suara microfon terdengar. Artinya perjalanan akan dimulai.

Syeila berdiri dari tempat duduknya. Diikuti dengan Dicky.

" Kok ngikut"

"Dari sebelum berangkat sampai pulang gue bakalan jagain Lo"

Tidak mau berlama2 syeila jalan terlebih dahulu. Toh dia mau jagain syeila ya gak papa, syeila tidak mempermasalahkan itu.

Mereka memasuki bis secara teratur. Syeila duduk dekat jendela karna ia ingin melihat pemandangan.

" Bel bel gue gk sabar deh sampai keatas gunung" ucapnya kepada Bella.

Merasa aneh, kenapa Bella tidak menjawab pertanyaan nya biasanya Bella lah yg paling cerewet. syeila pun menoleh. Ia tidak sadar jika disamping nya bukan lah Bella melainkan seorang Dicky Chandra

" Eh eh ngapain Lo duduk disini" usir syeila mendorong lengan Dicky

" Tempat duduk udh penuh jadi gue disini"

" Gak! Pindah sana. Disini bela" masih mendorong lengan Dicky. Dicky mengambil tangan mungil itu menatap syeila.

" Bela udah duduk dekat satria"

Syeila terdiam ada perasaan apa dengannya setiap melihat bola mata hitam yang bercahaya itu. Syeila mengalihkan matanya tersadar jika Dicky memegang tangannya. Lalu dengan cepat iya melepaskan.

Buset jantung gue disko. Ucap Dicky dalam hati.

Selama perjalanan syeila mulai menggantuk. Sesekali ia terkaget jika di pembelokan. Ia tidak ingin melewatkan jalan yang indah ini, se usaha mungkin syeila tidak ngantuk. Tapi karna sudah tidak tahan akhirnya syeila tidur dengan posisi kepala dipundak Dicky. Dicky menoleh kesamping ternyata gadis ini sudah tidur. Dicky membenarkan posisi kepala syeila agar gadis itu nyaman saat tidur. Dicky mencuri curi pandang kearah gadis itu, kalau dilihat ia gadis cantik yang memiliki lekuk wajah natural seperti bulu mata yang lentik, mata sedikit sipit, bibir merah yang alami.

Kalau tidur gini kan adem gak banyak bawel. Ucap Dicky terkekeh tanpa sadar Dicky mengelus wajah gadis itu lembut agar tidak membangunkan nya. Bodo amat syeila akan memarahi nya toh dia sedang tidur. Kantuk mulai menyerang Dicky pun tertidur di atas kepala syeila. Hampir dikatakan posisi mereka sangat romantis.

Sedikit aja dulu yaa.

SYEILA PUTRI.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang