9

564 81 13
                                    

     Heejin saat ini tengah berjalan di koridor sehabis dari ruang Bk.

   Di tengah perjalannya menuju ke kelas, ia tanpa sengaja bertemu dengan Hyunjin yang baru saja keluar dari toilet.

  "Eoh? " celetuk Hyunjin begitu melihat Heejin yang tengah menatapnya.

  Perlahan, Heejin mulai berjalan menghampiri Hyunjin.

  "Kau? Penampilanmu agak... " Heejin menggantung kalimatnya begitu melihat penampilan Hyunjin saat ini.

  Hyunjin kini cuma mengenakan baju kaus putih dan rok, itu semua sebab seragam sekolahnya kotor karena kejadian di kantin tadi.

  "Memangnya kenapa dengan penampilanku? " tanya Hyunjin sembari menatap dirinya sendiri.

  "Nggak pantes ya? Yah..  Mau bagaimana lagi, aku cuma punya ini, kau tahu sendiri kan seragamku kotor karena kejadian tadi," ucap Hyunjin sembari tersenyum.

  Heejin menatap Hyunjin sejenak, kemudian ia tanpa pikir panjang langsung menggenggam lengan Hyunjin, membawa Hyunjin pergi bersamanya.

  Namun, Hyunjin tidak setuju begitu saja, ia berusaha untuk tetap berdiri di tempatnya, saat Heejin berusaha menariknya.

"Kau mau bawa aku kemana? " tanya Hyunjin.

"Kau mau belajar hanya dengan kaus itu? di tengah ruangan yang ber AC?" tanya Heejin.

Mendengar ucapan Heejin, Hyunjin sempat merenung sejenak, membayangkan betapa dingin nya nanti saat ia sedang belajar di kelas.

  Heejin menghela nafas sejenak, kemudian kembali membawa Hyunjin bersamanya, kali ini, Hyunjin pun menurut untuk ikut dengannya.

  Di tengah perjalanan bersama Heejin, entah kenapa tatapan Hyunjin terus terpaku pada lengan Heejin yang tengah menggenggamnya.

  Lengan Heejin yang terbalut perban itu menggenggam lengannya sedemikian erat, hingga, entah kenapa membuat wajah Hyunjin kini merah merona.

  Hyunjin memegangi pipinya sendiri yang kini tengah memerah, sembari berucap dengan pelan, bahkan seakan berbisik, "ada apa denganku?" kemudian, Hyunjin pun menggeleng cepat.

   Kini sampai lah mereka di koridor dimana terdapat banyak loker di sana, kemudian mereka berjalan pelan lalu berhenti tepat di salah satu loker yang ada di sana.

  Heejin mengambil sebuah kunci dari sakunya, kemudian membuka loker tersebut, sepertinya loker tersebut adalah milik Heejin.

    Dari dalam loker tersebut, Heejin mengambil sebuah jacket kulit berwarna Hitam, kemudian ia kembali mengunci pintu loker tersebut.

"Nih, " ucap Heejin sembari menyerahkan jacket itu pada Hyunjin.

   Hyunjin menaikan alisnya bingung, kemudian bertanya, "Ini buat apa? "

  mendengar pertanyaan Hyunjin, Heejin pun menaikan sebelah alisnya sembari memutar bola matanya malas.

  "Kau masih bertanya buat apa? Sebodoh itukah dirimu? " tanya Heejin dengan ketus.

  Mendengar Heejin yang menyela dirinya, seketika hal itu membuat Hyunjin kesal.

  Ia menajamkan matanya, kemudian meraih lengan Heejin, lalu menaruh jacket tadi diatas lengan Heejin dengan cukup keras.

  "Nih! Aku gak butuh sesuatu dari orang yang gak bisa mengontrol tempramennya, " ucap Hyunjin ketus, kemudian ia berbalik, hendak pergi meninggalkan Heejin.

  Mendengar ucapan Hyunjin, Heejin sempat terdiam, ia merasa kalau yang Hyunjin bilang ada benarnya, kalau dirinya terlalu tempramental terhadap segala hal, hingga membuat orang kerap kali merasa tak nyaman.

if my (our) love is wrong. [GxG] 2jinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang