four.

617 74 11
                                    

Setelah perkenalan singkat dari Heejin, ia yang telah diizinkan untuk duduk pun segera berjalan ke arah tempat duduknya, tepatnya di sudut kanan ruangan, kursi paling terakhir pada barisan tersebut.

Begitu duduk di kursinya, Ia pun mulai memperhatikan sekitar, mencoba terbiasa dengan lingkungan barunya saat ini.

Saat Heejin tengah menatap kesana dan kemari, tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan Hyunjin yang duduk di kursi bagian depan, ia menangkap Hyunjin yang tengah menoleh ke belakang untuk memperhatikannya.

Sontak setelah tidak sengaja tertangkap mata Heejin, Hyunjin pun segera menoleh kembali ke arah depan, dengan wajah memerah tentunya.

'Cih! Kenapa sih dia harus masuk ke sekolah ini? Bahkan masuk ke kelasku, oh ya tuhannn... " kesal Hyunjin dalam benaknya.

Heejin yang di belakang cuma bisa menanggapi Hyunjin yang buang muka darinya dengan tersenyum lucu.

Tanpa sengaja, saat Heejin kembali menoleh untuk menatap sekitar, matanya menemukan Jiwoo yang kembali mencoba tidur di mejanya, ia menyembunyikan wajah tidurnya dengan memberdirikan sebuah buku besar di depannya.

Melihat hal itu, Heejin cuma bisa menatap dengan tatapan aneh ke arah Jiwoo, setelahnya, Heejin mengedarkan pandangan ke arah luar jendela yang kebetulan jendela berukuran besar itu tepat berada di sampingnya.
.

.

.

.

sudah sepuluh menit setelah bel sekolah berbunyi, namun, belum ada seorang pun yang menyapa Heejin.

Itu karena, sedari tadi gadis cantik itu selalu sibuk menatap ke arah luar jendela, tidak memperdulikan sekitarnya.

Itulah yang membuat orang-orang enggan mendekati Heejin, mereka mengira Heejin adalah orang yang sombong dan dingin, yah pada dasarnya Heejin memang memiliki keperibadian yang tertutup.

"Hei lihat deh, sok sekali bukan? Mentang-Mentang cantik jadi dia tidak mau perduli dengan orang lain dan berharap disapa duluan." cibir seorang siswi yang saat ini sedang mengobrol dengan beberapa temannya di sudut depan ruangan.

"iya ih, baru hari pertama saja dia sudah belagak seperti itu, bikin kesal!"

"pfttt... Bahkan anak lelaki saja jijik dekat dengannya karena sifatnya yang begitu, "

Begitulah cibiran-cibiran yang diungkapkan dengan suara pelan dalam forum sekelompok gadis tersebut.

Meskipun mereka mengucap dengan nada yg pelan, namun hal itu masih bisa didengar oleh Hyunjin.

Hyunjin yang mendengar hal itu cuma bisa menatap mereka dengan tatapan malas sembari berucap dalam hati, 'membicarakan orang di belakang seperti itu bahkan lebih buruk, tau!'

Sejenak, Hyunjin menoleh ke belakang untuk menatap Heejin.

Ia menatap Heejin yang tengah menatap ke arah luar jendela, sibuk menatap ke arah langit biru dengan tatapan kosong, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu namun entah apa itu.

'Haah~ dia juga sih, buat apa dari tadi terus menatap ke arah langit yang kosong? Dia nggak bosan apa? Dasar aneh, kalau mengingat kejadian waktu lampau, aku juga kesal sih sama anak ini tapi... '

'melihat tatapan kosongnya yang sedang menatap ke arah langit itu.... Entah mengapa membuatku ikut sedih, ' Batin Hyunjin sembari terus menatap ke arah Heejin.

"Hei, Kim Aeong!!!" Jiwoo mengagetkan Hyunjin dengan memanggil nama panggilan Hyunjin, hal itu pun membuat lamunan Hyunjin buyar.

"Yak! Kim Jiwoo sialan! Kau ini apa-apaan sih? "kesal Hyunjin.

if my (our) love is wrong. [GxG] 2jinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang