"Lewat mana Jul?"
"Kanan"
"Jalanya gelap, lembab, banyak ular. Kamu dapat keberanian dari mana, bisa jalan sendiri ke sini?"
"Dari Hongkong"
"Wakakakak..."
"Sstt.. diem dulu, denger suara ngga mas?"
"Cepet sembunyi di... Di belakang pohon besar itu. Ayo cepet Jul!"
Astaga, suara langkah kaki di hutan sesepi ini. Sepertinya mereka. Ada dua orang berjalan dan sedang berdebat agaknya.
"Kenapa kita lewat jalan sini si? Kan jauh, harus muterin hutan goblok!", kata salah satu dari mereka yang berkulit hitam.
"Lu yang goblok, emang lu mau dimasukin ke tempat pembakaran gara-gara gagal mbunuh politikus keparat itu!" Kata si kulit putih.
"Terus gimana dong?"
"Ya cari alasan tolol! Mikir!"
Kali ini dugaan ku benar. Ada orang di sekitarku yang merupakan anggota komplotan itu. Mereka berdua, yang satu berkulit hitam legam dengan tindik besar di telinga kirinya. Dan satunya lagi berkulit putih kusam dan memiliki tato gambar kalajengking di lengan kanan atas. Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu. Aku terus mendengar dan mencerna kata-kata yang mereka ucapkan. Siapa politikus yang sedang mereka bicarakan? Kenapa dia akan dibunuh?
"Bilang ke bos kalau kita lagi bikin strategi buat mbunuh Anton"
"Strategi apa?"
"Kita bunuh dia di tempat tinggalnya. Buat skenario seolah-olah dia bunuh diri dan tidak ada keluarga yang mengetahuinya"
"Oke, semoga bos percaya"
Kedua orang itu berjalan semakin jauh ke depan. Jadi, apa yang aku tangkap dari pembicaraan mereka, ya rencana pembunuhan terhadap seorang politikus bernama Anton.
Sampai di pemukiman, kedua orang tadi bersimpuh di depan seseorang, sepertinya mereka sedang meminta ampunan layaknya kepada seorang raja. Orang itu langsung berdiri dan menatap benci kepada si Hitam dan si Putih. Ya elah, bikin nama sendiri ga papa kan? Postur tubuhnya tinggi, besar, berkulit hitam, dan juga tato kalajengking di dada kanannya. Setelah kuperhatikan, si Hitam legam bertindik besar itu juga memiliki tato kalajengking di belakang leher. Semua orang itu bertato kalajengking, sepertinya mereka menggunakan tato kalajengking sebagai tanda bahwa mereka merupakan anggota komplotan.
"Dasar goblok! Tinggal penggal saja ngga bisa, bangsat!"
"Dia sudah punya pengawal pribadi yang selalu nemplok dekatnya bos! Bahaya kalau kita langsung sergap" kata si Putih.
"Benar bos, kita akan sergap keparat itu saat dia sendirian bos. Dan seperti biasa, buat skenario semulus mungkin"
"Terpaksa aku harus ikut bertindak! Dasar ngga guna. Sebelum beraksi, buat keributan dulu di...
'dek dek dek dek dek'Sial! Suara kapak memenggal kayu begitu berisik. Aku ngga bisa denger apa yang mereka rencanakan.
"Hey goblok! Berisik sekali kau buat suara! Diam lah!",kata bos besar itu.
"Maaf bos!"
Akhirnya berhenti juga suaranya. Tapi sialnya, mereka sudah selesai membuat rencana.
"Oke, kali ini jangan sampai gagal!"
____
"Pulang!", sangking seriusnya, aku lupa ada orang di sebelahku. Si Tata anteng dari tadi ngga ngeluarin suara sama sekali tiba-tiba ngajak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet In The City
Misteri / ThrillerSuara teriakan para pemukim yang mengejarku semakin jelas terdengar. Ku langkahkan kakiku ke depan. Mengandalkan keseimbangan dan langkah panjang kakiku yang tak begitu panjang. Ih apa sih. Ku percepat langkahku dengan hati-hati. Jalan ini sangat li...