Bab 3💕💑

48 5 0
                                    

At Apartement
Tok… tok… tok…
“Nugu?” Tanya yeoja yang kini membuka pintu setelah keluar dari kamarnya
Ceklek…
“Neo… untuk apa kau datang kemari eoh? Kha… Ppali… Kha…” usirnya sambil menutup pintu dengan keras sehingga menimbulkan suara yang cukup keras
“YAK LISA BUKA PINTUNYA…” Teriak namja yang berada di luar sambil mengedor pintu berkali-kali namun yeoja itu seakan menulikan telinganya dan melangkah memasuki kamarnya
“Yak cepat buka pintunya kalau tidak aku akan…” Teriak namja itu sambil menggatungkan bicaranya sambil tersenyum miring
“Kalau tidak apa eoh? Sudahlah lebih baik kau pergi!” ucapnya ketus sambil menduduki dirinya di bangku lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, menonton drama

Lisa seakan melupakan keberadaan Sehun yang masih di depan pintu apartementnya. Dengan santai ia mencomot makanan yang ada di tangannya. Ceklek.. sontak lisa menatap ke arah pintu kamarnya dengan tajam. Sedangkan orang yang ditatap tajam seperti itu hanya tersenyum lebar. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

“Annyeong Yeonnie… kau sedang apa? Eoh kau sedang menonton drama? Mengapa aku gak diajak-ajak sih? Cha… mari kita nonton bersama.” Sapanya ceria sambil ikut menduduki dirinya tepat di sebalah lisa dan menekan play pada remot dan juga tanpa rasa bersalahnya, Sehun mencomot makanannya yang ada di tangan lisa, sedang lisa terus menatap Sehun tajam
“Hahahaha lucu sekali yeoja itu. Ah… dia sungguh mengemaskan. Andai aku menjadi namja itu pasti sudah kuhabisi tuh yeoja.”
Sehun yang tersadar ada yang menatapnya terus hanya berdekhem kecil.
“Aigoo… aku tau kalau aku tampan tapi bisakah kau tidak terus menatapku eoh? Bisa-bisa kau suka pula padaku.” Candanya sambil tersenyum kecil
“YAK LiSa LEPASKAN TANGANMU DARIKU. Akkkhhhh… APPO…” lisa terus menjambak rambut Sehun dengan kasar tanpa mempedulikan Sehun yang kesakitan sambil berdiri dari duduknya
“AKKHHH… RAMBUTKU… YAK LISA AKU MASIH SAYANG SAMA RAMBUTKU…” Teriaknya panik sambil berusaha melepaskan tangan lisa dari rambutnya
“AKHHH… ANDWAE…” Teriaknya kesakitan sambil pergi keluar dari kamarnya juga aprtementnya sambil menutup pintu dengan keras

Kini tinggallah lisa seorang diri di kamarnya sambil menahan tangisnya, kedua kakinya terasa lemas sehingga tidak bisa menopang berat tubuhnya dan jatuh terduduk di lantai sambil memegang dadanya kuat
“Wae… Wae… Hiks… Mengapa di sini begitu sakit eoh? hiks… Mengapa kau membuatku semakin sulit untuk melepaskanmu eoh? Apa kau tau seberapa sulit menepis perasaanku padamu eoh? Wae? Sehun-ah…” racaunya sambil menangis deras dan memukul dadanya berkali-kali
“Eomma… Hiks… Mengapa begitu susah eoh? Apakah aku sudah benar melakukan ini? Tidak taukah dia hiks… Kalau aku sudah berusaha untuk menepis perasaanku sendiri eoh?” racaunya lagi

i love my best frendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang