Bab 8💕💑😭

45 8 0
                                    

♡♡☆

Seminggu Kemudian…
Sehun kembali mencat warna rambutnya seperti semula, pirang. Kini Sehun banyak berubah. Dia gampang emosian, memperlakukan yeoja dengan kasar dan sering melamun. Itu semua karena yeojachingunya, Irene. Sejak kepergian Lisa, seisi kampus sempat heboh dan Sehun hanya cuek saja saat temannya bertanya padanya. Di saat itu pula dia merasa dunia runtuh saat tanpa sengaja dia melihat yeojachingunya yang bersama namja lain dan mereka tampak akrab. Awalnya dia merasa biasa aja dan berpikir kalau mereka tidak punya hubungan apa-apa tapi itu semua terbanding terbalik dengan pikirannya. Tepat hari ini, dia ingin bertemu yeojachingunya namun langkahnya berhenti saat tanpa sengaja dia melihat yeojachingunya yang ketahuan berciuman dengan namja lain dan itu tepat di depan nya. Sehun merasa hatinya teriris dan dengan cepat ia menarik tangan Irene dengan kasar dan membawanya ke taman dimana jarang dilalui oleh orang. Irene dan namja itu sempat terkejut dengan kedatangan Sehun yang secara tiba-tiba namun dia tidak tau kalau Sehun bakal menariknya pergi menjauh dari namja itu, sedang namja tadi langsung pergi dan seakan tidak terjadi apa-apa.

Sehun masih memegang tangan Irene dengan kasar bahkan namja itu mencengkram tangannya sehingga Irene meronta kesakitan.

“Oppa… appo… Akh… lepaskan oppa…” mohonnya sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Sehun darinya

Sehun segera melepaskan cengkramannya dengan kasar sehingga tangan Irene memerah namun Sehun hanya cuek saja tanpa melihat tangannya yang memerah. Kini ia merasa marah, kesal, kecewa, sakit hati yang terlalu dalam yang digabung menjadi satu, itulah yang dirasakannya saat ini. Sehun juga menatap Irene dengan tajam dan dingin. Ia juga tidak mempedulikan kalau dihadapannya itu yeojachingunya yang ia sayangi dan cintai. Egonya terlalu besar sehingga ia tidak bisa berpikir tenang.

“Oppa… tadi yang kau lihat itu hanya salah paham.” ucapnya santai sambil mengelus tangannya yang sakit
“Uh? Salah paham kau bilang? Tadi jelas-jelas kau berciuman padanya dan kau bilang itu salah paham? Jelaskan padaku kalau itu hanya salam paham!” Bentaknya sambil mendorong pundak Irene
Yeoja itu hampir jatuh kalau saja ia tidak seimbang, dengan sedikit takut Irene menatap Sehun dan menundukkan kepalanya.
“Mianhae oppa… tadi ada debu yang masuk ke mataku jadi aku minta tolong padanya untuk membersihkan debunya namun kau datang dan kau salah paham oppa.” ucapnya sambil memberanikan diri menatap Sehun dengan mata yang berkaca-kaca

Sehun sempat merasa bersalah telah membuat yeojachingunya takut namun kembali kejadian itu terlintas di kepalanya dengan jelas sehingga ia mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya dengan kuat.

“Jangan pernah coba membohongiku Bae Joo Hyeon. Karena aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri dan kau juga membalas ciuman namja br*ngs*k itu!!” ucapnya sambil menutup kedua matanya dengan geram lalu menatapnya tajam
“Ani oppa, kenapa kau sungguh tidak percaya padaku eoh?” tanyanya dengan tajam
“Karena kau, aku jadi kehilangan sahabatku dan karena kau juga aku telah menyakiti hatinya Joo Hyeon-ssi. Mulai hari ini kita putus dan anggap saja masa-masa indah kita itu tidak pernah terjadi.” bentaknya sambil menahan amarahnya dan menutup kedua matanya untuk mengurangi amarahnya
“Mwo oppa apa maksudmu berbicara seperti itu eoh? Mengapa kau jadi menyalahkanku eoh? Apakah kau ingin putus denganku karena lisa itu eoh? Beraninya dia membuatku seperti ini!” desisnya geram sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat
“Yak Mengapa kau jadi membawa-bawa nama sahabatku eoh? Aku minta putus bukan karena sahabatku tapi karena kau yang berani selingkuh dariku!!” bentaknya marah dan tak terima nama sahabatnya yang dijelek-jelekkan oleh mantan yeojachingunya

Plakkk…
Satu tamparan berhasil mengenai pipi kiri Sehun sehingga Sehun dengan geram menatapnya tajam.
Plaakk… Pllaakk…
Satu detik. Dua detik. Tiga detik.
Irene terdiam. Ia menangis dalam diam, hatinya terlalu pedih saat Sehun yang menampar pipi kiri dan kanannya dengan kuat hingga ia merasakan nyeri pada kedua pipinya.

“Jangan pernah lagi kau menampakkan batang hidungmu di hadapanku!! Kalau tidak bukan hanya tamparan yang kau dapatkan tapi lebih dari ini!!” ancam Sehun sambil pergi dari Taman, tak lupa ia menyengol pundak Irene seperti ia menyengol pundak sahabatnya dulu dan Irene jatuh terduduk sambil meratapi nasibnya
“Apa yang kulakukan? Gara-gara yeoja jal*ng itu aku jadi seperti ini! Hiks… Hiks… mianhae Sehun oppa…” gumamnya lirih sambil menatap kepergian Sehun dengan tatapan menyesal

Sehun terus berjalan melewati koridor yang sepi. Setelah dirasa hanya dirinya yang berada di sana, ia melampiaskan kekesalannya dengan cara terus memukul dinding dengan kasar hingga tangannya berdarah.

‘Hiks… Mengapa aku begitu bodoh? Mengapa setelah ia pergi aku merasa ada yang kurang di hatiku? Dan lebih parahnya mengapa aku begitu bodoh yang baru tau kalau aku menyukai sahabatku dari awal eoh? Aku lebih senang saat bersama sahabatku daripada yeojachinguku. Saat aku bersama Irene, aku merasa detak jantungku terus berdebar tapi saat aku bersama lisa entah mengapa berdebarnya terasa dua kali lipat.’ Batinnya sambil badannya jatuh merosot sehingga ia menangis untuk kedua kalinya

i love my best frendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang