Kini aku telah sampai di apartementnya. Dengan nafas yang terengah-engah aku mengedor pintu itu berkali-kali tanpa mempedulikan tanganku yang akan sakit ataupun terluka. Saat ini otakku dipenuhi dengan satu nama, lisa. Dengan geram aku memukul pintu itu dengan kasar saat pintu itu tak kujung buka juga. Lantas aku memasukkan beberapa digit angka danTing.. Pintu terbuka. Dengan cepat aku masuk ke dalam. Aku merasa aneh dengan apartement ini. Rasanya sepi, gelap, hampa dan bersih. Kulihat sekelilingku dengan tatapan tak percaya. Tanpa kusadari air mataku menetes. Untuk pertama kalinya aku menangis. Yah… menangis hanya karena dia, lisa. Aku terus memukul dinding dengan kasar dan aku baru tersadar, aku terlambat. Aku sudah terlambat untuk menemuinya. Mengapa aku begitu bodoh? Tak kupedulikan tanganku yang berdarah. Aku mengambil handphoneku yang berada di saku dan kucoba meneleponnya berkali-kali namun tidak tersambung. Dengan geram aku membanting handphoneku dengan kasar sehingga handphone itu hancur berkeping-keping. Sontak aku teringat dengan isi surat itu, bagaikan film yang memutar di otakku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~♡☆
Untuk sahabatku, Sehun
Annyeong Sehun-ah… Bagaimana kabarmu eoh? Kuharap kau baik-baik saja. Hehehehe…Oh iya aku lupa mengucapkan selamat padamu. Chukae karena kau sudah punya yeojachingu. Aku bakal mengira kau tak laku karena tak ada satu yeojapun yang kau sukai. Hahaha… Jangan marah padaku ne? Aku hanya bercanda. Oh iya, Kalau boleh jujur aku senang menjadi sahabatmu. Apa kau merasa senang sama sepertiku? Kuharap iya. Sehun-ah mian ne… aku tau kalau aku salah. Seharusnya perasaan ini tidak hadir, aku tau seharusnya perasaan ini tidak ada. Tapi entah sejak kapan perasaan ini hadir di hatiku, awalnya aku tidak percaya kalau aku cinta padamu. Tapi sejak kau berdekatan dengan orang lain entah mengapa membuatku cemburu. Tapi aku tau kalau aku tidak bisa bersamamu karena kau pernah bilang bukan kalau seorang sahabat tidak bisa menjadi cinta. Awalnya aku sedih karena tidak bisa bersamamu tapi apa boleh buat. Tenang saja aku bakal menghapus perasaanku padamu jadi kau tak perlu khawatir. Sehun-ah, mian kalau aku tidak bercerita padamu. Malam ini juga aku akan berangkat ke Amerika dan aku tidak akan pernah balik ke Korea lagi karena eommaku menyuruhku untuk pulang ke kampung halaman eommaku. Aku mau untuk terakhir kalinya kau datang ke bandara, jam 9 aku sudah berangkat. Sehun-ah, kuharap kau melupakan perasaanku padamu eoh!! karena itu tidak penting bagimu bukan? Oke, kutunggu kedatanganmu eoh! Jangan telat ya hehehe.Sahabatmu,
Lisa💑🐣Aku menangis sejadi-jadinya sambil jatuh terduduk dan meremas dadaku kuat. Aku menyesal telah memperlakukannya seperti itu. Aku juga menyesal karena tidak peka padanya, andai aku tau perasaannya pasti aku tidak akan menyakitinya. Aku terus merutuki kebodohanku karena telah menyia-yiakan sahabat terbaikku sepertinya. Tapi aku juga marah mengapa dia malah pergi meninggalkanku sendiri! Juga mengapa dia pergi tanpa menceritakannya padaku. Huh… untuk apa aku menangis bodoh seperti ini. Ini hanya membuang-buang waktuku saja yang menangis tanpa alasan. Segera kuhapus kasar sisa-sisa air mata di pipiku lalu bangkit dan pergi keluar dari apartement lisa dengan dingin. Lagi-lagi egonya mengalahkan hatinya yang cemas pada lisa namun karena kejadian di kampus itu seakan berputar-putar di kepalanya dan memaksanya untuk membenci sahabatnya sendiri.
Oh Sehun POV end
KAMU SEDANG MEMBACA
i love my best frends
FanfictionSehun 💑🐣lisa Lisa"aku mencintainya sejak lama" "Yeonnie, mianhae hiks... tapi perasaan ini terus muncul saat bersamamu dan aku baru menyadarinya. Awalnya aku mengira hiks... aku menyukai Irene ternyata aku salah, aku hiks... hanya menganggapnya se...