Selama diperjalanan tidak ada yang membuka percakapan. Alan fokus pada menyetir sedangkan agatha melihat kearah jendela.
Dijalan perut agatha sempat berbunyi. Dan tidak sengaja didengar oleh alan. Namun ia tetap fokus untuk menyetir. Agatha tampak malu dan segera memegang perutnya. Kemudian dia melihat alan dan mencoba untuk buka suara.
"emm lan" panggil agatha pelan.
"Hn?" jawabnya singkat
"aku lapar" kata agatha masih dengan suara pelan
"trus" tanya alan pura2 tidak tau
"ajak aku makan kek"
"Hn"
"Aaaaa makasih" ucap agatha senang sambil memegang lengan alan.
"lepas. Gak usah pegang2. Ntar gue kena corona"
"Apa lo bilang?! Gue sehat. Gak sakit ya apalagi corona"
"Hm" dan setelah itu alan segera melajukan mobilnya kesalah satu cafe yang sering dikunjunginnya bersama temannya.
Kemudian mereka masuk. Hawa dari cafe itu hangat dan view nya juga cukup bagus.Agatha tampak senang memasuki cafe itu tampak dari raut wajahnya ya g daritadi tersenyum. Kemudia alan dan agatha duduk disebuah meja yang ada dipojok. Dan segera memanggil pelayan nya untuk segera memesan makanan.
"yang biasa yah" ucap alan singkat. Dikarenakan dia sudah cukul sering datang kesana.
Kemudian pelayan itu melihat agatha dan bertanya"kalau nona ingin memesan apa?"
"emm saya ingin nasi goreng special ekstra pedas, bubur ayam gak pake bawang, kentang goreng tapi yang crispy, Sama dessertnya yah mas, minumnya Dalgona coffe pake caramel" ucap agatha panjang lebar dengan senyuman.
Alan sempat terkejut dengan apa yang dipesan oleh agatha. Dia heran. Agatha punya tubuh yang bisa terbilang kurus namun masih tampak berisi. Tapi makannya banyak.
Selang beberapa menit menunggu pesanannya agatha daritadi sibuk melihat alan sedangkan alan hanya melihat keluar jendela cafe yang saat itu masih hujan deras.
Merasa dilihatin terus alan menatap agatha sengit.
"ngapain liat2?!" tanyanya dengan suara agak keras.Agatha pun tiba2 terkejut dan segera mengalihkan pandangannya kearah lain.
"enggak kok. Tadi gua liat ada sesuatu dibelakang lo gua kira apa"
Dan alan pun hanya memutar bola matanya bosan.
Saat pesanan mereka sudah datang, agatha pun langsung makan dengan lahap. Dia bahkan sudah menghabiskan setengah dari pesanannya. Yang tinggal saat ini adalah dessert yaitu Ice cream coklat yang super enak menurutnya serta minumnya dalgona coffee.
Alan yang sedaritadi hanya memakan burger dan secangkir kopi hitam hanya bisa menatap agatha tidak percaya.
Setelah selesai dengan makanannya alan pun segera mengajak agatha pulang. Karena hari sudah malam dan hujan juga sudah agak reda.
Beberapa menit kemudian sampailah mereka disebuah apartment kecil dimana agatha tinggal. Sebelum itu sebelum dia turun dari mobil alan dia sempat mengucapkan kata "terimakasih"
Dan seperti biasa alan menjawab seadanya.Tetapi agatha tidak langsung turun. Dia melihat alan seperti hendak mengatakan sesuatu tapi diurungkan. Membuat alan bertanya pada agatha.
"kenapa lagi?!"
"boleh minta nomernya gak?" tanya agatha to the point
"buat apa"
"buat sms sama telfon" ucap agatha sambil tersenyum
"gak ada"
"apa?! Gak ada?! Kamu serius? Ya ampun lo kok pelit sih. Gue mintaa" ucap agatha sedikit memaksa.
"ck sini HP lo"
Alan pun segera mengetik nomer di HP agatha. Kemudian memberikan HP nya lagi pada agatha.
"sekarang turun" usir alan.
Agatha pun tersenyum dan segera turun dari mobil alan setelah itu alan segera melajukan mobilnya dan agatha pun masuk ke apartmentnya.
Saat sudah berada didalam agatha langsung melompatk keatas tempat tidurnya.
"aaaaaaa mimpi apa gue semalem. Makan bareng doi trus dianterin pulang trus trus dikasih nomernya" kata agatha sambil melompat2 diatas tempat tidur. Kemudian setelah itu ia segera mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan segera mengambil ponselnya dan menghubungi nomer yang diberikan alan tadi
Tuut.. Tuut
"lama banget sih angkatnya" kata agatha dengan tidak sabar.
"halo"
DEG
"ke- kenapa yang angkat cewe"
agatha pun langsung mematikan telfonnya. Dam menatap kearah hp nya dalam diam."apa.. Itu kekasihnya" ucap agatha ntah pada siapa.
Ia pun segera mencharge HP nya dan menguncinya.
DILAIN TEMPAT
Alan pov
"Siapa dek" tanya alan pada seorang gadis belia yang tak lain adalah adiknya.
"gak tau kk. Gak ada suaranya"
"mana coba liat" adik alan pun memberikan hp alan. Karena tadi alan sedang mandi air hangat.
Alan melihat nomer baru dan tidak ada namanya. Dipikirannya paling orang iseng. Ia pun meletakkan ponselnya diatas meja yang ada diatas tempat tidurnya.
Dan segera berbaring ditempat tdur empuknya.Sedangkan agatha memikirkan siaoa orang yang tadi mengangkat telfonnya. Apa benar alan sudah memiliki kekasih. Kalau iya itu berarti dia sudah tidak memiliki harapan. Betapa malangnya dirinya. Menyukai seeorang berhati dingin yang bahkan sudah memiliki kekasih. Sangking lelahnya berpikir agatha pun akhirnya tertidur.
Hiks itu yang silent readers gak punya hati ya. Tinggal ketik vote sama komennya pelit banget kek alan. Jangan pelit2 ntar kuburannya sempit loh heheheheh
Ok bagi yang sudah singgah jangan lupa votenya. Kalo masih ada kesalahan silahkan dikoment gak apa2 kok. Next chapnya koment yah??

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Him in Silence (On Hiatus)
Любовные романыDia adalah seseorang yang untuk pertama kali aku sukai. Sayangnya dia dingin. Kek es batu. Dingin. Keras lagi. Tapi gak apa2 itu tidak akan mengurangi rasa sukaku padanya. -Agatha- Aku tidak mengenalnya. Siapa dia ataupun darimana asalnya. Tapi yang...