Aleta terlalu sibuk mengurus ujian akhir semesternya, ujian di agensi dan masih banyak lagi. Sampai dia sendiri tidak sadar kalau banyak sekali notif di ponselnya.
Aleta membaca beberapa pesan yang muncul disana. Kemudian dia menyapa teman-temannya seperti Angie dan Gwen. Grup kita bernafas selalu ramai walau dia tidak pernah membuka ponselnya. Kemudian dia membuka pesan yang baru masuk dari orang tuanya.
Aleta kemudian membaca beberapa isinya. Orang tuanya mengatakan kalau ia akan menyuruhnya kembali ke Indonesia jika ia tidak memiliki perkembangan apa pun di Korea sana.
Mama
| Kalau kamu gak bisa jadi penyanyi atau gak artis disana mending pulang ke indonesia aja deh.Mama
| Hidup di Korea itu mahal, mama gak sanggup ya kalau harus ngebiayain biaya hidup kamu disana. Mendingan kamu balik aja terus sekolah disini.Aleta
iya.. pasti aku debut kok |Tak lama kemudian ada balasan dari mamanya.
Mama
| Ya pokoknya kamu udah setahun lebih ya tinggal disana, kalau kamu gak bisa jadi artis mending balik kesini aja. Sekolah di Indonesia.Aleta
Iya |Mama
| Jangan iya-iya aja kamuAleta
Iya aku udahan dulu ya|
Aku dipanggil lagi|Mama
| ya udah sana gih
| Jaga diri baik-baikAleta hanya mendengus kesal setelah itu.
"Astaga!" teriaknya dalam bahasa indonesia. "Kenapa sih kalau orang punya cita-cita selalu aja dikomentarin. Gondok tahu gak sih gue!"
Aleta kemudian melempar bantal yang ada di atas kasurnya. "Bodo amatlah! Pulang ajalah kalau gak jadi artis ribet-ribet amat! Entar disana juga paling disuruh masuk SMA favorit lagi."
Karena kesal, Aleta mengambil jaketnya, membuka pintu kamar dan menutupnya dengan kasar. Minjoo dan Choco yang melihat hal itu merasa heran.
"Aleta, kamu kenapa?" tanya Choco saat sedang menonton TV.
Aleta tidak mendengar perkataan Choco. Bahkan dia tidak sadar kedua temannya ada di sana. Dia malah membanting pintu dan pergi keluar, tanpa pamit terlebih dahulu.
"Minjoo dia kenapa?"
"Entahlah tapi sepertinya kita harus mengejarnya. Ayo cepat telepon Kamal dan Donghyeon."
~
Sekarang Aleta sedang duduk di sebuah kedai kopi. Dia benar-benar stres dengan semua hal yang terjadi pada dirinya. Dia kesal, kenapa dia masih berumur 14 tahun. Kenapa juga dia masih anak-anak?
Aleta mengaduk-aduk kopinya. Dia memikirkan beberapa masalah yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Ada banyak sekali masalah, padahal sejak awal dia sudah memiliki niat untuk tidak cari masalah.
Setidaknya Aleta merasa beruntung karena beberapa masalah hidupnya sudah diselesaikan. Jadinya ia tidak terlalu stress.
Kedai kopi ini adalah salah satu tempat favoritnya. Sebenarnya ada sekitar 5 tempat tongkrongan kesukaanya, tapi diantara itu semua tempat ini adalah tempat favoritnya. Tempat ini memiliki suasana yang tenang, tidak ramai seperti kedai yang lainnya.
Meja dipojok yang dekat dengan kolam ikan adalah tempat favorit Aleta. Dia sangat menyukai suara air yang mengalir di sana, suara itu akan membuatnya jauh lebih tenang. Aleta tak begitu menyukai ikan, dia hanya menyukai suara airnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta ✓️
FanfictionHanaleta Universe ❝Mana bisa gue jadi trainee! Nari aja gak bisa!❞ - Aleta Aleta as trainee Since: 2019 Republish: 2020