*Aloha readers♥ :)
Apa kabar dihari pertama puasa :')
Semoga part ini gk mengecewakan kalian ya :')___
Dear diary.....
Hey you...! Apa kabar hm?
Bagaimana hari ini, oh salah,, bagaimana beberapa minggu ini? Pencarian mu berhasil kah? Ckckck ,,
Ano... Baca ini pelan² , sampai saya masih mencintaimu! Bodoh bukan?
Bagaimana menurut kalian? ketika org yg kalian cintai mati²an ingin menyiksa dan membunuh scr perlahan diri kalian :''Sudahlah,, saya memang terlalu lugu ckck
Kamu merindukan saya ternyata? Hahaha
Iya rindu , merindukan bagaimana setiap harinya tangan suci kamu mencekoki mulut saya berpuluh² pil obat aneh, merindukan bagaimana setiap malamnya kamu menyeret dan mengikat saya di kasur laknat itu, merindukan bagaimana setiap harinya kamu menyentuh seluruh tubuh saya memakai pisau kesayangan kamu, merindukan bagaimana cara kamu meninggalkan jejak menyakitkan di setiap jengkal tubuh saya :')
Begitukah??Sampai kamu mati² an mencari keberadaan saya sekarang?? Ha ha ha
Saya hanya bersiap, dan kamu pun jg harusnya sudah siap. Ketika nantinya rasa sesal meremukkan hati berikut jiwamu, ketika kamu menyadari hadir nya saya berarti bagi kamu , keadaan tidak akan lagi memihakmu.Ada berita yg mungkin membuat kamu kaget..
Saya sembuh!
Total :))
Penyakitnya menghilang Ano :')
Bukan sepenuhnya menghilang,, tapi Lea yg berusaha menghilangkan nya. Penyembuhan saya bisa dibilang cepat. Operasi yg dilakukan oleh Lea jg lancar. Setelah selama hampir 2 minggu hanya berbaring di brankar,, hari ini saya akan mencoba menggerakkan tubuh saya lagi. Saya rasa tidak akan sulit untuk pulih mengingat Lea selalu memantau kondisi saya 24jm .Bagaimana? Tidakkah kamu mulai merasa senang?
Bukan, maksudku bukannya senang karena saya sembuh.
Tapi, mungkin kamu senang tawanan mu sedikit memberikan perlawanan sekarang, benar kan? Bukankah jd sedikit lebih menantang :'')Ingatlah Ano seberapapun benci nya saya pada kamu, tidak pernah satu langkah melebihi besarnya cinta saya kepadamu. Terdengar aneh kah ketika saya yg sangat mencintai kamu ini berusaha mengembalikan kesadaran nurani manusia kamu?
Remember it,, I'll win your game , my love. .. . !
Rabu, 22 April 2020
______________________________
Cklekkk~ krieetttt~
Suara pintu terbuka membuat Ara menolehkan pandangan dr buku kesayangan nya. Malam ini Ara belum punya keinginan menulis, yg dilakukannya adalah membaca tulisan tangannya sedari awal memulai diary itu.
Dapat dia lihat dengan bantuan sedikit sorot cahaya bulan kedalam kamarnya , Lea , sepupu kesayangan nya melangkah masuk, menuju padanya. Lampu kamarnya memang sengaja dia matikan. Bukan karena apa², menurut nya malam ini purnama sangat indah, cahayanya yg terlampau terang tak seperti biasanya. Mungkinkah sang dewi bulan juga merasakan kebahagiaan sama seperti Ara ,sampai² memberikan hadiah semengagumkan malam ini. Mubazir jk pemandangan indah itu diabaikan olehnya.
Aratha pov-
Lea? Ada apa dia dtang tengah malam seperti ini..
" sweetie?"
Alean mengusap surai saya dengan lembut seraya menduduk kan tubuhnya ,berjongkok dgn satu lututnya menyangga pd lantai . Posisinya tepat berada didepan saya, membelakangi pagar pembatas balkon"Ini sudah malam dan lo masih asik² an di luar, sendiri pula.. Ga takut kerasukan hm? "
Dia sedikit bercanda pd saya seraya terkekeh kecilSaya hanya tersenyum kecil memandang matanya.
"Bagaimana dengan Lea? Kenapa belum tidur?"
Bukan maksud saya mengacuhkan atau cuek pada nya, entah kenapa ucapan yg keluar dr mulut saya terlalu datar."hmm,, bagaimana kalo mlm ini kita bobo bareng he he he"
Dia mengabaikan pertanyaan saya hmm..??
"ayolah sweetie,, kasur lo itu terlalu lebar kalo cuma sendirian tiduran disana"
Alean mencoba merayu saya,, kedua tangan nya mengatup seperti memohon hahaha lucu sekali wajahnya ituOh ayolah,, Lea, bahkan saya sudah terlalu biasa tidur dengan ditemani dinginnya malam, tanpa siapapun.
"Jangan modus"
Tutup saya seraya mengalihkan tatapan mata saya kembali menuju indahnya rembulan malam iniAlean menurunkan tangan nya seraya mendudukkan tubuhnya lagi , kali ini dia benar² duduk , bergeser sedikit ,posisinya sekarang membelakangi saya, lalu seenak nya bersender pd kaki saya.
Tak apa lagi pula kaki saya sudah mulai enakan sejak td pagi mulai berlatih berjalan ,dan syukurlah, semuanya lancar :')
"bulan nya terlalu indah untuk kita acuhkan ya.."
Saya diam ,menunggu kelanjutan ucapan Lea
"bagaimana dengan kondisi lo ra?"
Alean khawatir tentunya.Tapi untuk apa juga dia khawatir,, bukankah dia sendiri yg melihat bagaimana perkembangan kesehatan saya yg mampu pulih dgn cepat.
"apa yg kmu bicarakan Lee? Tentu saja saya baik"
Jawab saya dengan tenangAlean mungkin sedang tersenyum sekarang, tp entahlah, tidak terlihat jg karena dia membelakangi saya.
"Lo bener² pngen nyusul keluarga lo ya? "
Ada apa dengan Lea malam ini? Pertanyaan nya sedikit aneh menurut saya
"Sudah jelas bukan? Mana mungkin Ara tidak ingin bersama mereka lagi? "
Saya kembali menjawabnya datarKami terdiam cukup lama. Kembali ke pikiran masing².Entah apa yg skrg tersimpan benak Lea.
Aratha pov end-
***
Apakah kalian penasaran,, apa yg Aratha sembunyikan dr semua orang? Ketahuilah, seorang Aratha Wilona Millano adalah sosok yg misterius dibalik sifat lemah lembut nya itu..
Tidak ada yg tau bukan, bahwa ke3 kaka beradik itu (Alexandra, Attala, Aratha) masing² memiliki rahasia dibalik rahasia. Bahkan org terdekat pun tidak akan tahu apa yg mereka sembunyikan. Mereka saling menjaga privasi, apa yg Aratha rahasiakan baik Atta ataupun Al tidak ada yg mengetahui. Begitupula sebaliknya.
Kecerdikan mereka sebenarnya adlh senjata terkuat keluarga Millano,, namun juga bisa mnjadi boomerang untuk menghancurkan keluarga mereka ketika terjadi miss communication . Ara faham betul hal itu,, namun per hari ini , semuanya sudah terjadi , bukan hancur , tapi lebih kepada Ambyarr XD *demi apa aku bingung ngekspresiin ny ke apa,, jd kutulislah Ambyarr ha ha ha
Hanya 860 kata....
Marhaban Ya Romadhon
:') :') :')
Romadhon Day¹
Salam kenal
Dari si penulis pemula
RyssQIS
KAMU SEDANG MEMBACA
" Dear Diary "
General FictionON GOING(Slow up) Bukan tentang saya , tetapi untuk kamu. Bukan tentang kamu , tetapi real isi hati saya. Memang salah saya , tetapi kebenaran bukan milik kamu. Salahkah jika pergi? Sementara kamu tersakiti ketika saya tidak pergi. Benarkah harus...