Diary 05

8 1 7
                                    

*hai hai readers :))
Author updet lg ceritanya sesui janji kemaren hehe
HOPE YOU LIKE IT YA :''
enjoy read dan sorry kalo masi banyak typo :')



___________________________________

Dear diary....

I wanna ask you something ?


Menurut kamu, apa saya harus mengalah lagi?

Bukankah akan lebih menyenangkan bagi kamu ketika tawanan yg selama ini terkurung dlm sangkar buatanmu sedikit melakukan perlawanan.
Saya tak pernah sekalipun menyimpan dendam pd kamu, tp kisah ini memang sudah seharusnya ada yg mengakhiri. Entah kamu berhasil membunuh saya, mengembalikan saya pada keluarga saya, atau saya yg berhasil mengembalikan jiwa manusia kamu, mengembalikan nurani kamu.

Mulut saya memang tak mampu mengucap segala yg saya rasa, tp mungkin tulisan ini sangat mampu menjelaskan kepada kamu, seberapa dalam ny cinta yg saya miliki untuk kamu.

Saya rasa Attala memang sudah lebih dulu mengetahui segala rencanamu. Saya ingat saat dia pertama kali memperingati saya agar menjauh dr kamu.

Ketika itu Attala di skors 2minggu karena membuat wajah sombongmu babak belur. Saya heran, bukan bukan, saya memang sudah menduga sebelumnya, kamu sangat senang memancing amarah Atta, membawa saya mengelilingi seluruh gedung yg ada di sekolah, memperkenalkan saya sebagai pacar kamu, lalu seenak kamu mencium kening, kedua mata saya, kedua pipi saya dan bibir saya . Astaga kamu benar benar tak terduga. Yg ini tak bisa ditoleransi bagi Attala.

Wajar Atta marah , dia tidak mungkin membiarkan adik perempuan satu satunya ini jatuh dlm pesona org yg salah. Tapi kenapa saat itu saya hanya diam ? Secepat itukah rasa cinta saya tumbuh?

Atta mengatakan bahwa kamu org yg berbahaya, khususnya bagi keluarga Millano, seorang Vano adalah musuh yg berbahaya. Kutanyakan pd Atta, sebenarnya apa yg membuat kamu dan keluarga saya bermasalah atau bisa dibilang bermusuhan. Namun Atta tak menjawab, saya hargai itu, masing masing pribadi memiliki privasi yg belum tentu bisa diumbar pd org lain.

Kini saya faham betul apa yg Atta maksud bahwa kamu adalah org yg berbahaya. Saya faham sekali kenapa kamu menjadi musuh yg berbahaya untuk keluarga Milano . Dendam yg bersarang pd jiwamu sedari kecil kian tumbuh semakin kuat sejalan dengan fisik dan akal mu. Dendam yg kamu simpan, dendam yg kamu pupuk, dendam yg kamu jaga agar keluar pd saat yg tepat.

Dan ternyata pembalasan dendam itu mulai kamu realisasikan ketika menjumpai saya sebagai alat kamu.

Saya hanya alat bagi kamu. Tapi pernahkah kamu merasa bahwa saya lebih menganggap kamu sbg laki-laki yg saya cintai. Sudah lama, sejak kamu seenaknya mendeklarasikan saya sebagai kekasih kamu dihadapan Attala, sejak saat itu pula jantung saya mulai berdetak tak karuan ketika menatap wajah sombong mu

Drrrttt drttt drrrt


Ponsel lucknut :v

Oh, hampir lupa.. Don't forget it....
I'll always love you Vano Liam Bastian , now and forever.

Sabtu, 25 April 2020


____________________________________

"Araa.."
Suara bas milik Alean terdengar keras dr speaker handphone milkknya

"kamu mengganggu Le"
Ara menjawab datar


"hehe, tadi lo titip apa ?"

"apa saya ada nitip sesuatu sm kamu? "
Ara sedikit menaikkan sebelah alisnya, mungkin berfikir


"astaga udah pikun jg lo? Efek operasi bisa sedahsyat itu,  gila, bahaya nih, gue harus segera me.. "

"Leaa_-"
Ara bosan mendengar ceramah unmutu Alean, jadi dia memotong ucapan Alean


"haha... Masa lo ga inget nitip apaan, yauda klo gtu nnti nyampe rumah klo lo inget sesuatu gue gamau ya keluar lg beliin itu"

"hmm"

Tutt tut

Sambungan telvon dimatikan oleh Alean. Tadi dia keluar, belanja kebutuhan dapur di indomei . Ara nitip sesuatu kah? Sebenarnya iya, Ara melupakan titipannya karena asik dgn buku diary miliknya itu.

Bukan pikun karena efek operasi ya kawan, Ara saja yg terlalu mendalami perasaannya ketika menggoreskan pena diatas lembaran suci buku diary sampai sampai melupakan barang yg dia inginkan.

"spadaa, putri kecilku, pangeran berkuda hitam telah pulang dengan selamattt!"

Astaga tidak bisakah dia masuk dengan elegan, tanpa harus mempermalukan diri sendiri dgn berteriak macam mas banci di kolong jembatan. Ara memutar matanya jengah. Alean memang konyol, seperti.. ... ..Attala :')
Dan seketika itu ketika mengingat Atta, hati Ara kembali merasakan ngilu. Rautnya kembali datar. Matanya menyorot kedepan, kearah Lea tp pandangan itu kosong. Dia melamun kah?

"hehh.. Jangan nglamun deh ra, serem gue liatnya"
Alean mengusap wajah Ara kasar , sengaja menjahili nya sebenarnya

Namun yg didapatinya adalah tatapan tajam Aratha. Terjadilah awakward moment.

Alean menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sama sekali

"eh, ekhmm itu guee...kedapur dulu dehh"
Baru saja Lea berbalik memunggungi Ara , tiba-tiba.......

"mana buah pirr nya?
Ara bertanya masih dgn raut wajah datar

"apaan? Buah pir? Ya gada kali"
Lea menjawab dgn menaikkan sebelah alisnya sedikit berfikir

"ooooh... Jd lo dh inget yg lo titipin ke gua apaan, nah buah pir itu? Lo beri sendiri! Ha ha ha"

Lea berucap dgn nada menejek seraya melangkahkan kakinya agak cepat menuju ke dapur, tawanya yg menggelegar bahkan masih terdengar sampai ke tempat Ara duduk saat ini.

Ara sedikit mengerucutkan bibirnya kemudia tertawa kecil, hahh.... Ara merindukan suasana ini, suasana yg tidak lagi didapatinya kala keluarganya meninggalkan dia sendiri. Kini cukup dgn kehadiran Alean, Ara masih diberi kesempatan merasakan hangatnya keluarga.

Ara tidak lagi mengharapkan kasih sayang org lain, Ara tak akan lagi memaksa Vano membalas perasaan nya, Ara tidak akan lagi berusaha menggapai hati beku Vano, Ara cukup berusaha menerima keadaan nya sekarang. Meski kadang keyakinan itu runtuh kala Ara merindukan juga mengharapkan kehadiran keluarganya.

Tp bangunan yg roboh pun dapat dibangun kembali.  Begitupun dgn tekad Ara, jika gagal dia akan usahakan membangun kembali. Sampai pada titik darah penghabisan *kok kaya perang aja sih :')

Skrg disisinya ada Lea, dia cukup untuk menggantikan peran keluarganya. Bohong kalau Ara tidak senang dgn kehadiran Alean disisinya, tapi Ara pun was-was, dia sedikit takut. Jk Lea bersamanya , Ara takut kejadian yg merenggut keluarganya kembali terulang. Ya, Vano pasti mengincar Lea lebih dulu, demi meruntuhkan keyakinan Ara, Vano pasti lebih dulu berusaha menyingkirkan satu satunya tiang yg Ara miliki....Alean.














Hanya 950 kata....







Hehe pendek ya part ny, ma'af deh :''
Segini dulu ya



Happy Romadhon day
semoga puasa kalian lancar ya :')



Salam kenal
Dari si penulis pemula
RyssQIS

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

" Dear Diary "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang