D-1

464 139 79
                                    

17 Maret 2020

Hari ini adalah hari pertama dilaksanakan karantina di Indonesia, sebagai bentuk pencegahan tersebarnya virus Corona atau COVID-19. Walaupun begitu masih banyak masyarakat yang berkeliaran di luar rumah, tapi tidak dengan keluarga yang satu ini. Cayapata, nama dari keluarga itu kalau boleh jujur nama Cayapata ini berasal dari bahasa jawa kuno yang memiliki arti gugusan bintang dan nama ini diambil dari sang kepala keluarga Wilson Cayapata yang merupakan asal Vancouver, aneh bukan bagaimana orang Kanada menggunakan nama jawa apalagi, Wilson sendiri memang tidak memiliki darah asal Indonesia dan yang memiliki darah tersebut ialah istrinya, Adishree Aswina. Keduanya dianugrahi empat orang anak dengan tiga orang anak laki laki dan satu anak perempuan. Lakeswara, merupakan anak pertama dari empat bersaudara ini dan sekarang masih berkuliah dengan jurusan hukum dan kerap dipanggil Lucas ataupun Lukes, selanjutnya ada si kembar Naladhipa dan Mandaka yang kini masih duduk di bangku SMA dan yang terakhir, si bungsu Javiero yang kini masih duduk di bangku SMP.

***

Matahari sudah bersinar terang diatas sana, tetapi kediaman keluarga Cayapata terlihat seakan tidak memiliki kehidupan karena penghuninya masih terlelap dalam mimpi. Nala terbangun dari tidurnya dan terduduk diatas kasur nya dan masih mengumpulkan kepingan nyawa miliknya lalu ia menolehkan kepalanya menatap jam di dinding kamarnya yang kini sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, membuat Nala bergegas kearah kamar mandi untuk cuci muka dan merapikan rambutnya. Setelah selesai dia berjalan keluar kamarnya dan menuju ruang makan, ditengah perjalanan ia menoleh kearah kamar saudara kembarnya, Mandaka yang pastinya pemuda itu masih terlelap dalam tidurnya akhirnya, Nala memutuskan untuk masuk kedalam dan berniat untuk membangunkannya. Saat pintu dibuka, mata Nala langsung menatap datar ke arah kembaran nya yang tertidur dengan posisi luar biasa, bagaimana tidak Derry (panggilan Mandaka) tertidur dengan kepala yang menyentuh lantai sedangkan kakinya berada diatas kasur yang nyaman. Bukan pemandangan biasa karena, memang Derry sering tertidur dengan posisi yang luar biasa seperti itu.

"Derry bangun" ucap Nala sambil membenarkan posisi saudaranya itu, sedangkan yang di gugah malah terlihat makin tenggelam ke alam mimpi dan membuat Nala membuka tirai, menyalakan lampu lalu mematikan ac tak lupa membuang selimut Derry ke sembarang arah dan menggoyangkan bahunya dengan brutal. Bukan Derry namanya kalau ia tidak segera bangun, bahkan dulu mamanya membangunkan dia dengan menyiramkan air supaya dia benar benar terbangun.

"HOI KEBO BANGUN LO. BANGUN CEPETAN GAK LAPER APA! GUE SIRAM AIR DINGIN NIH, SATU DUA TI—" ucapan Nala terhenti karena Derry menimpuk wajahnya dengan bantal dan membuat Nala makin geram dan segera menyeret Derry kearah kamar mandi dan diberi tembakan menggunakan shower yang memiliki kecepatan tinggi. Masih setengah perjalanan ke arah kamar mandi, Derry mulai terbangun dan memberontak dan berakhirlah dengan keduanya berantem.

"IYA IYA GUE BANGUN NIH! NIH UDAH BANGUN. LEPAS GAK! HEH SAKIT ANJR, NALAAAA"

"BACOT LO KEBO DIBANGUNIN MALAH MAKIN TIDUR KESEL GUE MASIH BAIK GUE BANGUNIN NGAJAK MAKAN KOK LO MALAH NGAJAK GUE GELUT SIH!"

Pintu kamar Derry kembali terbuka dan menampakkan Javiero yang masih kunyel seperti gembel karena masih baru bangun tidur.

"Hoaaammm, ada apaan sih? Kok berisik banget" keluh Javiero sambil mengucek matanya

"Lo keliatan gembel banget dek btw" jawab Derry sontak membuat Javiero mendelikkan matanya dan menatap tajam ke arah kakaknya itu

"Enak banget lo kalo ngomong, bang" jawab Javiero

"Dahlah laper gue. Bye" ucap Nala sambil meninggalkan kamar Derry dan menarik Javiero untuk ikut bersamanya

QuarantineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang